Setiap jenis alat kontrasepsi dari yang berbentuk pil, IUD hormonal (KB spiral), hingga suntikan dapat memicu efek samping. Meski begitu, efek samping ini bisa berbeda-beda pada setiap orang tergantung kondisi tubuh. Lantas, efek apa yang muncul jika berhenti minum pil KB?
Efek yang terjadi jika berhenti minum pil KB
Berikut ini beberapa hal yang bisa terjadi pada tubuh apabila Anda memutuskan untuk mulai berhenti minum pil KB.
1. Kemungkinan hamil
Banyak wanita meyakini bahwa tubuh memerlukan waktu yang lama untuk hamil setelah berhenti mengonsumsi pil KB.
Padahal, kehamilan setelah berhenti minum pil KB bisa saja terjadi lebih cepat dari yang Anda bayangkan.
Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa tingkat kehamilan para wanita setelah berhenti minum pil KB akan sama saja dengan mereka yang menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti kondom.
Bahkan dalam salah satu penelitian disebutkan, setengah dari para wanita hamil tersebut mulai mengandung dalam waktu 6 bulan pertama.
Itu sebabnya, jika Anda dan pasangan tidak ada keinginan untuk hamil, pastikan menggunakan kondom atau jenis kontrasepsi lain saat berhubungan seksual setelah berhenti minum pil KB.
2. Siklus menstruasi yang tidak teratur

Jika sebelum mulai aktif mengonsumsi pil KB Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur, berhenti minum pil KB bisa membuat siklus menstruasi tidak teratur
Jadi, ketika Anda memutuskan untuk berhenti meminum pil ini, Anda butuh waktu beberapa bulan untuk membuatnya kembali normal.
Namun, jika siklus menstruasi Anda pada dasarnya tidak teratur, semakin sulit bagi Anda untuk mengembalikannya ke jangka waktu yang normal.
Bahkan, jika menstruasi Anda sempat berhenti, maka Anda akan butuh waktu beberapa bulan untuk memulainya kembali.
3. PMS mungkin akan kembali
Efek berhenti minum pil KB sebelum habis selanjutnya adalah gejala premenstrual syndrome (PMS) muncul kembali.
Pil KB sebenarnya membantu tubuh untuk mengatasi kekacauan hormonal yang menyebabkan Anda jadi merasa tertekan, cemas, dan mudah tersinggung menjelang menstruasi.
Nah, itu sebabnya jika Anda mulai berhenti mengonsumsi pil KB, Anda harus bersiap menghadapi berbagai gejala PMS termasuk suasana hati yang cepat berubah saat menjelang datang bulan.
4. Menurunkan kadar vitamin D dalam tubuh
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menemukan bahwa banyak wanita mengalami penurunan kadar vitamin D saat mereka berhenti minum pil KB.
Hal ini tentu akan bermasalah bagi wanita yang mencoba untuk hamil karena vitamin D membantu mendukung kerangka janin saat di dalam rahim.
Itu sebabnya, penting memberi tahu dokter jika Anda berhenti minum pil KB. Jangan lupa tanyakan juga tentang cara mendapatkan sumber vitamin D yang terbaik untuk Anda.
Cara mendapat asupan vitamin D bisa dengan menghabiskan lebih banyak waktu di berjemur di bawah paparan sinar matahari, makan makanan kaya vitamin D seperti ikan, hingga minum suplemen vitamin D.
Perlindungan dari kanker ovarium tidak hilang meski stop pil KB
Mengutip National Cancer Institute, wanita yang mengonsumsi pil KB memiliki risiko 30% sampai 50% lebih rendah terkena kanker ovarium. Perlindungan pil KB dari risiko kanker meningkat seiring dengan lamanya penggunaan dan tetap berlanjut selama lebih dari 30 tahun setelah wanita berhenti konsumsi pil KB.
5. Rasa sakit yang tajam saat ovulasi
Efek lepas KB pil lainnya yang mungkin muncul adalah rasa sakit yang tajam saat ovulasi.
Cara kerja dari setiap alat pengontrol kehamilan pada dasarnya untuk mencegah Anda dari proses ovulasi (masa subur).
Itu sebabnya, saat Anda mulai berhenti menggunakan alat kontrasepsi ini Anda mungkin akan merasakan situasi tersebut kembali.
Akibatnya, Anda mungkin mungkin akan merasa sedikit kram pada bagian panggul saat ovarium Anda mulai melepaskan telur.
Tidak hanya itu, Anda juga berkemungkinan mengeluarkan banyak cairan dari vagina (keputihan).
6. Berat badan turun

Wanita yang menggunakan KB tipe progestin (seperti KB suntik, KB spiral, atau pil KB) cenderung mengalami kenaikan berat badan.
Nah, jika berhenti minum pil KB, salah satu efek yang mungkin Anda rasakan adalah penurunaan berat badan.
Akan tetapi sampai saat ini pun masih tidak jelas apakah pil KB kombinasi juga dapat menaikkan berat badan atau tidak.
Jika Anda ingin serius menurunkan berat badan, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan diet sehat serta olahraga ketimbang bergantung pada efek samping penggunaan pil KB.
7. Muncul jerawat
Penggunaan pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progestin diketahui dapat membersihkan jerawat pada banyak wanita.
Hal ini karena jenis pil KB ini mampu menurunkan kadar androgen dalam tubuh. Androgen sendiri merupakan hormon yang menghasilkan minyak atau sebum pada kulit.
Nah, itu sebabnya, saat Anda berhenti mengonsumsi pil KB, jerawat bisa saja akan datang kembali lagi, terutama saat menjelang menstruasi, dimana kadar hormon sedang tidak stabil (naik-turun).
Perlu Anda ketahui, efek berhenti minum pil KB bisa berbeda-beda pada setiap wanita, tergantung kondisi tubuh dan riwayat kesehatan masing-masing.
Jika Anda berencana berhenti minum pil KB, sebaiknya pertimbangkan dengan matang dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Kesimpulan
Berikut ini efek yang mungkin terjadi pada tubuh ketika berhenti minum pil KB.
- Kemungkinan hamil.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur.
- Gejala PMS muncul kembali.
- Menurunkan kadar vitamin D dalam tubuh.
- Nyeri tajam saat ovulasi.
- Berat badan turun.
- Muncul jerawat.
[embed-health-tool-ovulation]