backup og meta

7 Penyebab Gigi Keropos dan Cara Tepat Mengatasinya

7 Penyebab Gigi Keropos dan Cara Tepat Mengatasinya

Apakah Anda punya keluhan gigi sensitif dan mudah patah? Bisa jadi ini pertanda gigi keropos. Pengeroposan gigi tidak boleh dianggap remeh dan harus segera ditangani. Ketahui penyebab dan cara mengatasi gigi keropos dalam pembahasan berikut ini.

Apa itu gigi keropos?

Gigi keropos adalah kondisi gigi yang lemah dan rapuh akibat hilangnya mineral di lapisan gigi.

Kondisi ini mirip dengan gigi berlubang (karies) pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan pada proses pembentukannya.

Lubang gigi akibat pengeroposan terbentuk pada lapisan tengah gigi (dentin), sedangkan karies biasanya terjadi pada lapisan paling luar (enamel) dari struktur gigi.

Gigi yang keropos bisa tampak sehat di luar, tetapi sebetulnya kopong di bagian dalam. Namun, ketika dilihat dengan rontgen gigi, baru terlihat lubang-lubang kecil di lapisan tengah gigi.

Terjadinya pengeroposan gigi ini umumnya sulit dideteksi melalui pengamatan langsung. Dalam dunia kedokteran gigi, kondisi ini juga dikenal dengan istilah hidden caries.

Tanda dan gejala gigi keropos

pasta gigi sensitif

Lubang dan kerusakan gigi akibat karies biasa bisa terlihat secara jelas dengan mata telanjang. 

Namun, gigi yang keropos mungkin dapat tampak baik-baik saja. Pengeroposan gigi umumnya tidak bisa diamati sendiri sehingga perlu pemeriksaan oleh dokter gigi.

Meski susah dideteksi dari tampilannya, terdapat beberapa gejala sakit gigi keropos yang akan muncul pada tahapan awal, meliputi:

  • rasa sakit atau ngilu yang muncul tiba-tiba, 
  • gigi sensitif terhadap makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam,
  • permukaan gigi terasa kasar saat disentuh dengan jari, serta
  • perubahan warna gigi, seperti noda kekuningan atau kecokelatan.

Apabila kerusakan pada lapisan dalam gigi makin parah, Anda mungkin dapat merasakan nyeri intens, terutama saat mengunyah atau terpapar suhu panas dan dingin.

Selain itu, kondisi gigi yang keropos dapat membuatnya lebih mudah retak, patah, atau tanggal.

Penyebab gigi keropos

Tidak diketahui pasti penyebab gigi keropos. Para peneliti menduga bahwa kerusakan enamel, infeksi bakteri, dan penggunaan fluoride berlebihan bisa jadi penyebabnya.

Pengeroposan awalnya terjadi dari lubang kecil tidak kasatmata pada permukaan gigi. Lubang ini memungkinkan bakteri masuk ke lapisan dalam gigi.

Selanjutnya, lambat laun lubang kecil tersebut dapat tertutup setelah Anda menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride

Hal ini yang diduga memicu pembentukan lubang di dalam gigi, tetapi tidak terlihat dari luar gigi.

Lubang yang mulanya kecil makin membesar dan menyebar ke bagian pulpa gigi. Pulpa adalah bagian terdalam dari gigi yang terdiri dari pembuluh darah dan serabut saraf.

Kerusakan di bagian ini dapat menyebabkan gigi sensitif, ngilu, infeksi, hingga gigi tanggal. Jika dibiarkan terus, kondisi ini berisiko menimbulkan kerusakan gigi dan gusi yang parah.

Faktor risiko gigi keropos

penyebab gigi keropos

Semua hal yang menjadi penyebab gigi berlubang juga berisiko memicu gigi keropos. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena masalah gigi ini.

1. Kebersihan gigi yang buruk

Kondisi gigi dan mulut yang kotor bisa menyebabkan kemunculan plak. Plak adalah lapisan tipis dan lengket yang dipenuhi oleh jutaan bakteri jahat.

Apabila Anda malas menyikat gigi dan tidak mengindahkan perawatan gigi yang baik, plak akan terus terbentuk serta menumpuk di sela-sela gigi dan di bawah garis gusi.

Plak yang terus menumpuk ini lama-kelamaan dapat berkembang menjadi karang gigi sehingga menyebabkan gigi busuk dan keropos.

2. Konsumsi makanan dan minuman tertentu

Beberapa jenis makanan atau minuman bisa meningkatkan risiko gigi keropos. Ini karena kandungan di dalam makanan dan minuman tersebut bisa menyebabkan hilangnya mineral pada lapisan gigi.

Dilansir dari situs American Dental Association, makanan dan minuman yang berisiko menyebabkan kerusakan gigi adalah sebagai berikut.

  • Makanan manis dengan kandungan gula tinggi, misalnya permen.
  • Buah-buahan asam, seperti jeruk dan lemon.
  • Makanan dengan tekstur lengket, seperti manisan buah.
  • Makanan dengan kandungan pati tinggi, seperti keripik kentang.
  • Es batu yang digigit sehingga bisa merusak enamel gigi.
  • Minuman kemasan, seperti minuman berkarbonasi dan minuman olahraga.
  • Minuman berkafein, seperti kopi dan teh.
  • Alkohol.

3. Mulut kering

Mulut kering (xerostomia) ternyata juga bisa menjadi faktor pemicu dan penyebab gigi keropos. Kondisi ini terjadi saat kelenjar saliva menghasilkan sedikit air liur. 

Padahal, air liur sangat penting untuk menjaga kelembapan mulut dan membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi.

Senyawa pada air liur juga berperan untuk melawan asam yang merusak gigi. Inilah alasan kenapa mulut kering bisa meningkatkan berbagai risiko kerusakan pada gigi.

4. Riwayat penyakit asam lambung

Bagi Anda yang memiliki riwayat GERD atau maag, naiknya asam lambung bisa menyebabkan kerusakan gigi.

Asam lambung yang naik ke mulut dapat mengikis lapisan terluar atau terdalam pada gigi Anda. 

Selain memicu keroposnya gigi, kondisi ini juga berisiko menimbulkan gangguan gigi dan mulut lainnya, seperti bau mulut, gigi sensitif, dan gigi berlubang.

5. Bulimia

gangguan makan bulimia

Bulimia merupakan gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan luar biasa akan kegemukan. Ini membuat pengidapnya memuntahkan makanan dan minuman yang baru dikonsumsinya.

Kebiasaan memuntahkan makanan dengan paksa ini dapat memicu kerusakan serius pada gigi. 

Cairan yang dimuntahkan pengidap bulimia ini mengandung asam. Makin sering dan lama gigi terkena asam lambung, kondisi gigi akan makin rapuh dan keropos.

6. Obat-obatan tertentu

Ada jenis obat yang berpotensi merusak gigi karena menyebabkan efek samping berupa mulut kering. Efek samping inilah yang membuat Anda lebih rentan mengalami gigi keropos.

Jenis obat yang bisa jadi penyebab mulut kering di antaranya obat pereda nyeri, antidepresan, antihistamin, antasida, dan obat darah tinggi.

7. Menyusu sambil tidur

Kebiasaan menyusu sambil tidur memang membuat anak cepat tidur. Sayangnya, kebiasaan ini juga dapat meningkatkan risiko gigi keropos dan karies pada anak-anak

Saat anak menyusu sambil tidur, gula dalam susu akan menempel di giginya dalam waktu yang lama. Kemudian, gula ini akan diubah menjadi asam oleh bakteri jahat di dalam rongga mulut.

Permukaan gigi terpapar asam secara terus-menerus ini akan menyebabkan gigi anak keropos.

Pengobatan gigi keropos

Kondisi keroposnya gigi hanya dapat diketahui melalui prosedur rontgen gigi. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi Anda dan menyarankan pengobatan yang tepat.

Langkah pertama yang dapat dokter lakukan adalah mengangkat jaringan karies di dalam gigi.

Kemudian, dokter akan melakukan tambal gigi untuk menutup lubang pada gigi dengan bahan, seperti resin komposit, porselen, atau semen ionomer kaca.

Dalam kasus parah, Anda mungkin memerlukan perawatan saluran akar (root canal treatment) untuk mengatasi kerusakan pulpa akibat infeksi bakteri. 

Apabila sebagian besar gigi telah rusak, dokter dapat menyarankan prosedur untuk memasang mahkota gigi buatan (crown gigi) atau melakukan prosedur cabut gigi.

Pencegahan gigi keropos

berkumur setelah sikat gigi

Selain itu, berikut ini adalah beberapa langkah yang biasanya disarankan oleh dokter gigi untuk mencegah pengeroposan gigi.

  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang terlalu asam atau manis.
  • Menggunakan sedotan saat minum minuman berkafein atau bersoda.
  • Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan yang membantu produksi air liur untuk membilas asam yang terbentuk di rongga mulut setelah makan.
  • Menunggu setidaknya satu jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam sebelum menyikat gigi. 
  • Menyikat gigi dengan benar dan rutin dua kali sehari pada pagi hari setelah sarapan serta malam hari sebelum tidur.
  • Menggunakan sikat gigi berbulu halus bila mengalami masalah gigi sensitif.
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) dan obat kumur setelah menyikat gigi.
  • Memperbanyak minum air putih untuk merangsang produksi air liur.

Untuk memantau kondisi dan menangani masalah gigi sedini mungkin, pastikan juga untuk rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi minimal setiap enam bulan sekali.

Gigi keropos dapat menyebabkan kerusakan gigi parah. Jadi, jangan sepelekan kondisi ini serta segera konsultasikan dengan dokter gigi bila Anda mengalami tanda-tandanya.

Kesimpulan

  • Gigi keropos adalah kondisi hilangnya mineral pada lapisan gigi yang membuat struktur gigi menjadi lebih rapuh dan rentan mengalami kerusakan.
  • Penyebab gigi keropos antara lain konsumsi makanan dan minuman asam atau manis, mulut kering, kebersihan gigi yang buruk, riwayat asam lambung, dan bulimia.
  • Penanganan sedini mungkin, seperti melalui tambal gigi hingga perawatan saluran akar, penting untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih serius.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cavities and tooth decay. (2022). Mayo Clinic. Retrieved October 30, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892

Cavities (Tooth decay): Symptoms, causes & treatment. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved October 30, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10946-cavities

Tooth decay. (2024). National Institute of Dental and Craniofacial Research. Retrieved October 30, 2024, from https://www.nidcr.nih.gov/health-info/tooth-decay

Taking care of your teeth and mouth. (2024). National Institute on Aging. Retrieved October 30, 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/teeth-and-mouth/taking-care-your-teeth-and-mouth

9 foods that damage your teeth. (n.d.). American Dental Association. Retrieved October 30, 2024, from https://www.mouthhealthy.org/nutrition/9-foods-that-damage-your-teeth

Gera, A., & Zilberman, U. (2017). Diagnosis and management of hidden caries in a primary molar tooth. International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, 10(1), 99-102. https://doi.org/10.5005/jp-journals-10005-1415

Fernanda Mara de Paiva Bertoli, Bruno Marques da Silva, Mariana Dalledone, & Estela Maris Losso. (2014). Hidden caries’ challenge diagnosis: Case report. RSBO, 10(2), 188-92. https://doi.org/10.21726/rsbo.v10i2.919

Abalos, C., Jimnez-Planas, A., Guerrero, E., Herrera, M., & Llamas, R. (2012). How to diagnose hidden caries? The role of laser fluorescence. Contemporary Approach to Dental Caries. https://doi.org/10.5772/38459

Versi Terbaru

08/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drg. Maurany Annisa Haque

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Wajib Tahu! Ini Pencegahan Gigi Berlubang agar Tidak Membahayakan Kesehatan

Bukan Cuma Permen! Kebanyakan Makan Buah Asam Juga Bisa Merusak Gigi


Ditinjau secara medis oleh

drg. Maurany Annisa Haque

Gigi · Maro Dental Practice Jember


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan