Propranolol diresepkan untuk mengobati berbagai kondisi yang berhubungan dengan pembuluh darah dan jantung, terutama untuk pengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) atau gangguan jantung.
Golongan obat: obat penghambat beta (beta-blocker)
Merek dagang propranolol: Blocard, Liblok, Farmadral, Pronolol, dan Inderal.
Apa itu obat propranolol?
Propranolol adalah obat beta-blocker dengan fungsi untuk menangani tekanan darah tinggi, detak jantung tak teratur, gemetar (tremor), dan kondisi lainnya. Obat ini juga digunakan setelah serangan jantung guna meningkatkan peluang hidup pasien.
Propranolol juga digunakan untuk mencegah migrain dan nyeri dada (angina). Menurunkan tekanan darah membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Mencegah nyeri dada dapat membantu memperbaiki kemampuan untuk beraktivitas.
Obat ini bekerja dengan menghambat zat kimia alami tertentu pada tubuh yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Efek ini mengurangi detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan pada otot-otot jantung.
Dosis propranolol
Menurut data BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), propranolol tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan 40 mg. Pilihan obat yang nanti akan Anda gunakan disesuaikan dengan usia, kondisi, dan resep dokter.
Dosis selalu diberikan berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana Anda merespons terapi.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasehat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Hipertensi
- Dewasa: dosis awal lepas-cepat 40–80 mg diminum langsung 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 160–320 mg per hari dengan dosis maksimum 640 mg sehari.
- Anak-anak: dosis awal lepas-cepat 0,5–1 mg/kg BB sebanyak 2–4 kali sehari, naikkan dosis bertahap setiap 5–7 hari. Dosis harian 1–5 mg/kg sehari dan untuk dosis maksimum 8 mg/kg sehari.
Aritmia
- Dewasa: dosis minum 10–40 mg sebanyak 3–4 kali sehari sebelum makan dan saat mau tidur.
- Anak: dosis awal 0,25–1 mg/kg/hari sebanyak 3–4 kali sehari, naikkan dosis setiap 3–5 hari. Dosis pemeliharaan 2–4 mg/kg sehari, dosis tinggi mungkin diperlukan, tetapi jangan melebihi 16 mg/kg sehari.
Angina pektoris
Dewasa: dosis awal yaitu 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis penunjang adalah 120–240 mg sehari.
Infark miokard
Dewasa: dosis awal lepas-cepat 40 mg sebanyak 3 kali sehari untuk sebulan, kemudian dosis dinaikan sampai 60–80 mg sebanyak 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 180–240 mg diminum per hari dalam dosis terbagi (2–4 kali sehari). Untuk dosis maksimum 240 mg sehari.
Ansietas (gangguan kecemasan)
Dewasa: apabila disertai dengan gejala seperti palpitasi, tremor, berkeringat, dosis minum 40 mg sebanyak 4 kali sehari selama 2–3 hari.
Pencegahan migrain
Dewasa: dosis awal lepas-cepat 40 mg sebanyak 2–3 kali sehari. Untuk dosis pemeliharaan 80–160 mg per hari.
Feokromositoma (hanya bersama obat alpha blocker)
Dewasa: dosis minum 60 mg sehari, diminum dalam dosis terbagi selama 3 hari sebelum pembedahan atau 30 mg sehari bagi pasien yang tidak cocok menjalani pembedahan.
Tirotoksikosis
- Anak: dosis minum 2 mg/kg sehari dalam dosis terbagi setiap 6–12 jam. Dosis lebih tinggi mungkin dibutuhkan dari waktu ke waktu.
- Remaja: dosis minum 10–40 mg, diberikan tiap 6 jam.
Aturan pakai propranolol
Konsumsi propranolol hanya melalui mulut (secara oral), umumnya 2–4 kali sehari atau sesuai dengan aturan minum obat dari dokter. Minumlah obat ini sebelum makan dan menjelang tidur jika Anda dijadwalkan untuk mengonsumsinya 4 kali sehari.
Minumlah propranolol secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal. Untuk membantu Anda mengingat waktu meminumnya, minumlah obat pada waktu yang sama setiap hari.
Penting untuk tetap melanjutkan konsumsi obat bahkan jika Anda sudah merasa baikan. Jangan berhenti menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Propranolol digunakan untuk membantu mencegah sakit dada atau migrain. Obat ini tidak boleh digunakan untuk menangani nyeri dada atau migrain saat serangan terjadi.
Gunakan pengobatan lain, seperti tablet nitrogliserin yang ditempatkan di bawah lidah untuk nyeri dada, sumatriptan untuk serangan migrain, atau seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.
Bila Anda tengah mengonsumsi obat untuk menurunkan kolesterol, seperti kolestiramin atau colestipol, minum propranolol setidaknya 1 jam sebelum obat-obatan tersebut atau 4 jam setelahnya. Konsultasikan dokter Anda atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Untuk penanganan tekanan darah tinggi, mungkin butuh 1–2 minggu sebelum Anda dapat merasakan manfaat obat ini. Beri tahu dokter jika kondisi Anda memburuk atau tidak membaik.
Efek samping propranolol
Seperti pada obat lainnya, penggunaan propranolol juga dapat menimbulkan efek samping. Jika Anda mengalami efek samping apa pun, beri tahu dokter.
Setiap orang sangat mungkin merasakan efek samping yang berbeda. Bahkan, ada juga yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan pada daftar berikut.
Efek samping ringan
Efek samping berat
- Bradikardia atau melambatnya detak jantung.
- Gagal jantung.
- Hipotensi (tekanan darah rendah).
- Gangguan konduksi.
- Bronkospasme (menegangnya otot bronkus pada paru-paru).
- Vasokonstriksi perifer (penyempitan pembuluh darah).
- Eksaserbasi psoriasis.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat propranolol
Ikuti pengobatan sesuai dengan arahan dokter. Beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi tak biasa atau alergi pada obat propranolol maupun obat lainnya.
Beri tahu dokter juga jika Anda memiliki alergi lain, seperti makanan, pewarna, pengawet, atau bulu hewan.
Untuk produk tanpa resep, baca label pada kemasan secara saksama. Beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan atau kondisi seperti berikut.
- Asma.
- Gagal jantung yang tak terkendali.
- Bradikardia yang nyata.
- Hipotensi.
- Sindrom penyakit sinus.
- Blok atrioventrikular (AV) derajat dua atau tiga.
- Syok kardiogenik.
- Feokromositoma.
- Diabetes. Propranolol dapat menyebabkan kadar gula darah rendah, bahkan pada pasien yang tidak diabetes.
Belum ada cukup penelitian yang mempelajari hubungan antara usia dengan efek injeksi (suntikan) propranolol pada pasien anak. Keselamatan dan kemanjuran belum ditentukan.
Selain itu, juga belum ada cukup penelitian yang dapat menunjukkan masalah khusus pada orang-orang lanjut usia (lansia) yang akan membatasi efek injeksi propranolol pada pasien lansia.
Namun, pasien lansia cenderung memiliki gangguan hati, ginjal, atau jantung terkait usia sehingga membutuhkan penyesuaian dosis sebelum menerima injeksi propranolol.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Apakah obat propranolol aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat golongan beta (beta-blocker) masuk ke dalam risiko kehamilan kategori C atau mungkin berisiko menurut Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat.
Seperti semua obat, beta-blocker tidak boleh diberikan selama kehamilan kecuali penggunaannya sangat penting. Meski tidak dianggap berbahaya selama kehamilan, beta-blocker mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke tubuh janin.
Hal tersebut dapat menyebabkan kematian janin dan kelahiran prematur. Selain itu, ada pula peningkatan risiko komplikasi jantung dan paru pada bayi baru lahir.
Diskusikan penggunaan obat propranolol dengan dokter atau bidan Anda. Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin memerlukan pemindaian ekstra untuk memeriksa pertumbuhan janin.
Sebagian besar beta-blocker, terutama senyawa lipofilik, akan masuk ke dalam ASI meskipun dalam jumlah yang bervariasi. Oleh karena itu, menyusui tidak dianjurkan setelah penggunaan obat ini.
Interaksi obat propranolol dengan obat lain
Mengonsumsi obat propranolol dengan thioridazine tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin tak akan meresepkan obat ini kepada Anda.
Menggunakan obat propranolol bersama obat seperti albuterol, amiodarone, dan arformoterol biasanya tidak direkomendasikan, tapi pada beberapa kasus mungkin dibutuhkan.
Mengonsumsi obat propranolol dengan obat seperti arbutamine, aspirin, dan acemetacin dapat meningkatkan risiko efek sampingnya, tetapi pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini mungkin merupakan pengobatan terbaik.
Jika obat-obat ini diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat-obatan tersebut.
[embed-health-tool-bmi]