🔥 Diskusi Menarik

Emosi tidak stabil dan perasaan sering campur aduk

Waktu masih kecil boleh dibilang emosi masih stabil. Tapi sejak SMP pikiran sering campur aduk karena sering dibully dan dihina dianggap bodoh dan pernah masuk RSJ. Sampai ada guru yg bilang demikian. Padahal sebetulnya tidak. Itu cuma fitnah. Sejak saat itu emosi mulai tidak stabil tergantung mood. Kalau di rumah merasa nyaman tapi di sekolah sering was-was dan takut dekat dengan pria serta sering marah jikalau diganggu. Bisa menulis yang penuh inspirasi yaitu tentang bolos oleh guru BP dan dimuat di majalah sekolah, tapi di kelas 3 SMP saya sering bolos kalau ada mata pelajaran yang saya kurang suka krn juga sering dibully. Cuma kalo ujian nyanyi dan terpilih ikut lomba koor antar sekolah sekota dan juara harapan I dan ikut lomba vokal group antar kelas satu sekolah juara 3 serta ujian nyanyi di depan kelas baru mereka bangga. Ya krn pernah tidak naik kelas dan stres maka minum Haldol 0,5 mg maka badan jadi melar dan tdk menstruasi shg diberi obat spy menstruasi. Jadi perilaku menjadi aneh krn obatnya tidak dilanjutkan terus? Sedangkan sekarang ini tahun 2008 sampai sekarang ke psikiater krn obatnya lbh cocok daripada yg jadul. Cuma mood yg sering tdk stabil. Lama-lama org tahu bahwa karakter dan inspirasi saya bertolak belakang. Kalo keinginan dituruti baru puas meskipun bikin orang lain tidak nyaman. Tapi kalau sudah buat nyanyian lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus tanpa les vokal di medsos baru bangga krn bakat langka meskipun ada TEMAN komunitas rohani yang bilang aneh dan kesurupan. Krn itu tdk mau dipanggil dgn sebutan oriental krn orang Tiongkok jelek kalo nyanyi lagu kebangsaan negara-negara Timur Tengah dan org Jepang jelek kalo nyanyi lagu kebangsaan Ethiopia. Tapi saya bisa semua lagu dan bnyk improvisasi suara. Jadi kdg2 benci seseorang kdg2 suka dgn seseorang tergantung mood. Maunya yg enak saja tanpa mau menghadapi kesulitan kecuali Jadi artis musik. Jadi bagaimana cara mengatasinya?

0
62k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Marah merupakan salah satu bentuk emosi sebagai respon yang muncul akibat situasi yang dialami oleh seseorang. Munculnya emosi marah tersebut adalah hal yang wajar, tetapi jika berlebihan maka perlu untuk dikendalikan, terutama apabila mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu untuk segera dikonsultasikan kepada tenaga profesional. Respon emosi marah yang muncul juga tidak terlepas dari pikiran yang hadir saat itu.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengendalikan marah anda agar tidak meledak-ledak yaitu, melakukan relaksasi pernapasan sampai anda merasa tenang dan rileks. Dengan kondisi tenang, anda dapat berpikir lebih jernih untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda merespon dengan marah yang meledak-ledak. Selain itu, anda juga dapat berhitung mundur dan melakukan self-talk untuk mencoba tetap tenang dalam merespon. Anda juga dapat menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga, asupan nutrisi yang tercukupi, pola tidur yang cukup sehingga akan membantu untuk menstabilkan kondisi emosi anda. Anda dapat mendengarkan musik relakasi, atau menuliskan situasi yang memicu emosi marah anda pada jurnal harian secara berkala, sehingga anda dalam melihat secara objektif apakah hal tersebut perlu direspon dengan marah yang berlebihan atau tidak.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 hari yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda telah mengalami banyak tekanan dan trauma emosional sejak masa remaja. Hal ini dapat menyebabkan gangguan emosi dan perasaan campur aduk yang Anda alami saat ini. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dan ada bantuan yang tersedia untuk membantu Anda mengatasi masalah ini. Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mencari bantuan dari psikiater atau psikolog yang dapat membantu Anda dalam mengelola emosi dan perasaan Anda. Terapi kognitif perilaku atau terapi bicara mungkin dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi dan mengatasi pola pikir negatif serta mengelola emosi yang tidak stabil. Selain itu, penting untuk mencari dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman yang peduli. Berbicara tentang perasaan dan pengalaman Anda kepada orang-orang terdekat dapat membantu Anda merasa didengar dan didukung. Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan fisik Anda dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan tidur yang cukup. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental Anda. Terakhir, penting untuk menghindari penggunaan obat-obatan tanpa resep atau obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter. Konsultasikan dengan psikiater Anda mengenai pengobatan yang tepat untuk mengelola gangguan emosi Anda. Ingatlah bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah berkomitmen untuk mencari bantuan dan melakukan perubahan positif dalam hidup Anda. Semoga Anda dapat menemukan kedamaian dan kesejahteraan dalam perjalanan pemulihan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh bantuan tambahan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog Anda.
1 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.