Selama ini, obat kumur alias mouthwash banyak dikenal untuk membantu mengatasi bau mulut yang tidak sedap. Namun, tahukah Anda bahwa setiap jenis obat kumur memiliki kandungan zat dan fungsi yang berbeda?
Setidaknya terdapat lima jenis obat kumur untuk mengatasi masalah gigi dan mulut yang berbeda. Apa saja jenisnya dan mana yang Anda butuhkan? Cek jawabannya di sini!
Jenis obat kumur dan fungsinya
Pada dasarnya, obat kumur berfungsi untuk membersihkan gigi dan melindunginya dari pertumbuhan bakteri mulut yang merugikan.
Namun, dengan penggunaan bahan-bahan tertentu, Anda bisa mendapatkan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan masalah gigi Anda.
Berikut beragam jenis mouthwash berdasarkan fungsinya.
1. Obat kumur untuk gigi berlubang dan bau mulut
Gigi berlubang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang pesat dan kondisi mulut yang asam.
Dengan obat kumur mengandung fluoride, Anda bisa mencegah gigi berlubang dengan cara memperkuat enamel gigi.
Jenis mouthwash ini baik digunakan untuk orang-orang dengan xerostomia atau mulut kering.
Xerostomia mendukung perkembangan bakteri yang bisa menyebabkan karies atau gigi berlubang. Maka dari itu, Anda sebaiknya tidak hanya mendapat fluoride dari pasta gigi, tetapi juga obat kumur.
Jenis obat kumur ini cukup mudah ditemukan di pasaran, sebab efek samping seperti iritasi dan perubahan warna gigi jarang ditemukan.
Meski begitu, obat kumur ber-fluoride tidak disarankan untuk anak-anak di bawah tujuh tahun.
2. Obat kumur untuk peradangan gusi
Chlorhexidine merupakan antiseptik yang bekerja dengan melawan berbagai bakteri di dalam mulut.
Jenis mouthwash dengan kandungan chlorhexidine ini cocok digunakan untuk Anda yang memiliki masalah gusi, seperti peradangan atau pembengkakan.
Obat kumur satu ini juga dapat meredakan perdarahan pada gusi.
Anda hanya bisa mendapatkan obat kumur ini dengan resep dokter. Maksimal penggunaan chlorhexidine umumnya hanya empat minggu.
Sama seperti bahan aktif lainnya, menggunakan obat kumur mengandung chlorhexidine juga bisa menimbulkan efek samping, seperti:
Jika Anda menggunakan obat kumur ini terlalu lama, risiko efek samping akan semakin besar. Jangan pernah menggunakan chlorhexidine di luar resep dokter.
3. Obat kumur untuk plak gigi
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Centre For Reviews And Dissemination UK, cetylpyridinium chloride merupakan kandungan dalam obat kumur yang dapat mengurangi plak gigi.
Konsentrasi yang diperbolehkan oleh American Dental Association untuk cetylpyridinium chloride dalam pasta gigi ialah 0,045%–0,10%.
Dibandingkan chlorhexidine, jenis mouthwash ini memiliki efek samping yang lebih ringan.
4. Obat kumur untuk memutihkan gigi
Hidrogen peroksida merupakan zat pengoksidasi yang bersifat disinfektan, antivirus, dan antibakteri.
Dengan sifat tersebut, American Dental Association menyebut obat kumur hidrogen peroksida dapat membantu memutihkan gigi.
Jenis obat kumur ini juga dapat mengurangi peradangan gusi dan mengatasi gusi berdarah.
Namun, penggunaan obat kumur hidrogen peroksida hanya boleh dengan resep dokter. Selain itu, konsentrasi yang digunakan tidak boleh lebih dari 1,5%.
Jika digunakan berlebih, hidrogen peroksida dapat menimbulkan efek samping seperti:
- sariawan,
- batuk,
- terkikisnya lapisan enamel hingga dentin, serta
- sesak napas.
5. Obat kumur lainnya
Selain penggunaan bahan kimia seperti di atas, Anda juga bisa memilih obat kumur lainnya yang terbuat dari bahan alami atau herbal.
Beberapa bahan alami seperti jahe dan peppermint bagus untuk meredakan sakit gigi. Sementara itu, minyak atsiri dan jeruk purut efektif untuk menghentikan infeksi jamur Candida albicans.
Minyak kelapa juga tidak kalah aktif membunuh bakteri. Jenis mouthwash ini diolah melalui proses ekstraksi.
Agar manfaatnya optimal, selalu gunakan obat kumur dengan benar. Sebagai contoh, jangan menggunakan obat kumur tepat setelah menggosok gigi karena ini bisa mengurangi khasiat fluoride pada pasta gigi.
Anda bisa berkumur beberapa saat setelah menggosok gigi. Berkumurlah selama 30 detik dan jangan pernah menelan obat kumur.
Selain itu, Anda juga tetap harus melakukan flossing gigi dan mengunjungi dokter gigi minimal setiap enam bulan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Selalu baca aturan pakai pada setiap jenis obat kumur yang Anda pakai. Perbedaan merek mungkin membedakan cara penggunaannya.
Kandungan obat kumur dan kegunaannya
- Chlorhexidine untuk masalah peradangan gusi.
- Fluoride untuk gigi berlubang dan bau mulut.
- Hidrogen peroksida untuk memutihkan gigi.
- Cetylpyridinium chloride untuk mengatasi plak.