Bibir kering dan pecah-pecah adalah kondisi yang umum terjadi. Penyebab bibir kering yang dialami terkadang diakibatkan oleh kebiasaan yang disepelekan. Namun, Anda yang memiliki kulit kering bisa lebih sering mengalami bibir kering dan pecah-pecah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Bibir kering dan pecah-pecah adalah kondisi yang umum terjadi. Penyebab bibir kering yang dialami terkadang diakibatkan oleh kebiasaan yang disepelekan. Namun, Anda yang memiliki kulit kering bisa lebih sering mengalami bibir kering dan pecah-pecah.
Ketahui apa saja penyebab bibir kering dalam penjelasan berikut.
Bibir memiliki lapisan kulit yang sangat tipis dan transparan di bagian epidermis pada struktur kulit, yang disebut stratum korneum.
Di bawahnya, ada lapisan pembuluh darah yang memberi warna kemerahan pada bibir.
Bedanya dengan kulit wajah, kulit bibir tidak memiliki kelenjar minyak. Oleh karena itu, lapisan bibir lebih mudah kering dan pecah-pecah.
Kurangnya kelembapan adalah penyebab paling umum dari bibir kering dan mengelupas, baik dari faktor lingkungan maupun kurangnya perawatan pada bibir.
Berikut ini beberapa penyebab bibir kering dan pecah yang berasal dari kebiasaan sepele maupun faktor lingkungan.
Anda tentu sudah sangat sering mendengar anjuran untuk minum air putih yang cukup setiap hari guna mencegah dehidrasi.
Tak hanya menimbulkan gejala kurang air putih seperti pusing, sembelit, dan sakit kepala, ketidakseimbangan kadar cairan juga dapat berdampak negatif pada kulit.
Untuk itu, bila bibir Anda mulai terasa kering, coba ingat lagi berapa banyak air putih yang telah Anda minum.
Bisa jadi asupan cairan harian Anda masih kurang dari yang dibutuhkan.
Anda mungkin penasaran kenapa bibir selalu kering padahal sudah dibasahi dengan air liur sendiri.
Menurut American Academy of Dermatology Association, cara ini bisa memberikan kelembapan sementara, tapi tidak bisa menjadi solusi yang tepat.
Sering membasahi bibir dengan air liur bahkan dapat memperparah kondisi bibir kering.
Air liur mengandung enzim yang berfungsi untuk membantu tubuh mencerna makanan.
Ketika terkena kontak dengan udara luar, air liur akan menguap dengan cepat dan membuat bibir kembali kering serta mengelupas.
Hal ini secara tak sadar akan membuat Anda terus-terusan menjilat bibir berulang kali dan di saat yang bersamaan membuat bibir kembali kering.
Kebiasaan menggigit bibir bisa disebabkan oleh rasa gugup dan cemas.
Beberapa orang biasanya juga menggigiti bibir ketika fokus memperhatikan hal-hal tertentu atau saat merasa bosan.
Sama halnya dengan menjilat bibir, kebiasaan menggigit bibir juga bisa mengancam kesehatan bibir Anda.
Saat Anda menggigit bibir, gigi berpotensi menyebabkan iritasi pada bibir, membuat lapisannya mengelupas, bahkan hingga berdarah.
Malnutrisi akibat konsumsi alkohol adalah salah satu penyebab bibir kering dan pecah-pecah.
Konsumsi alkohol berlebihan akan mengganggu jalannya proses penyerapan vitamin dalam tubuh. Kebiasaan ini mengakibatkan Anda tidak bisa memenuhi asupan vitamin yang cukup.
Untuk menyiasati ini, minumlah 1 – 2 gelas air saat bangun pagi setelah Anda minum alkohol di malam harinya. Selalu cukupi asupan cairan Anda sepanjang hari.
Jika anda termasuk orang yang mudah mengalami bibir kering dan pecah-pecah, sebaiknya mulai kurangi konsumsi makanan asin.
Garam yang terkandung dalam makanan asin kesukaan Anda bisa mengiritasi lapisan kulit bibir dan menyebabkan peradangan, begitu pula dengan makanan pedas.
Bukannya tidak boleh sama sekali, tetapi ada baiknya bila ini juga dibarengi dengan mencukupi kebutuhan cairan.
Paparan sinar matahari bisa menjadi penyebab utama bibir kering dan pecah-pecah, bahkan ketika cuaca berawan dan mendung.
Sinar matahari tak hanya menyebabkan hilangnya kelembapan kulit, tapi juga kelembapan bibir.
Kulit bibir yang tipis dan tak memiliki lapisan pelindung sebagaimana kulit di tangan Anda yang tertutupi rambut tipis.
Bila permukaan bibir mulai menipis, memerah, dan berkembang menjadi luka, Anda perlu berhati-hati dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Ternyata, bibir kering juga bisa diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu.
Beberapa obat kemoterapi, obat penekan pembuluh darah seperti propanolol, atau obat vertigo seperti prochlorperazine dapat menimbulkan efek samping berupa bibir kering.
Anda juga harus berhati-hati dengan kemungkinan reaksi alergi.
Bibir bisa kering jika Anda memiliki alergi nikel yang terdapat pada benda logam atau sensitif terhadap kandungan guaiazulene atau sodium lauryl sulfate yang ada dalam pasta gigi.
Biasanya penyebab bibir kering adalah kondisi cuaca yang sangat dingin atau kering seperti kemarau.
Pasalnya kulit bibir Anda sangat sensitif terhadap suhu di luar. Cuaca dingin memicu kurangnya kelembapan pada bibir sehingga jadi mudah pecah-pecah dan mengelupas.
Bahkan pada kondisi yang lebih serius bibir kering karena cuaca dingin bisa mengarah pada peradangan dan luka.
Tidak jauh berbeda dengan kondisi tubuh saat mengonsumsi alkohol, kekurangan vitamin juga bisa menjadi penyebab bibir kering.
Vitamin B2 merupakan zat gizi mikro yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, termasuk bibir.
Mengingat tubuh tak dapat menghasilkan vitamin, Anda perlu mendapatkan vitamin ini dari sumber makanan seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Jika bibir kering yang Anda alami terasa panas, gatal, keras jika diraba, bersisik, bahkan timbul luka di sudut bibir, Anda perlu mewaspadainya.
Pasalnya, perubahan tersebut bisa jadi gejala masalah bibir seperti luka di sudut bibir atau angular cheilitis.
Menurut studi Cheilitis (2022), ini merupakan peradangan pada bibir yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida atau Staphylococcus aureus dan memerlukan penanganan medis untuk mengatasinya.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mengobati dan mencegah bibir kering terulang kembali adalah rutin mengoleskan lip balm yang mengandung SPF.
Selain itu, Anda bisa mencoba beberapa cara mengatasi bibir kering berikut ini.
Bila ada penyebab bibir kering yang menjadi kekhawatiran atau kondisinya semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar