🔥 Diskusi Menarik

stress nyalahin diri sendiri, ngerasa gabisa terus, khawatir akan masa depan

halo, saat ini saya seorang mahasiswa semester 4. Izin menceritakan sedikit latar belakang saya, sejak kecil saya tumbuh menjadi orang yang ambisius, hai itu membuat saya selalu mendapatkan nilai dan prestasi yang baik dalam hal akademik, saya pun sejak kecil selalu menjadi kebanggaan orang tua karena prestasi tersebut. Singkat cerita saya memasuki jenjang perkuliahan dengan jurusan pilihan saya, mendengar review dari orang lain memang jurusan ini merupakan salah satu jurusan yang sangat sulit. Di kampus saya, semester 1 dan 2 belum masuk ke penjuruan, jadi mata kuliahnya masih mata kuliah basic, mirip dengan mata pelajaran sma, namun dikemas dengan soal dan pengaplikasian yang lebih sulit. Saya merasa sangat senang begitupun orang tua saya, karena saya mendapatkan nilai IP semester 1 dan 2 yang lumayan memuaskan. Memasuki semester 3, saya mulai merasa khawatir karena banyak kk tingkat yang menceritakan kesulitan dan nilainya disemester 3. Dan benar saja itu terjadi kepada saya, saya shock dan kaget dengan mata kuliah dan jadwal yang sangat padat dengan tingkat kesulitan yang menurut saya jauh lebih tinggi dibandingkan sem 2. Pada saat pembagian IP saya merasa sangat down, IP saya terjun bebas di semester 3 ini. Saya sempat mrasa tidak terima, setelah semua usaha belajar yang sudah saya lakukan, saya mendapatkan IP yg sangat mengecewakan. Namun, Alhamdulillah orang tua saya merepon hal tersebut dengan baik, dan menenangkan saya yang nangis saat itu. Saya berusaha bangkit dan mulai dengan semangat baru lagi. Kini saya di semester 4, namun saat ini saya merasa semakin kesini materinya semakin sulit saya mengerti. Saya sering nagis, saya kehilangan semangat dan motivasi, saya kehilangan arah dan tujuan saya, kehilangan selera makan saya, saya takut mengecewakan orang tua saya lagi, saya takut gagal lagi, saya tidak yakin bisa melewati semester ini, saya sangat takut.

0
62k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.

Sebaiknya memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.


Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda sedang mengalami tekanan dan kecemasan yang cukup besar terkait dengan akademik dan ekspektasi orang tua. Hal ini bisa menjadi beban yang berat bagi Anda dan memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional Anda. Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa kegagalan atau kesulitan dalam akademik bukanlah akhir dari segalanya. Setiap orang memiliki tantangan dan rintangan yang harus dihadapi, dan penting untuk belajar dari kegagalan dan terus berusaha untuk memperbaiki diri. Saran saya untuk Anda adalah: 1. Berbicaralah dengan seseorang yang Anda percayai, seperti teman dekat, keluarga, atau konselor di kampus. Berbagi perasaan dan kekhawatiran Anda dapat membantu mengurangi beban yang Anda rasakan. 2. Coba cari tahu sumber kecemasan dan stres Anda. Apakah itu karena tekanan dari orang lain, ekspektasi yang terlalu tinggi, atau ketakutan akan kegagalan? Mengetahui akar masalah dapat membantu Anda menemukan solusi yang tepat. 3. Buatlah rencana belajar yang terstruktur dan realistis. Bagilah waktu Anda dengan bijaksana untuk belajar, istirahat, dan bersantai. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan ingatlah bahwa keberhasilan tidak selalu diukur dari nilai akademik. 4. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika Anda merasa kesulitan memahami materi. Anda bisa meminta bantuan dari dosen, teman sekelas, atau mengikuti program bimbingan akademik di kampus. 5. Ingatlah bahwa kesehatan mental dan emosional Anda sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika Anda merasa terlalu tertekan atau cemas, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Semoga saran ini dapat membantu Anda mengatasi stres dan kecemasan yang sedang Anda alami. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh dukungan tambahan, jangan ragu untuk bertanya.
3 minggu yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.