Produk minuman energi kini makin marak. Minuman ini populer di kalangan orang dewasa bahkan anak-anak di bawah umur. Lantas, apa saja efek konsumsi minuman berenergi untuk tubuh? Telusuri lebih lengkapnya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Produk minuman energi kini makin marak. Minuman ini populer di kalangan orang dewasa bahkan anak-anak di bawah umur. Lantas, apa saja efek konsumsi minuman berenergi untuk tubuh? Telusuri lebih lengkapnya di bawah ini.
Minuman berenergi adalah minuman yang memiliki fungsi khusus untuk meningkatkan stamina serta performa fisik.
Minuman ini mengandung bahan-bahan yang dapat bersifat sebagai stimulan seperti kafein, taurin, gula, vitamin, serta glukuronolakton.
Di dalam 1 porsi minuman berenergi (240 g), mengandung gula sebanyak 12 gram dan kafein sebanyak 74 mg.
Beberapa jenis energy drink juga mengandung vitamin B atau bahan herbal seperti gingseng untuk meningkatkan energi.
Minuman energi dapat Anda temui dalam bentuk botol, kaleng, maupun berupa bubuk dalam kemasan sachet yang dapat diseduh. Untuk memperkuat rasa, ada beberapa produk yang juga ditambahkan dengan soda.
Bahan-bahan stimulan seperti kafein, taurin, dan gula yang terdapat di dalam minuman berenergi membuat jenis minuman ini memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, seperti:
Meski bermanfaat untuk meningkatakn stamina, mengonsumsi minuman berenergi dalam jumlah yang berlebihan justru dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.
Di bawah ini sejumlah bahaya kesehatan yang akan timbul dari terlalu banyak konsumsi minuman energi.
Salah satu efek bahaya konsumsi minuman berenergi berlebihan adalah meningkatkan risiko penyakit jantung. Efek pada jantung ini disebabkan oleh konsumsi kafein berlebih.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Pharmacotherapy mengungkapkan bahwa konsumsi energy drink secara berlebihan dapat secara signifikan meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Tekanan darah tinggi dapat memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jika terus berlanjut, hal ini dapat menyebakan penyakit jantung hingga stroke.
Konsumsi minuman energi secara berlebihan juga dapat meningkatakn risiko penyakit diabetes melitus.
Studi dalam International Journal of Eviromental Reserach and Public Health mengungkapkan bahwa konsumsi energy drink tidak hanya dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi juga gula darah atau glukosa.
Hal ini karena beberapa jenis minuman berenergi biasanya memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah.
Pada dasarnya, minuman energi mengandung kafein sebagai stimulan untuk tetap terjaga dan merasa segar.
Namun, jika disalahgunakan dengan konsumsi yang berlebihan, seseorang dapat tidak merasa mengantuk sama sekali dan menyebabkan insomnia.
Insomnia yang terus terjadi dapat menganggu konsterasi serta meningkatkan risiko penyakit kejiwaan seperti depresi serta gangguan kecemasan.
Minum minuman berenergi secara berlebihan juga dapat menyebakan ketergantungan. Hal ini karena minuman ini mengandung kafein yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Orang dengan ketregantungan kafein juga biasanya dapat mengalami gejala gejala withdrawal alias “sakau”, seperti sakit kepala, kelelahan, dan gangguan konsenterasi.
Hal ini membuat orang yang mengalaminya memiliki keinginan untuk terus minum energy drink agar tubuh terasa lebih baik.
Tidak hanya berefek negatif pada kesehatan fisik, konsumsi minuman berenergi secara berlebihan juga dapat menyebakan gangguan pada kesehatan mental.
Studi dalam jurnal mengungkapkan bahwa laki-laki yang mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan menujukkan gejala depresi, kecemasan, hingga stres.
Belum diketahui secara pasti bagaimana energry drink dapat menyebabkan gangguan mental.
Namun, hal ini diduga terjadi karena minuman ini dapat menganggu kualitas tidur yang dapat meningaktakn risiko gangguan mood seperti kecemasan hingga depresi.
Sebagian orang mungkin mengosnusmi minuamn berenregi untuk menghilangakan rasa haus. Namun, minuman ini tidak dapat menghilangkan rasa haus seperti minum air putih.
Konsumsi minuman berenergi secara berlebihan justru dapat membuat Anda mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Hal ini karena kandungan kafein di dalam energy drink memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine.
Alternatif minuman sehat selain minuman berenergi
Mengutip Cleveland clinic, ada beberapa jenis minuman sehat lainnya yang bisa membantu menambah energi, seperti:
Konsusmi minuman berenergi memang memiliki efek negatif jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, bukan berrati Anda tidak boleh mengonsumsi minumam ini sama sekali. Berikut ini tips konsumsi minuman berenergi yang aman.
Pastikan Anda tak terlalu bergantung pada minuman energi. Lebih baik lakukan hal-hal yang bisa menambah stamina Anda secara alami seperti berolahraga atau tidur teratur.
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung sebaiknya konsultasikan diri ke dokter sebelum mengonsumsi minuman berenergi.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar