🔥 Diskusi Menarik

Gampang marah

Halo dok selamat malam dok umur saya 13 tahun dan bb saya 40 dok saya mau tanya kenapa saya mudah sekali marah dan gampang tersinggung ya? Saya anak pesantren dok dan saya di pulangkan krna sakit dan saya gampang sekali marah ke ortu saya, saya juga mudah tersinggung dok saya gaenak banget kya gitu ke orang tua, saya udah nahan tetep emosi saya, padahal cuma hal sepele tapi rasanya kesellll banget apa krna saya di pesantren dok? Sbnrnya pesantren kemauan saya sndri gada paksaan dari orang tua saya, tapi saya merasa tertekan. Saya selalu kangen ortu saya dan nangis terus di pesantren saya mau bilang berhenti pesantren aja sekolah biasa aja, tapi saya gaenak dok bilang nya gimana ya dok? Apa saya kena gangguan mental dok? Saya gatau mau cerita ke siapa dok tolong di jawab cara pengobatan mandiri nya gimana tolong jawab ya dok🙏🏻😢😭

2
61k
3 komen

3 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Marah merupakan salah satu bentuk emosi sebagai respon yang muncul akibat situasi yang dialami oleh seseorang. Munculnya emosi marah tersebut adalah hal yang wajar, tetapi jika berlebihan maka perlu untuk dikendalikan, terutama apabila mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu untuk segera dikonsultasikan kepada tenaga profesional. Respon emosi marah yang muncul juga tidak terlepas dari pikiran yang hadir saat itu.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengendalikan marah anda agar tidak meledak-ledak yaitu, melakukan relaksasi pernapasan sampai anda merasa tenang dan rileks. Dengan kondisi tenang, anda dapat berpikir lebih jernih untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda merespon dengan marah yang meledak-ledak. Selain itu, anda juga dapat berhitung mundur dan melakukan self-talk untuk mencoba tetap tenang dalam merespon. Anda juga dapat menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga, asupan nutrisi yang tercukupi, pola tidur yang cukup sehingga akan membantu untuk menstabilkan kondisi emosi anda. Anda dapat mendengarkan musik relakasi, atau menuliskan situasi yang memicu emosi marah anda pada jurnal harian secara berkala, sehingga anda dalam melihat secara objektif apakah hal tersebut perlu direspon dengan marah yang berlebihan atau tidak.


Luangkan waktu untuk mengajak orang tua anda berbicara dari hati ke hati. Dengan komunikasi terbuka, maka dapat saling memahami kondisi masing-masing dan meminimalisir salah paham. Sampaikan permohonan maaf anda, serta seluruh pikiran dan perasaan anda.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 bulan yang lalu
Suka
Balas

banyakin juga istigfar nyaa.. klo dipsantren pasti lebih paham.. untuj mengendalikan emosi kita ya salah satunya istigfar.. bisa juga dengan kita menghindari dan tenangkan diri sendiri dulu ..

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin. Perubahan suasana dan lingkungan, seperti pulang dari pesantren, bisa mempengaruhi emosi seseorang. Selain itu, usia remaja juga seringkali disertai dengan perubahan hormon yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosi. Mudah marah dan gampang tersinggung adalah hal yang umum terjadi pada remaja, terutama saat mengalami perubahan emosi dan stres. Namun, jika Anda merasa bahwa kemarahan dan kecemasan Anda berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan seorang profesional seperti psikolog atau psikiater. Gangguan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi dapat memengaruhi suasana hati dan emosi seseorang. Namun, hanya seorang profesional yang dapat melakukan diagnosis yang akurat setelah melakukan evaluasi dan wawancara dengan Anda. Dalam hal pengobatan mandiri, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba: 1. Kenali pemicu kemarahan: Coba identifikasi apa yang membuat Anda marah atau tersinggung. Dengan mengetahui pemicunya, Anda dapat mencari cara untuk mengelola emosi tersebut. 2. Latihan relaksasi: Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. 3. Komunikasi yang efektif: Belajarlah untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan Anda dengan cara yang jelas dan tidak agresif. Komunikasi yang baik dengan orang tua dan orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi konflik. 4. Olahraga dan aktivitas fisik: Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. 5. Cari dukungan: Bicarakan perasaan Anda dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau guru. Mereka dapat memberikan dukungan dan pemahaman. 6. Kelola stres: Temukan cara-cara untuk mengelola stres seperti dengan melakukan hobi yang Anda sukai, mendengarkan musik, atau menulis jurnal. Jika Anda merasa kesulitan mengatasi kemarahan dan kecemasan Anda sendiri, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang profesional. Mereka dapat membantu Anda dalam proses pengelolaan emosi dan memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang tua atau orang dewasa yang Anda percaya untuk mendapatkan dukungan dan saran. Mereka mungkin dapat membantu Anda menemukan solusi yang tepat untuk situasi yang Anda hadapi. Semoga jawaban ini dapat membantu Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan tanyakan.
3 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.