Buah alpukat banyak manfaatnya, mulai dari menjaga kesehatan jantung, mengatur gula darah, sampai mencegah cacat lahir pada janin. Namun, jangan jadi berlebihan mengonsumsinya. Ketahui sejumlah efek samping makan buah alpukat terlalu sering.
Efek kebanyakan makan buah alpukat
Alpukat salah satu pilihan buah yang baik untuk diet karena tinggi serat dan kaya lemak baik. Buah ini membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
Meskipun begitu, Anda tetap perlu membatasi konsumsinya agar tidak mengalami masalah kesehatan berikut.
1. Meningkatkan berat badan
Meskipun alpukat masuk dalam kategori buah-buahan, alpukat sebenarnya padat lemak.
Kabar baiknya adalah lemak dalam alpukat tergolong lemak tak jenuh yang sehat untuk tubuh.
Namun, lemak sehat pun tetap dapat menyebabkan kenaikan berat badan Anda apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Satu buah alpukat ukuran sedang (150 gr) memiliki total kalori sekitar 240 kkal dan 22 gram lemak.
2. Kekurangan nutrisi

Jika menjadikan alpukat sebagai pengganti makanan utama, sehingga makan makanan yang sama hampir setiap hari, Anda bisa mengalami kekurangan zat gizi.
Zat gizi yang terkandung dalam alpukat tidaklah cukup untuk memenuhi nutrisi sehari-hari.
Buah alpukat minim kandungan protein dan kalsium.
Kekurangan protein akan melemahkan jaringan dan massa otot, sedangkan kekurangan kalsium meningkatkan risiko penyakit tulang.
Alpukat juga tak mengandung cukup zat besi sehingga Anda lebih rentan mengalami anemia.
3. Alergi
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang bisa saja lama-lama mengembangkan alergi buah alpukat apabila mengonsumsinya secara berlebihan.
Menurut ulasan artikel dalam jurnal Allergy, Asthma, and Clinical Immunology, alergi alpukat dapat menyebabkan bersin, batuk, pembengkakan, dan hidung tersumbat.
Jika reaksi alergi ini Anda alami setelah mengonsumsi alpukat, coba hindari dulu buah alpukat dalam menu makan harian.
Kemudian, lihat apakah gejala-gejala tersebut masih muncul atau tidak.
4. Merusak hati
Salah satu efek samping dari mengonsumsi buah alpukat terlalu banyak adalah membahayakan kesehatan organ hati.
Terdapat kandungan senyawa kimia dalam minyak alpukat yang dapat membahayakan organ hati. Kandungan tersebut adalah estragole dan anethole.
Berdasarkan beberapa penelitian lama terhadap hewan (in vivo), kedua senyawa kimia tersebut menunjukkan sifat karsinogenik atau pemicu kanker pada liver tikus.
Meskipun begitu, belum diketahui efek samping pasti kedua senyawa tersebut pada manusia.
5. Menimbulkan interaksi obat
Jika Anda mengonsumsi obat golongan Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau penurun tekanan darah, hindari makan alpukat dalam jumlah banyak.
Makanan kaya kalium, seperti alpukat, akan menimbulkan interaksi obat terhadap obat golongan jenis tersebut.
Anda berpotensi mengalami kadar kalium tinggi (hiperkalemia) dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya aritmia, detak jantung tidak beraturan.
Anda sebaiknya makan alpukat satu jam sebelum atau empat jam setelah meminum ACE inhibitor.
6. Iritasi saluran pencernaan

Sebuah penelitian dalam The Journal of Nutrition (2021) mengevaluasi dampak konsumsi alpukat pada mikrobiota (bakteri dalam usus).
Riset dilakukan pada 163 orang yang mengalami berat badan berlebih dan obesitas selama 12 minggu. Hasil riset menunjukkan mengonsumsi alpukat dalam jumlah yang banyak dapat mengiritasi saluran pencernaan.
Iritasi saluran cerna rentan menyebabkan perut kembung, begah, kram, buang gas terus-menerus, hingga diare. Dalam jangka panjang, iritasi bisa memicu infeksi.
7. Menurunkan kolesterol baik
Buah alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, low-density lipoprotein (LDL), yang dapat menyebabkan masalah pada jantung.
Di samping keuntungannya ini, terdapat efek samping dari kebanyakan makan buah alpukat.
Alpukat kaya akan beta-sitosterol, senyawa ini menyerap kolesterol jahat jika jumlahnya berlebih.
Namun, senyawa ini juga menyerap kolesterol high-density lipoprotein (HDL), jenis kolesterol baik yang bermanfaat.
Salah satu fungsi kolesterol baik HDL adalah menjaga kekuatan dan kesehatan dinding dalam pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya stroke.
8. Menghambat penurunan berat badan
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi alpukat secara berlebihan justru bisa menghambat penurunan berat badan.
Salah satu alasannya adalah karena alpukat merupakan buah tinggi kalori.
Dalam satu buah alpukat berukuran sedang (sekitar 200 gram), terdapat sekitar 320 kkal dan 30 gram lemak.
Jika tidak memperhitungkan asupan kalori harian, konsumsi alpukat yang berlebihan bisa menyebabkan surplus kalori, yang akhirnya membuat berat badan sulit turun.
9. Mengalami hiperkalemia
Alpukat dikenal sebagai buah yang kaya akan zat gizi, termasuk kalium.
Dalam 100 gram alpukat, terdapat sekitar 485 mg kalium. Satu buah alpukat ukuran sedang (sekitar 200 gram) mengandung kalium yang bisa mencapai 970 mg.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, alpukat berpotensi menyebabkan hiperkalemia atau kelebihan kadar kalium dalam darah.
Kadar kalium dalam darah yang terlalu tinggi bisa menimbulkan mual dan muntah, kelelahan berlebihan, sesak napas, dan aritmia.
10. Munculnya masalah ginjal

Hiperkalemia karena kelebihan konsumsi alpukat juga bisa menyebabkan masalah ginjal.
Ginjal berfungsi membuang kelebihan kalium dari tubuh melalui urine. Jika asupan kalium dari alpukat terlalu tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuangnya.
Lama-kelamaan, beban berlebih ini bisa merusak fungsi ginjal, terutama jika sudah ada gangguan ringan sebelumnya.
Selain itu, kelebihan kalium dalam darah bisa menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh yang akhirnya bisa merusak fungsi ginjal.
Selain lezat dan bergizi, alpukat menyehatkan karena sumber lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Namun, terlalu banyak makan alpukat dapat menimbulkan sejumlah efek samping yang merugikan bagi kesehatan Anda.
Kesimpulan
Berikut ini berbagai efek samping bila
kebanyakan makan alpukat. - Meningkatkan berat badan.
- Kekurangan nutrisi.
- Alergi.
- Merusak hati.
- Menimbulkan interaksi obat.
- Iritasi saluran pencernaan.
- Menurunkan kolesterol baik.
- Menghambat penurunan berat badan.
- Mengalami hiperkalemia.
- Masalah ginjal.
[embed-health-tool-bmi]