backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenali Manfaat Daun Sambiloto untuk Diabetes, Plus Efek Sampingnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 08/07/2021

    Kenali Manfaat Daun Sambiloto untuk Diabetes, Plus Efek Sampingnya

    Sambiloto adalah tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan alternatif. Di balik rasanya yang pahit, ekstrak daun tanaman sambiloto mengandung zat aktif yang bermanfaat untuk penyakit metabolik seperti hipertensi, obesitas, hinga diabetes melitus.

    Untuk penyakit diabetes melitus, beberapa riset menunjukkan potensi daun sambiloto yang bersifat antidiabetik sehingga bisa menurunkan kadar gula darah tinggi. Namun, bisakah tanaman herbal ini diandalkan dalam pengobatan diabetes?

    Manfaat daun sambiloto untuk diabetes

    Daun sambiloto

    Ekstrak dari daun sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki komponen fitokimia berupa andrographolide (AGL) yang sangat pahit, tetapi berkhasiat dalam mengendalikan kadar gula darah.

    Hal tersebut tidak terlepas dari kemampuan AGL dalam meningkatkan produksi insulin dan  penyerapan glukosa sehingga bisa mengurangi kadar gula dalam darah.

    Secara garis besar, berikut manfaat atau khasiat daun sambiloto untuk pengobatan diabetes.

    1. Meningkatkan penyerapan gula darah

    Studi rilisan Front Pharmacol yang merangkum sejumlah penelitian menyebutkan bahwa ekstrak daun sambiloto dapat menurunkan kosentrasi glukosa pada plasma darah tikus yang mengalami diabetes.

    Hal ini karena komponen AGL dapat membantu penyerapan gula darah pada sel-sel otot hewan tersebut.

    Pada hal ini, AGL metangsang reseptor pada sel-sel otot untuk mengubah glukosa yang terdapat dalam darah menjadi energi.

    Hasi serupa juga ditunjukkan dalam studi pada Indian Journal of Pharmacology.

    Penelitian memperlihatkan efek kerja AGL dari daun sambiloto untuk menstimulasi pemecahan glukosa pada sel-sel otot tikus yang punya diabetes melitus tipe 1.

    2. Mengatasi pradiabetes

    Sementara itu, studi terbaru dari Universitas Indonesia memperlihatkan pengaruh ekstrak daun sambiloto untuk menstimulasi produksi hormon insulin sekaligus pada orang dengan pradiabetes.

    Hormon insulin sendiri berfungsi untuk membantu penyerapan glukosa sehingga bisa menurunkan kadar gula di dalam darah.

    Produksi hormon ini dikendalikan oleh sel beta pankreas. Nah, manfaat daun sambiloto untuk diabetes ini berasal dari pengaruhnya terhadap kerja hormon inkrentin.

    Hormon ini merangsang sel beta pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin.

    Peneliti memberikan ekstrak daun sambiloto pada 35 peserta yang memiliki pradiabetes.

    Komponen aktif pada tanaman herbal ini meningkatkan kosentrasi enzim GLP-1 yang memicu peningkatan inkrentin.

    Dari hasil tersebut, daun sambiloto berpotensi dapat mencegah berkembangnya diabetes pada pasien pradiabetes.

    3. Menekan risiko komplikasi diabetes

    Penyakit diabetes berisiko besar menyebabkan berbagai komplikasi yang menyerang sistem kardivaskular, saraf, dan penglihatan.

    Komponen aktif dari daun sambiloto dapat membantu meredakan peradangan akibat stres oksidatif, yaitu kondisi yang bisa menyebabkan kerusakan sel.

    Kondisi stres oksidatif akan lebih mudah terjadi akibat tingginya kadar gula darah. Seiring waktu, kerusakan sel akibat stres oksidatif pada pasien diabetes pun akan menimbulkan komplikasi.

    AGL dan kandungan antioksidan, contohnya flavonoid, dapat mengatasi stres oksidatif di sejumlah jaringan seperti saraf dan mata.

    Artinya, tanaman herbal ini dapat membantu memperlampat terjadinya komplikasi diabetes.

    Efektifkah daun sambiloto untuk mengobati diabetes?

    Beberapa penelitian di atas memang memperlihatkan sejumlah khasiat daun sambiloto dalam memengaruhi kadar gula darah yang tinggi.

    Akan tetapi, sejauh ini eksperimen tersebut masih sebatas dilakukan pada sel hewan di laboratorium.

    Belum terdapat penelitian yang melibatkan pengujian pada sel manusia sehingga klaim tersebut masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut dari penelitian berbeda.

    Sebagian besar studi juga hanya menyampaikan efek penggunaan daun sambiloto secara langsung tanpa menjelaskan mekanisme secara rinci bagaimana komponen aktifnya mampu menurunkan kadar gula darah.

    Melihat masih banyaknya kekurangan dalam penelitian, maka daun sambiloto belum bisa dinyatakan sebagai obat herbal untuk diabetes yang ampuh, apalagi menggantikan pengobatan medis untuk diabetes.

    Terlebih sebagian besar hasil riset juga menujukkan manfaatnya mengarah pada penurunan kadar gula darah pada kondisi pradiabetes.

    Artinya, daun sambiloto mungkin lebih berkhasiat dalam pencegahan diabetes.

    Efek samping daun sambiloto sebagai obat alami

    Suplemen daun sambiloto

    Terlepas dari kekurangannya dalam pengobatan diabetes, Anda tetap bisa memperoleh manfaat daun sambiloto untuk membantu menurunkan gula darah.

    Hingga saat ini, belum diketahui dosis dan cara pengolahan daun sambiloto yang tepat agar aman dan efektif digunakan untuk manusia.

    Namun, konsumsi suplemen yang mengandung ekstrak daun sambiloto cukup aman bila tidak diminum secara berlebihan dan tentunya sesuai aturan pakai.

    Pasalnya, konsumsi suplemen daun sambiloto dalam dosis tinggi dan jangka panjang dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti berikut:

    Ibu hamil dan menyusui juga bisa mengalami reaksi tertentu dari konsumsi suplemen herbal.

    Sementara bagi Anda yang menjalani pengobatan, kandungan suplemen daun sambiloto berisiko menimbulkan interaksi dengan obat-obatan medis, termasuk obat diabetes.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum minum suplemen untuk membantu mengelola penyakit diabetes.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 08/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan