kenapa mis v eering merasa gatal padahal baru dicuci

miss v sering kali gatal dan itu sangat menggangu sekali, padahal selesai mandi sudah di cuci dengan bersih, dan baunya menyengat,

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
520
5
3

3 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya


Keluhan gatal di Miss V disertai bau menyengat, meskipun sudah dibersihkan, kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi atau gangguan keseimbangan flora vagina.

Kemungkinan Penyebab

Keputihan patologis (infeksi jamur atau bakteri):

Jamur (Candidiasis): Keputihan kental seperti susu basi, sangat gatal, bisa disertai kemerahan.

Bakterial vaginosis (BV): Keputihan abu-abu/putih tipis, berbau amis menyengat.

Trikomoniasis: Keputihan berbusa, kehijauan, sangat bau, dan terasa panas.

Iritasi akibat sabun, pembersih kewanitaan, pembalut, atau pakaian ketat.

Kurangnya keseimbangan pH Miss V, akibat mencuci terlalu sering atau memakai sabun yang tidak sesuai.


Sebelum ke dokter, kamu bisa mencoba hal-hal ini dulu:

- Hindari sabun pewangi atau pembersih kewanitaan berlebihan.

- Cuci Miss V hanya dengan air hangat atau pembersih khusus pH seimbang (pH 3.5–4.5).

- Pakai celana dalam berbahan katun, ganti minimal 2x sehari.

- Hindari celana ketat atau terlalu lama memakai pembalut/pantyliner.

- Gunakan salep antijamur/topikal (misalnya: clotrimazole 1%) jika gatal parah dan diduga jamur.


Segera periksa ke dokter (umumnya ke dokter kulit & kelamin atau obgyn) bila:

- Gatal menetap >1 minggu meski sudah menjaga kebersihan.

- Keluar keputihan berbau sangat tajam atau tidak biasa.

- Ada luka, kemerahan hebat, atau bengkak di area genital.

- Gatal disertai nyeri saat berkemih atau saat berhubungan.

3 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

Keluhan seperti miss V gatal, berbau menyengat, dan sudah dicuci bersih tapi tetap terasa tidak nyaman bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal medis yang perlu ditangani secara tepat.

Kemungkinan Penyebab

  1. Infeksi jamur (Candidiasis vaginalis) Gatal hebat, keputihan kental seperti susu basi, dan bisa berbau.
  2. Infeksi bakteri (Bacterial Vaginosis) Bau amis menyengat (seperti ikan), keputihan berwarna abu-abu atau putih encer.
  3. Infeksi menular seksual (Trikomoniasis, Gonore, Klamidia, dll.) Gatal, nyeri saat buang air kecil atau berhubungan, dan keputihan berbau.
  4. Alergi/iritasi dari sabun, pembalut, celana dalam sintetis, atau detergen Gatal dan kemerahan, tapi biasanya tanpa keputihan bau menyengat.
  5. Kebersihan yang berlebihan Mencuci terlalu sering atau memakai sabun antiseptik keras bisa merusak flora normal vagina.

Apa yang Sebaiknya Kamu Lakukan?

  1. Hentikan penggunaan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung parfum.
  2. Gunakan air hangat biasa untuk membilas miss V (cukup dari luar saja).
  3. Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
  4. Jangan gunakan pantyliner setiap hari karena bisa membuat lembap.
  5. Hindari douching (menyemprotkan air/sabun ke dalam vagina).
  6. Coba ganti pembalut, sabun mandi, atau deterjen jika kamu curiga ada alergi.


Untuk sementara bisa coba:

  • Jika curiga infeksi jamur:
  • Krim antijamur seperti clotrimazole (bisa dibeli di apotek tanpa resep).
  • Gunakan salep luar dulu selama beberapa hari (2–3 kali sehari), tapi jika tidak membaik dalam 3–5 hari, periksa ke dokter.


  • Jika bau amis dan keputihan banyak:
  • Kemungkinan infeksi bakteri → butuh antibiotik oral atau supositoria dari dokter.


Kapan Harus ke Dokter Kandungan

  • Jika bau semakin menyengat, keluar keputihan kuning/hijau/berbusa, atau terasa nyeri saat BAK/berhubungan.
  • Jika gatal tidak membaik setelah pengobatan luar selama 3–5 hari.
  • Jika keluhan ini sering berulang tiap bulan.
3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Kemungkinan gatal pada Miss V setelah dicuci disebabkan oleh beberapa faktor seperti iritasi, infeksi, atau kebersihan yang kurang tepat. Bau menyengat juga menandakan adanya masalah pada area kewanitaan Anda:

Beberapa penyebab umum gatal pada Miss V meliputi:

  1. Iritasi: Bahan kimia dari sabun, pembalut, atau produk kewanitaan lainnya dapat menyebabkan iritasi.
  2. Infeksi: Infeksi jamur (seperti kandidiasis) atau bakteri (seperti bacterial vaginosis) dapat menyebabkan gatal dan bau tidak sedap.
  3. Kebersihan yang Kurang Tepat: Terlalu sering mencuci atau menggunakan sabun yang tidak sesuai dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina. Untuk mengatasi masalah ini, saya sarankan beberapa langkah berikut:
  • Gunakan sabun khusus: Pilih sabun yang lembut dan tidak mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
  • Hindari mencuci terlalu sering: Cukup cuci Miss V sekali sehari.
  • Keringkan dengan benar: Pastikan area kewanitaan kering setelah mandi atau buang air kecil.
  • Hindari produk yang mengiritasi: Hindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
  • Periksakan ke dokter: Jika gatal dan bau tidak sedap berlanjut, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dan memberikan obat sesuai dengan penyebabnya.
4 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan