Ruam kulit biasanya sembuh dalam waktu 2 bulan dengan sendirinya tanpa bekas jaringan parut. Setelah penyembuhan, warna kulit dapat berubah.
Namun, meski ruam kulit telah sembuh, jejak sipilis masih ada dan Anda kemungkinan masih dapat menularkan infeksi kepada orang lain.

Di samping ruam dan kutil, gejala lain juga dapat terjadi yang berarti bahwa infeksi telah menyebar ke seluruh tubuh, misalnya:
- Demam ringan yang kurang dari 38ºCelcius.
- Sakit tenggorokan.
- Kelelahan atau ketidaknyamanan tubuh.
- Penurunan berat badan.
- Rambut rontok di beberapa bagian, terutama di alis, bulu mata, dan rambut di puncak kepala.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Gejala gangguan sistem saraf, seperti leher kaku, sakit kepala, mudah marah, paralysis (kelumpuhan), refleks yang tidak sama, dan ukuran pupil mata yang tidak teratur.
- Bercak putih di hidung, mulut, dan vagina.
- Nyeri sendi.
Gejala ini akan hilang dengan sendirinya terlepas dari apakah Anda menerima pengobatan atau tidak.
Namun, tanpa pengobatan, infeksi masih ada di dalam tubuh Anda dan belum hilang. Itu sebabnya, Anda sangat berisiko menularkan penyakit sifilis selama tahap sekunder ini.
Gejala sipilis pada wanita di tahap ketiga (laten)

Jika tidak diobati, gejala sifilis (sipilis) pada wanita akan berlanjut ke tahap laten (tersembunyi). Tahap laten didefinisikan sebagai satu tahun setelah seorang wanita terinfeksi.
Setelah ruam tahap sekunder hilang, Anda tidak akan memiliki gejala untuk beberapa lama. Periode laten mungkin bisa sesingkat 1 tahun atau berkisar dari 5-20 tahun.
Gejala sipilis di tahap ketiga ditandai dengan kerusakan sejumlah sistem organ dan bahkan bisa berakibat fatal. Organ tubuh yang mungkin rusak meliputi:
- Otak (menyebabkan stroke, kebingungan mental, meningitis),
- Saraf
- Mata
- Jantung
- Pembuluh darah
- Hati
- Tulang
- Sendi
Gejala sifilis (sipilis) tahap akhir pada wanita bisa termasuk:
- Masalah dengan gerakan tubuh
- Hilangnya penglihatan secara bertahap
- Dementia
- Kelumpuhan
- Mati rasa
Diagnosis yang akurat pada tahap ini hanya dapat dilakukan melalui tes darah dan riwayat kesehatan sebelumnya.
Seseorang mungkin menularkan sifilis selama periode laten meski tidak ada gejala yang hadir.
Bahkan, seorang ibu hamil masih berisiko menularkan infeksi ini kepada bayi di dalam kandungan meski penyakit berada di tahap laten.
Ibu hamil dengan sifilis di tahap laten berisiko mengalami keguguran, bayi lahir mati saat persalinan (stillbirth), atau melahirkan bayi dengan sifilis kongenital.
Gejala sipilis pada wanita di tahap akhir (kambuhan)

Sekitar 20-30 dari 100 orang dengan sifilis dapat mengalami infeksi kambuhan selama tahap laten, termasuk para wanita.
Infeksi kambuhan berarti Anda sudah bebas dari gejala sipilis, tetapi kemudian mengalami gejala lagi. Kambuh dapat terjadi selama beberapa kali setelah gejala hilang.
Namun, ketika sifilis tidak lagi kambuh, seseorang tidak akan menularkan sipilis kepada orang lain.
Bagaimana mengatasi sipilis pada wanita?

Obat yang paling ampuh untuk mengatasi sipilis pada wanita di segala tahap penyakit adalah antibiotik penisilin.
Seberapa banyak dan berapa lama Anda mengonsumsi obat sifilis ini tergantung dari tahap penyakit dan gejalanya.
Dikutip dari situs Office on Women’s Health, penisilin aman dikonsumsi untuk wanita yang sedang hamil.
Wanita hamil yang mengidap sipilis harus secepatnya diobati agar mencegah penularan penyakit pada bayinya.
Selain minum obat yang dianjurkan untuk sipilis pada wanita, Anda juga perlu menghindari berhubungan seksual sampai benar-benar sembuh.
Sifilis merupakan penyakit yang dapat disembuhkan jika dideteksi dini dan diobati dengan tepat.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter soal kondisi Anda dan lakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar