backup og meta

Angular Cheilitis (Luka di Sudut Bibir)

Angular Cheilitis (Luka di Sudut Bibir)

Pernahkah Anda terbangun di pagi hari dan merasakan luka di sudut bibir yang terasa perih? Jenis luka di bibir bisa memiliki bercak merah dan membengkak. Jika benar, ini mungkin tanda dari angular cheilitis.

Apa itu angular cheilitis?

Angular cheilitis (perleche atau angular stomatitis) adalah kondisi sudut bibir mengalami peradangan sehingga menimbulkan luka di sudut bibir. 

Ini ditandai dengan pembengkakan dan bercak merah di bagian sudutnya. Gejala biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari, tapi lambat laun dapat menjadi masalah kronis. 

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Terkadang orang sering tidak bisa membedakan angular cheilitis dengan herpes. 

Herpes sendiri adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh virus herpes, sedangkan angular cheilitis tidak.

Tanda dan gejala angular cheilitis

angular cheilitis luka di bibir

Tanda yang paling khas dari penyakit angular cheilitis adalah munculnya luka serupa luka lecet pada salah satu atau kedua sudut bibir. Tanda-tanda lainnya meliputi:

  • bercak terasa gatal, nyeri, dan/atau panas seperti terbakar,
  • tekstur kulit di sekitar bibir bersisik atau kering,
  • munculnya bercak yang dapat membengkak dan berdarah.
  • bila diraba, bercak terasa keras, serta
  • keinginan untuk membasahi sudut bibir dengan air liur lebih sering.

Luka di bibir ini tentunya dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Anda jadi lebih kesulitan saat makan, berbicara, atau menggunakan kosmetik.

Tak jarang, pasien juga mengalami penurunan nafsu makan karenanya.

Penyebab angular cheilitis

Buku Angular Cheilitis (2021) menjelaskan penyebab utama penyakit pada kulit ini adalah infeksi jamur Candida.

Infeksi jamur ini memang sering ditemukan di mulut dan dapat menyebar ke sudut bibir.

Terkadang, kemunculannya juga bisa disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Sebenarnya, beberapa orang membawa bakteri ini pada tubuhnya, terutama di bagian hidung.

Kehadiran bakteri ini tidak menimbulkan masalah kesehatan, tapi bila menyebar ke sudut mulut bisa saja menyebabkan angular cheilitis.

Kondisi ini dapat dipicu oleh produksi air liur yang berlebihan.

Bila bibir kerap dibasahi oleh air liur, enzim yang terkandung di dalamnya malah akan menyebabkan kulit di sudut bibir kering.

Oleh karena itu, kulit menjadi mudah retak dan terluka. Hal ini membuat jamur dan bakteri lebih mudah tumbuh dan berkembang biak, lalu menimbulkan infeksi.

Selain itu, penyakit ini dapat muncul karena kekurangan asupan vitamin B2 (riboflavin).

Faktor risiko angular cheilitis

Seperti yang telah disebutkan, angular cheilitis dapat dipicu dari jumlah air liur yang berlebih.

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang meningkatkan seseorang mengalami masalah kulit ini.

  • Menggunakan kawat gigi.
  • Memakai gigi palsu yang tidak pas.
  • Kebiasaan sering menjilat bibir.
  • Gigi berantakan.
  • Kulit kendur di sekitar mulut, bisa jadi akibat penuaan kulit atau berat badan yang naik turun dengan cepat.
  • Sering mengisap jempol, terutama anak-anak.
  • Merokok.
  • Kekurangan vitamin B atau zat besi.

Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat membuat Anda berisiko tinggi terhadap penyakit ini.

  • Anemia.
  • Kanker darah.
  • Diabetes.
  • Down syndrome.
  • Gangguan kekebalan tubuh, seperti HIV.
  • Penyakit ginjal, hati, paru-paru, hingga kanker pankreas.

Diagnosis angular cheilitis

angular cheilitis

Mungkin Anda dengan mudah dapat mengetahui bahwa Anda memiliki angular cheilitis dengan memperhatikan kondisi luka pada bibir Anda.

Namun untuk memastikannya, lebih baik periksakan kondisi ini kepada dokter.

Melakukan pemeriksaan ke dokter bisa memastikan bahwa Anda tidak memiliki penyakit lain yang lebih serius.

Pasalnya, ada beberapa penyakit yang menunjukkan gejala yang mirip dengan angular cheilitis, yaitu herpes labialis dan lichen planus.

Dokter akan memeriksa mulut dan bibir Anda dengan saksama untuk melihat adanya retakan, bercak merah, bengkak, atau lecet.

Kemudian, dokter menanyakan kebiasaan apa yang sering memengaruhi bibir Anda.

Bila perlu, pemeriksaan lanjutan juga dilakukan melalui tes usap yang diusapkan di sudut bibir.

Nantinya, usapan yang diambil akan diamati untuk melihat jenis bakteri atau jamur apa yang menimbulkan penyakit.

Pengobatan angular cheilitis

luka di bibir

Berapa lama masalah bibir ini bisa sembuh? Sebenarnya, pada kasus yang ringan, angular cheilitis dapat sembuh dengan sendirinya.

Anda cukup melakukan beberapa perawatan di rumah dan cara mengobati luka di sudut bibir secara alami seperti berikut.

  • Menggunakan lip balm secara teratur untuk mencegah bibir pecah-pecah.
  • Menjaga agar area bibir yang luka tetap bersih dan kering untuk mencegah infeksi makin parah.
  • Mengoleskan luka lecet tersebut dengan petroleum jelly atau minyak kelapa untuk melembabkan kulit di sekitar bibir.
  • Memperbanyak asupan cairan dan makan sehat, terutama yang mengandung vitamin B2. Anda bisa mendapatkannya lewat konsumsi ikan, hati sapi dan ayam, telur, atau kacang-kacangan.

Bila ternyata membutuhkan penanganan khusus, dokter akan memberikan obat yang disesuaikan dengan penyebabnya. 

Jika disebabkan oleh infeksi jamur, dokter dapat meresepkan krim atau salep antijamur seperti:

Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan obat antibakteri, seperti:

Tips mencegah angular cheilitis

  1. Jaga kebersihan mulut dan gigi, terutama bila pakai gigi palsu atau kawat gigi.
  2. Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung vitamin B dan zat besi.
  3. Berhenti merokok.
  4. Menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. 
  5. Bagi penderita asma, biasakan untuk membersihkan mulut dengan air setelah menggunakan inhaler steroid.

Meski gejala umumnya ringan dan tidak menimbulkan komplikasi berbahaya, penyakit ini tetap dapat membuat bibir terasa tak nyaman. 

Untungnya, ada berbagai kebiasaan yang bisa dilakukan untuk mencegah luka di sudut bibir.

Bila masih memiliki pertanyaan seputar kondisi ini, silakan konsultasi kepada dokter Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Federico, J. R., Basehore, M., Zito, P. M. (2021). Angular Cheilitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 

Angular Cheilitis. (2010). DermNet NZ. Retrieved 7 June 2023 from, https://dermnetnz.org/topics/angular-cheilitis/

Angular Cheilitis. (2021). Cleveland Clinic. Retrieved 7 June 2023 from, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21470-angular-cheilitis#:~:text=Angular%20cheilitis%20is%20a%20common,ointments%2C%20medication%20or%20diet%20changes

Angular Cheilitis. (2022). Sheffield Teaching Hospitals NHS Foundation Trust. Retrieved 7 June 2023 from, https://publicdocuments.sth.nhs.uk/pil2642.pdf

Versi Terbaru

07/11/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

4 Gejala Pada Bibir yang Bisa Jadi Tanda Penyakit Tertentu

Cara Menghilangkan Bekas Luka dengan Langkah yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan