Masalah gigi sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala yang mungkin sering Anda biarkan justru akan membuat penyakit gigi semakin parah dan bahkan berakibat fatal. Agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat, tentu Anda perlu mengetahui macam-macam penyakit gigi yang sering terjadi dan penyebabnya.
Macam-macam penyakit gigi yang paling umum
Diperkirakan, hampir setengah dari total populasi di dunia memiliki masalah pada gigi. Kondisinya dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang serius.
Di antara banyaknya jenis penyakit gigi yang ada, inilah beberapa yang paling umum.
1. Gigi berlubang
Gigi berlubang dialami hampir semua orang sehingga kemunculannya dianggap biasa. Padahal, jika diabaikan hingga parah, gigi berlubang bisa berujung fatal dan menyebabkan kematian.
Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya bakteri yang berkembang biak di mulut Anda. Bakteri ini menghasilkan asam yang dapat mengikis lapisan gigi sehingga gigi menjadi berlubang.
Semakin dalam pengikisan lapisan gigi, semakin terasa menyakitkan. Makan makanan manis pun dapat membuat gigi berlubang semakin parah.
Hal ini karena gula yang menempel di gigi akan menjadi makanan bakteri. Karena itu, jumlah bakteri mulut semakin bertambah dan juga semakin banyak asam yang dihasilkan bakteri.
Kondisi ini diperparah jika Anda jarang sikat gigi. Masalah gigi yang sangat umum ini dapat menyebabkan nyeri, infeksi, sampai kehilangan gigi.
2. Periodontis (penyakit gusi)
Periodontitis merupakan masalah kesehatan berupa infeksi gusi parah yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini tidak boleh dianggap enteng dan harus segera diobati.
Selain bisa menyebabkan gigi goyang dan tanggal, bakteri yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung.
Tanda-tanda dan gejala periodontitis meliputi pembengkakan gusi berwarna merah terang atau keunguan yang terasa nyeri ketika disentuh, munculnya rongga dan nanah di antara gusi dan gigi (abses gigi), serta napas berbau tak sedap.
Ada berbagai jenis periodontitis. Periodontitis kronis (berkembang dalam waktu yang lama atau menahun) merupakan tipe paling umum yang bisa menyerang orang dewasa dan anak-anak.
Sementara itu, periodontitis agresif biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau awal masa dewasa dan menyerang hanya sebagian kecil orang.
3. Gingivitis
Gingivitis merupakan masalah gigi dan gusi umum akibat inflamasi atau peradangan yang terjadi pada gusi. Gejalanya meliputi gusi bengkak, perubahan warna gusi menjadi merah tua, perdarahan gusi, dan bau mulut.
Gusi yang sehat umumnya keras dan berwarna merah muda pucat. Apabila gusi Anda bengkak, merah kehitaman, dan mudah berdarah, Anda mungkin kena gingivitis.
Gingivitis bisa bersifat ringan sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Namun, jika dibiarkan tanpa diobati, penyakit ini dapat menyebabkan periodontitis yang jauh lebih serius sehingga mengakibatkan kehilangan gigi.
Penyebab utama dari gingivitis yaitu kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Kebiasaan yang baik seperti menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan celah gigi dengan benang gigi setiap hari, dan melakukan pemeriksaan gigi rutin dapat membantu mencegah gingivitis.
4. Plak gigi
Kotoran yang menempel di dalam rongga mulut akibat sisa makanan dapat memicu pembentukan plak pada gigi. Jika dibiarkan, plak pada gigi yang semula berwarna kuning akan semakin mengeras dan menghitam sehingga terlihat seperti batu karang yang menempel pada gigi.
Beberapa kebiasaan buruk yang sering Anda lakukan bisa jadi penyebab munculnya masalah gigi ini. Kebiasaan tersebut di antaranya jarang menggosok gigi, terlalu sering makan makanan manis, jarang makan sayuran dan buah, dan jarang kontrol ke dokter gigi.
Jika dibiarkan, sisa makanan yang menumpuk dapat mengakibatkan pembusukan pada gigi. Bakteri pun erkembang pada area tersebut sehingga dapat menimbulkan bau mulut dan radang gusi.
5. Erosi gigi
Erosi gigi merupakan terkikisnya lapisan email gigi (enamel) akibat asam yang menempel pada gigi. Email merupakan lapisan keras pelindung gigi yang melindungi jaringan dentin yang sensitif.
Apabila enamel terkikis, jaringan dentin di bawahnya akan terekspos. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan menjadikan gigi lebih sensitif.
Masalah gigi yang satu ini dapat disebabkan oleh konsumsi minuman bersoda atau minuman manis yang berlebihan, mulut kering, penyakit asam lambung, efek samping dari obat-obatan seperti aspirin dan antihistamin, serta faktor lingkungan dan genetik.
6. Maloklusi
Maloklusi merupakan sebuah kondisi ketika susunan gigi atau rahang tidak sejajar. Alhasil, gigi pun tumbuh berantakan. Maloklusi termasuk salah satu dari macam-macam penyakit gigi yang paling umum.
Sebenarnya, maloklusi sering kali tidak berbahaya dan mungkin hanya menurunkan kepercayaan diri pada sebagian orang karena dianggap mengganggu penampilan.
Namun, kondisi ini bisa mengganggu bila susunan gigi yang berantakan sampai menyebabkan kesulitan berbicara, mengunyah, serta menimbulkan nyeri di sekitar sendi rahang.
Belum diketahui secara pasti apa yang dapat menyebabkan maloklusi. Kemungkinan besar, maloklusi terjadi karena bawaan genetik dari orang tua.
7. Gigi sensitif
Gigi sensitif juga termasuk satu dari macam-macam penyakit gigi yang umum dialami banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan gigi yang terasa ngilu ketika terpapar makanan atau minuman bersuhu dingin atau panas.
Hal ini bisa terjadi karena lapisan dentin gigi telah terekspos ke lingkungan luar. Lapisan dentin terhubung dengan saluran yang dipenuhi oleh serabut saraf dan dilindungi oleh email gigi.
Bila lapisan enamel terkikis, lapisan dentin akan semakin terlihat sehingga timbullah rasa tak nyaman saat terkena suhu ekstrem.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik tua maupun muda. Terkadang, gigi sensitif pun dapat menjadi tanda dari masalah gigi yang lebih serius.
Apa pun masalah gigi yang Anda alami, ada baiknya segera diperiksakan kepada dokter. Walau gejalanya ringan, mendapatkan penanganan lebih awal bisa bantu mengurangi ketidaknyamanan yang Anda rasakan.