Gejala serangan jantung pada wanita tidak selalu sama dengan pria. Wanita tidak selalu mendapatkan gejala klasik seperti nyeri dada yang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Apa saja perbedaannya?
Perbedaan serangan jantung wanita dengan pria
Serangan jantung pada wanita dan pria cukup berbeda jika dibandingkan. Pada wanita, risiko serangan jantung terjadi pada usia 55 tahun ke atas, sedangkan pria pada usia 45 tahun ke atas.
Namun, tingkat keparahan serangan jantung pada wanita lebih tinggi. Hal ini terjadi karena gejala serangan jantung pada wanita kerap diabaikan.Ā
Menurut American Heart Association, wanita berisiko 20% lebih tinggi mengalami gagal jantung dalam kurun lima tahun sejak serangan jantung pertama dibandingkan pria.
Penyebab serangan jantung pada wanita lebih berbahaya karena dialami saat sudah memasuki usia lanjut. Pada usia lanjut, wanita umumnya juga memiliki masalah kesehatan jantung lainnya.
Gejala serangan jantung pada wanita
Beberapa kondisi pada tubuh dapat menjadi tanda serangan jantung pada wanita. Namun, perlu diingat bahwa gejala pada masing-masing wanita dapat berbeda.
Berikut beberapa contoh gejala yang perlu diwaspadai.
1. Dada terasa tak nyaman
Nyeri dada sebenarnya merupakan gejala serangan jantung yang paling umum. Meski begitu, beberapa wanita mungkin mengalaminya dengan cara yang berbeda dari pria.Ā
Ketika gejala serangan jantung satu ini menyerang, dada mungkin terasa seperti penuh atau diremas. Selain itu, dada terasa seperti terikat dengan ketat.
Akibatnya, dada Anda akan terasa sangat tidak nyaman. Tidak hanya dada, kondisi tersebut juga bisa menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh lainnya.
2. Nyeri pada lengan, punggung, leher atau rahang
Gejala serangan jantung ini jarang disadari oleh wanita karena nyeri tidak hanya muncul pada dada, tapi juga punggung atau rahang. Pria umumnya jarang merasakan kondisi ini.
Nyeri dapat terjadi secara bertahap atau mendadak. Dalam beberapa kasus, rasa sakit mungkin akan perlahan menghilang sebelum muncul kembali dengan frekuensi lebih intens.
Jika terjadi saat Anda tidur, serangan ini bisa membuat Anda terbangun. Oleh sebab itu, Anda harus melaporkan setiap gejala yang tidak biasa ke dokter.
3. Napas terengah-engah
Napas pendek dan terengah merupakan salah satu tanda masalah pada jantung. Anda mungkin merasa kesulitan untuk bernapas, entah saat beraktivitas ringan atau berat.Ā
Gejala serangan jantung ringan ini bisa saja terjadi saat Anda berbaring. Biasanya, gejalanya akan berkurang ketika Anda sudah kembali duduk.
4. Keringat dingin
Jika Anda berkeringat padahal tidak melakukan apa pun, Anda patut curiga. Pasalnya, kondisi ini termasuk salah satu gejala serangan jantung pada wanita.
Apalagi jika keringat yang dihasilkan tubuh merupakan keringat dingin. Kondisi ini umum terjadi pada wanita yang mengalami serangan jantung.
5. Sakit perut atau pencernaan
Tepat sebelum serangan jantung terjadi, sejumlah wanita mungkin akan merasakan sakit atau tekanan pada perutnya. Beberapa mungkin juga akan merasakan masalah pencernaan, seperti:
Rasa sakit tersebut umumnya begitu parah, seakan-akan ada beban berat pada bagian atas perut Anda. Sayangnya, banyak pula yang salah mengartikan gejala ini sebagai masalah pencernaan biasa.
6. Kelelahan yang berlebihan
Tidak sedikit wanita yang mengalami serangan jantung merasa kelelahan. Hal ini terjadi sekalipun mereka sudah beristirahat untuk sementara waktu dan tidak secara aktif menggerakkan tubuhnya.Ā
Memang tidak semua wanita mengalami gejala ini saat mengalami serangan jantung. Meski begitu, tidak salah jika Anda mencurigai rasa lelah yang berlebihan.
Apa yang membuat wanita lebih rentan terkena serangan jantung?
- Penyakit diabetes.
- Stres dan depresi sehingga pola hidup tidak sehat.
- Rendahnya hormon estrogen akibat menopause.
- Tekanan darah tinggi saat hamil.
Risiko kematian akibat serangan jantung pada wanita
Menurut Texas Heart Institute, setelah satu tahun mengalami serangan jantung, lebih dari 50% pasien wanita lebih berisiko mengalami kematian dibanding pria.Ā
Risiko kematian akibat serangan jantung lebih tinggi pada wanita karena persebaran plak terjadi pada seluruh dinding pembuluh arteri. Kondisi ini sering kali mengecoh hasil pemeriksaan jantung pada wanita.
Akibatnya, penanganan serangan jantung pada wanita sering terlambat. Reaksi pengobatan seperti operasi bypass jantung juga dapat meningkatkan risiko kematian.
Selain itu, risiko wanita mengalami serangan jantung kedua juga lebih tinggi ketimbang pria. Oleh sebab itu, pencegahan serangan jantung penting untuk meminimalisasi risiko kematian.
Tips mengurangi risiko serangan jantung pada wanita
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Mengonsumsi makanan sehat bernutrisi.
- Berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit per hari.
- Mengurangi konsumsi alkohol, maksimal 1 gelas per hari.
- Aktif bergerak.
- Mengelola stres.
- Memeriksakan kondisi jantung secara rutin.
[embed-health-tool-heart-rate]