backup og meta

5 Bahaya dari Kelebihan Vitamin C

5 Bahaya dari Kelebihan Vitamin C

Vitamin C termasuk jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini juga berperan dalam meningkatkan fungsi otak. Meski menawarkan segudang khasiat, kelebihan vitamin C ternyata memicu sejumlah efek samping.

Bahaya kelebihan vitamin C

Konsumsi sebuah jeruk atau segelas jus stroberi mungkin cukup memenuhi kebutuhan vitamin C per hari bagi banyak orang.

Namun, dosis vitamin C yang berlebihan akan terbuang dengan mudah bersama dengan urine. Ini dikarenakan vitamin C termasuk jenis vitamin yang larut dalam cairan.

Kementerian Kesehatan RI menyarankan orang dewasa mendapatkan vitamin C sebanyak 65 – 90 miligram dan maksimal 2.000 miligram per hari. 

Bila lebih dari angka tersebut, Anda mungkin berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan. Di bawah ini sejumlah bahaya dari kelebihan vitamin C yang perlu diwaspadai.

1. Ketidakseimbangan nutrisi

keluhan ibu hamil tubuh lemas

Salah satu dampak yang terjadi akibat tubuh kelebihan vitamin C yakni nutrisi yang tidak seimbang. 

Begini, terlalu banyak vitamin C bisa mengganggu fungsi tubuh untuk mengolah nutrisi lainnya. 

Sebagai contoh, vitamin C dapat menurunkan kadar vitamin B12 dan tembaga dalam tubuh. Hal ini tentu bisa memicu masalah baru terhadap kesehatan, seperti kekurangan vitamin B12

2. Masalah pencernaan

Bahaya lain dari kelebihan vitamin C yakni menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan. Namun, efek samping ini tidak terjadi akibat konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, melainkan akibat vitamin C bentuk suplemen.

Ada pun beberapa gejala penyakit pencernaan yang disebabkan oleh suplemen vitamin C meliputi: 

  • diare, 
  • mual atau muntah, 
  • heartburn, serta 
  • nyeri perut. 

Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, merasa lemas, hingga menurunkan tekanan darah dan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh.

3. Kelebihan zat besi

Kondisi kelebihan vitamin C bisa membuat tubuh mengalami kelebihan zat besi atau biasa disebut dengan hemokromatosis. 

Vitamin C berperan dalam penyerapan mineral zat besi. Jika terlalu banyak, vitamin C bisa membuat tubuh menyerap zat besi lebih banyak hingga melebihi batasnya.

Hemokromatosis akibat kelebihan konsumsi vitamin C dapat memperparah kerusakan jaringan tubuh. 

4. Membentuk batu ginjal

batu ginjal atau kencing batu

Beberapa ahli percaya bahwa terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin C dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan oksalat dan asam urat dalam urine.

Kedua senyawa ini dapat memicu pembentukan batu ginjal. Menurut ulasan dari The New England journal of medicine, senyawa oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urine

Pada kondisi tertentu, senyawa ini dapat mengikat mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.

5. Meningkatkan risiko kanker

Pada beberapa kasus, vitamin C dapat bertindak sebagai pro-oksidan meski mengandung senyawa antioksidan

Pro-oksidan berpotensi terhadap kerusakan oksidatif. Dilansir dari National Institute of Health, sejumlah penelitian in-vitro melaporkan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau DNA. 

Kabar buruknya, masalah yang disebabkan kelebihan asupan suplemen vitamin C ini sangat mungkin berkontribusi terhadap penyakit kanker.

Meski begitu, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut guna memastikan hal ini. 

Berapa banyak asupan yang dinyatakan kelebihan vitamin C?

Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan tubuh akan mengeluarkan kelebihannya beberapa jam setelah Anda mengonsumsinya. 

Itu sebabnya, kelebihan vitamin C termasuk masalah yang cukup langka karena hampir tidak mungkin tubuh mendapatkan terlalu banyak vitamin C dari makanan saja. 

Pada orang sehat, setiap tambahan vitamin C yang dikonsumsi melebihi batas harian yang direkomendasikan akan dikeluarkan dari tubuh. 

Asupan vitamin C mungkin dapat terjadi bila Anda mengonsumsi sekitar 29 jeruk atau 13 paprika sebelum asupannya mencapai batas yang bisa ditoleransi. 

Meski begitu, risiko overdosis vitamin C lebih tinggi pada orang yang mengonsumsi vitamin dan mungkin terlalu banyak menggunakannya pada kondisi tertentu. 

Itu sebabnya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi guna mengetahui berapa banyak asupan vitamin C yang perlu dipenuhi sesuai dengan kondisi tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Zeratsky, K. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 27 June 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/vitamin-c/faq-20058030 

Worcester, E. M., & Coe, F. L. (2010). Clinical practice. Calcium kidney stones. The New England journal of medicine, 363(10), 954–963. https://doi.org/10.1056/NEJMcp1001011. Retrieved 27 June 2023, from 2021. 

Vitamin C. (2021). National Institute of Health. Retrieved 27 June 2023, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/ 

Vitamin C. (n.d). Harvard University. Retrieved 27 June 2023, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-c/ 

Vitamin C Toxicity – Nutritional Disorders – MSD Manual Professional Edition. (2023). Retrieved 27 June 2023, from https://www.msdmanuals.com/professional/nutritional-disorders/vitamin-deficiency,-dependency,-and-toxicity/vitamin-c-toxicity

Versi Terbaru

28/06/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

10 Rekomendasi Vitamin C yang Aman untuk Lambung dan Ginjal

Siapa Saja yang Perlu Konsumsi Suplemen Multivitamin?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 28/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan