backup og meta

8 Manfaat Penting Kacang Arab untuk Kesehatan Anda

8 Manfaat Penting Kacang Arab untuk Kesehatan Anda

Sebagian orang mungkin mengenal kacang arab sebagai oleh-oleh setelah pulang dari Tanah Suci, Mekah. Namun, tahukah Anda ada banyak manfaat kacang arab untuk kesehatan tubuh?

Berikut penjelasan seputar kandungan gizi dan manfaat kacang arab untuk kesehatan.

Kandungan gizi dalam kacang arab

Kacang arab (Cicer arietinum) memiliki rasa yang gurih, renyah, dan sangat cocok Anda makan sebagai camilan. 

Tahukah Anda kalau kacang arab termasuk makanan tinggi protein dan rendah lemak? Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram kacang arab memiliki kandungan gizi sebagai berikut.

  • Air: 11.6 ml.
  • Kalori: 330 kkal.
  • Protein: 23.8 gram (g).
  • Lemak: 1.4 g.
  • Karbohidrat: 60.2 g.
  • Serat: 17.4 g.
  • Kalsium: 57 miligram (mg).
  • Fosfor: 388 mg.
  • Zat besi: 4.7 mg.
  • Natrium: 24 mg.
  • Kalium: 874.3 mg.
  • Zinc: 3.4 mg.
  • Beta karoten: 40 mcg.
  • Niasin: 1.5 mg.
  • Vitamin C: 2 mg.

Selain sebagai sumber protein nabati, serat vegan dan bebas gluten, kacang arab mengandung vitamin B-6 dan magnesium yang tinggi.

Berbagai manfaat dan khasiat kacang arab

Berkat kandungan gizinya, kacang arab memberikan manfaat berikut bagi kesehatan.

1. Menahan nafsu makan

manfaat kulit kentang agar kenyang lebih lama

Kandungan protein dan serat yang ada di dalam kacang arab memiliki khasiat untuk mengendalikan nafsu makan.  

Berdasarkan penelitian Nutrition and Metabolism, protein dan serat mampu membuat perut kenyang lebih lama sehingga nafsu makan terkendali. 

Oleh sebab itu, mengonsumsi kacang ini bermanfaat bagi Anda yang sedang ingin menurunkan berat badan 

Tidak hanya itu, karena kandungan seratnya yang tinggi, kacang arab juga bisa membantu mencegah sembelit dan meningkatkan kelancaran sistem saluran pencernaan. 

2. Sumber protein yang baik untuk para vegetarian

Bagi Anda yang menjalani gaya hidup vegetarian, kacang arab memiliki manfaat sebagai sumber protein pengganti asupan protein dari hewani. 

Mengutip Nutrition Data, 28 gram kacang arab mengandung 3 gram protein. Kandungan protein dalam kacang arab sama dengan kacang hitam yang sering menjadi menu para vegetarian.

Selain itu, kacang arab termasuk sumber protein memiliki khasiat tidak menambah kalori serta lemak tak jenuh di dalam tubuh.

Namun, protein dalam kacang arab tidak ‘lengkap’ karena bukan termasuk makanan hewani, sehingga tidak mengandung asam amino esensial. 

3. Menyeimbangkan gula darah

Kacang arab mengandung serat yang mampu menjaga gula darah agar tetap stabil. Oleh karena itu, kacang ini baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang menderita diabetes. 

Studi dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi makanan dengan serat tinggi, memiliki kadar glukosa darah yang rendah.

Hal ini karena serat bekerja dengan memperlambat penyerapan karbohidrat sehingga menyeimbangkan gula darah lebih stabil. 

4. Baik untuk kesehatan jantung

mencegah penyakit jantung keturunan

Kandungan serat, kalium, vitamin C, dan vitamin B-6 yang tinggi dalam kacang arab dapat mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. 

Menurut studi dari Seminars in Nephrology, kandungan kalium dalam kacang arab memiliki manfaat untuk menurunkan jumlah kolesterol total dalam darah, sehingga mampu mengurangi risiko penyakit jantung.

Bahkan, orang dengan penyakit jantung yang mengonsumsi 4.069 miligram kalium per hari, memiliki risiko kematian 49% lebih rendah akibat penyakit jantung iskemik.

Hal tersebut lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi kalium kurang dari 1000 mg per harinya.

5. Mempertahankan struktur dan kekuatan tulang

Zat besi, fosfor, kalsium, magnesium, mangan, seng, dan vitamin K dalam kacang arab berperan untuk membangun dan mempertahankan struktur dan kekuatan tulang. 

Vitamin K memiliki peran yang cukup penting untuk kesehatan tulang yang baik karena meningkatkan penyerapan kalsium dan dapat mengurangi ekskresi kalsium dalam urine. 

Itu sebabnya, asupan vitamin K yang rendah dikaitkan dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi.

6. Menjaga kesehatan otak

Selain kaya akan vitamin K, kacang arab mengandung kolin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak.

Hal ini karena kolin diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi asetilkolin, yakni neurotransmiter yang berperan dalam mengatur memori dan suasana hati.

Selain itu, mengonsumsi makanan dengan kandungan kolin yang tinggi seperti kacang arab bermanfaat untuk menjaga kemampuan berpikir.

Studi dalam jurnal Behavioural Neurology mengungkapkan bahwa asupan kolin sebesar 187 – 399 mg per hari dapat mengurangi penurunan fungsi kognitif pada lansia hingga 50 persen.

7. Mengurangi risiko anemia

Manfaat kacang arab selanjutnya adalah mengurangi risiko penyakit anemia, yaitu kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin.

Hemoglobin sendiri merupakan protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh.

Nah, kacang arab mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan sel darah merah.  Oleh sebab itu, mengonsumsi kacang arab dapat membantu mengurangi risiko anemia.

8. Berpotensi menurunkan risiko kanker payudara

Kacang arab juga berpotensi mengurangi risiko penyakit kanker payudaraPotensi kacang arab ini disebutkan oleh sebuah studi terbitan jurnal Protein and Peptide Letters.

Dalam penelitian tersebut, kacang arab mengandung lektin yang memiliki sifat antikanker dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Meski bentuknya kecil, kacang arab menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Oleh karena itu, Anda dapat mengonsumsinya sebagai sumber protein nabati dalam pola makanan sehat. 

Kesimpulan

  • Kacang arab termasuk makanan rendah lemak dan tinggi protein, serta kaya akan kandungan zat gizi lainnya seperti kalsium, kalium, vitamin C, serta vitamin K. 
  • Kacang arab memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, hingga memperkuat tulang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wallace, T., Murray, R., & Zelman, K. (2016). The Nutritional Value and Health Benefits of Chickpeas and Hummus. Nutrients, 8(12), 766. 

Pesta, D., & Samuel, V. (2014). A high-protein diet for reducing body fat: mechanisms and possible caveats. Nutrition & Metabolism, 11(1), 53. 

Data Komposisi Pangan Indonesia – Beranda . (2021). Retrieved 26 February 2021, from https://panganku.org/id-ID/view

Harth, R. (n.d.). Study explores effects of dietary choline deficiency on neurologic, systemwide health. Retrieved from https://news.asu.edu/20230117-study-explores-effects-dietary-choline-deficiency-neurologic-systemwide-health

Liu, L., Qiao, S., Zhuang, L., Xu, S., Chen, L., Lai, Q., & Wang, W. (2021). Choline intake correlates with cognitive performance among elder adults in the United States. Behavioural Neurology, 2021(1), 2962245.

Gupta, N., Bisen, P. S., & Bhagyawant, S. S. (2018). Chickpea lectin inhibits human breast cancer cell proliferation and induces apoptosis through cell cycle arrest. Protein and peptide letters, 25(5), 492-499.

Versi Terbaru

09/10/2024

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Perbedaan Bihun dan Sohun yang Perlu Anda Ketahui

4 Resep Olahan Kacang Hijau Selain Burjo, yang Segar dan Menggoyang Lidah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 09/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan