Dok mau tanya, saya diet tapi kok BB gak turun" y dok.
Nasi saya ganti pake beras porang, minum flimty fiber, aerobik 1jam setiap hari.
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Ayu, terima kasih atas pertanyaan anda.
Apabila rasa nyeri muncul ketika Anda menelan makanan, kemungkinan terbesarnya adalah adanya gangguan pada kerongkongan Anda. Kerongkongan, yang juga dikenal dengan istilah esofagus, menghubungkan tenggorokan Anda dengan lambung. Gangguan pada organ-organ tubuh tersebut bisa menimbulkan rasa sakit yang membakar pada dada. Cari tahu selengkapnya soal berbagai penyebab nyeri dada saat makan berikut ini.
1. Penyakit asam lambung -> Penyakit yang juga dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease atau GERD ini cukup umum terjadi. Saat Anda makan, makanan akan masuk ke lambung melalui saluran kerongkongan. Supaya makanan di lambung tidak naik lagi, kerongkongan akan menutup sendiri dengan serat-serat otot. Apabila serat-serat otot tidak menutup lambung dengan sempurna, isi lambung pun akan naik kembali menuju kerongkongan setelah ditelan dan inilah yang menyebabkan nyeri dada saat makan. Salah satu penyebab serat otot tidak menutup dengan sempurna adalah kelebihan asam lambung.
2. Radang kerongkongan -> Penyakit ini disebabkan oleh iritasi atau peradangan pada kerongkongan. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari virus dan bakteri hingga efek samping obat-obatan. Dalam beberapa kasus, radang kerongkongan juga bisa diakibatkan oleh penyakit asam lambung. Perhatikan kalau Anda mengalami nyeri dada saat makan yang disertai dengan sakit tenggorokan, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, dan demam. Jika rasa sakitnya tak kunjung hilang dan Anda bahkan tak bisa meneguk air sedikit pun, sebaiknya segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
3. Akalasia -> Otot-otot pada kerongkongan seharusnya berkontraksi dan mengendur sesuai dengan aktivitas pencernaan. Jika otot kerongkongan tidak mengendur untuk membiarkan makanan yang ditelan masuk ke lambung, makanan pun akan tersangkut pada kerongkongan dan menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa. Inilah yang terjadi saat Anda menderita penyakit akalasia. Biasanya penyakit ini ditandai dengan gejala seperti napas bunyi, mual, muntah, dan batuk.
4. Kanker esofagus -> Pada tahap awal, kanker esofagus belum begitu tampak gejalanya. Namun, seiring berjalannya waktu nyeri dada saat makan akan muncul lebih sering dan lebih menyakitkan. Ini karena kerongkongan Anda akan terus menyempit. Pada tahap lanjut, bahkan untuk minum pun sangat sulit. Untuk membantu makanan masuk melalui kerongkongan, tubuh pun memproduksi air liur lebih banyak sehingga pasien kanker esofagus biasanya mengeluhkan produksi air liur berlebihan. Gejala lainnya meliputi batuk yang tak kunjung sembuh, nyeri tulang, muntah, cegukan, dan perdarahan kerongkongan.
5. Asma -> Penyakit asam lambung berkaitan erat dengan penyakit asma. Ini karena sistem pernapasan (mulut, hidung, paru-paru, dan tenggorokan) saling berhubungan atau terletak dekat dengan kerongkongan. Orang yang mengidap penyakit asam lambung memiliki kemungkinan tinggi menderita asma, begitu juga sebaliknya. Maka, pada beberapa kasus nyeri dada saat menelan akan diikuti dengan sesak napas atau bahkan serangan asma. Saat ada terlalu banyak asam lambung dalam tubuh, saraf-saraf pada ujung kerongkongan yang bersentuhan dengan faring (tenggorokan) akan ikut terganggu. Akibatnya, otak pun menangkap sinyal ini dan memerintahkan paru-paru untuk memproduksi lebih banyak lendir pada saluran pernapasan. Akhirnya lendir tersebut menghalangi aliran oksigen menuju paru-paru dan menyebabkan serangan asma.
6. Serangan jantung -> Kadang nyeri dada saat makan sering disalahartikan sebagai angina atau serangan jantung. Untuk membedakan keduanya, perhatikan gejala yang Anda alami. Rasa nyeri dari serangan jantung biasanya akan menyebar hingga ke lengan dan pundak kiri, leher, bahkan rahang. Serangan jantung juga bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang tidak makan atau minum sesuatu. Sementara itu, nyeri dada saat makan biasanya terpicu saat Anda makan makanan pedas, berlemak, atau keras. Nyeri dada karena masalah kerongkongan juga bisa muncul kalau Anda berganti posisi yang menyebabkan pergerakan pada isi lambung, misalnya berbaring atau membungkuk. Anda juga akan merasakan sensasi asam pada mulut. Namun, jika rasa sakitnya tak tertahankan dan Anda tidak yakin apa penyebabnya, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat atau pergi ke instalasi gawat darurat.
Oleh sebab itu sebaiknya anda segera memeriksakan diri ke Instalasi Gawat Darurat terdekat untuk dicari tahu penyebabnya.
Sekian dan Terima Kasih