backup og meta

Berbagai Masalah Kesehatan Akibat Pencemaran Air di Indonesia

Berbagai Masalah Kesehatan Akibat Pencemaran Air di Indonesia

Air adalah sumber kehidupan, ia merupakan salah satu sumber daya terbesar yang kita miliki. Namun air tidak dapat diperbarukan. Itu kenapa pencemaran air menjadi salah satu isu kesehatan lingkungan yang perlu kita sadari, mengingat ada berbagai akibat berupa penyakit yang bisa ditimbulkan.

Darurat pencemaran air di berbagai belahan dunia

Saat ini pencemaran air sudah menjadi masalah global yang membutuhkan perhatian khusus. Menurut WHO, sebanyak 1 dari 3 orang di dunia tidak memiliki akses air minum yang aman dan bersih.

Lebih lanjut, diperkirakan sebanyak 785 juta orang tidak mendapatkan akses air minum bersih. Bahkan, sebanyak 2 miliar orang diperkirakan mengonsumsi air minum yang terkontaminasi oleh feses.

Pencemaran air juga sudah lama menjadi isu yang dihadapi Indonesia. Sumber utama pencemaran air sungai di Indonesia sebagian besar berasal dari limbah domestik atau rumah tangga, umumnya dalam bentuk kotoran manusia, limbah cucian piring dan baju, kotoran hewan, dan pupuk dari perkebunan dan peternakan.

Limbah feses dan urin berperan dalam meningkatkan kadar bakteri E. coli dalam air. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta, kandungan E. coli di luar batas normal tak hanya di sungai melainkan hingga ke air sumur di area tempat tinggal penduduk.

Pencemaran air juga diperburuk dengan kurangnya saluran pembuangan air yang memadai di Indonesia sehingga hal tersebut membawa akibat berupa berbagai penyakit infeksi.

Apa saja penyakit yang timbul akibat pencemaran air?

Air yang terkontaminasi dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Walaupun efeknya tak selalu terlihat secara langsung, hal ini bisa berakibat fatal dalam jangka panjang.

Di bawah ini adalah beberapa penyakit yang bisa timbul akibat pencemaran air.

1. Diare

Diare adalah salah satu penyakit paling umum akibat bakteri dan parasit yang berdiam di air tercemar.

Diare mengakibatkan feses cair yang menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi, bahkan risiko kematian pada anak dan balita.

2. Demam berdarah

Pencemaran air akibat serangga seperti nyamuk juga bisa membawa akibat berupa penyakit infeksi. Salah satu infeksi dari gigitan nyamuk adalah demam berdarah.

Nyamuk demam berdarah biasanya berkembang biak di genangan air bersih dan tempat penampungan air di rumah yang dibiarkan terbuka.

3. Tifus

Demam tifoid atau tifus juga termasuk penyakit yang muncul akibat pencemaran air. Seseorang dapat terkena tifus jika terpapar air yang mengandung feses dengan bakteri Salmonella typhi.

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa demam yang perlahan meningkat, sakit kepala, tubuh melemah, diare, dan sakit perut.

4. Kolera

Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae saat Anda mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang mengidap penyakit ini.

Anda juga bisa terjangkit penyakit kolera akibat bahan makanan dicuci dengan air yang terkena pencemaran. Gejala dapat berupa diare, muntah, kram perut, dan sakit kepala.

5. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menyerang hati. Biasanya, virus menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi feses. Virus juga dapat ditularkan leway kontak langsung dengan feses dari pengidap.

6. Disentri

Disentri disebabkan oleh bakteri yang masuk dalam mulut melalui air atau makanan yang tercemar. Tanda dan gejala disentri termasuk demam, muntah, sakit perut, diare berdarah dan berlendir parah.

7. Infeksi mata (trakoma)

Infeksi mata trakoma adalah penyakit lain yang merupakan akibat dari pencemaran air. Penyakit ini termasuk dalam penyebab utama kebutaan akibat infeksi.

Dipicu oleh infeksi bakteri C. trachomatis, penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan air yang tercemar. Bila tidak diobati segera, penyakit ini dapat menimbulkan infeksi berulang dan merusak kornea.

Namun, penularan trakoma tidak semerta-merta dari air kotor saja. Infeksi mata ini lebih mudah disebarkan melalui kontak fisik langsung, berbagi pakaian atau handuk, serta lalat yang telah berkontak dengan mata atau hidung orang yang sudah terinfeksi terlebih dahulu.

Itulah berbagai penyakit yang bisa ditimbulkan akibat pencemaran air. Kini, pemerintah terus berupaya menanggulangi masalah ini, misalnya dengan regulasi pembuangan limbah yang baik.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Drinking Water – CDC. (2014). Retrieved November 15, 2021, from https://www.cdc.gov/healthywater/drinking/public/water_diseases.html 

Drinking-water – WHO. (2019). Retrieved November 15, 2021, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water 

Water Pollution – MedlinePlus. (2021). Retrieved November 15, 2021, from https://medlineplus.gov/waterpollution.html 

Waterborne Illnesses – Wisconsin of Health Services. (2021). Retrieved November 15, 2021, from https://www.dhs.wisconsin.gov/water/illnesses.htm 

7 Most Common Waterborne Diseases (and How to Prevent Them) – Lifewater. (2019). Retrieved November 15, 2021, from https://lifewater.org/blog/7-most-common-waterborne-diseases-and-how-to-prevent-them/ 

Causes and Symptoms of Waterborne Illness – Minnesota Department of Health. (2019). Retrieved November 15, 2021, from https://www.health.state.mn.us/diseases/waterborne/basics.html 

Versi Terbaru

23/11/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Cara Penularan Hepatitis A dan Langkah Mencegahnya

Pencegahan Diare yang Harus Diterapkan Setiap Hari


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 23/11/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan