Kanker merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun, karena penyebab pastinya belum diketahui, cara mencegah kanker pun belum diketahui secara pasti.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun, karena penyebab pastinya belum diketahui, cara mencegah kanker pun belum diketahui secara pasti.
Meski begitu, Anda bisa mengurangi risiko terkena kanker dengan penerapan pola hidup sehat. Masih bingung tentang cara mulai hidup sehat sebagai pencegahan kanker? Simak ulasan berikut untuk informasinya.
Kanker terjadi ketika sel di dalam tubuh bermutasi dengan sangat cepat, tak terkendali sehingga membentuk berbagai sel abnormal.
Penyebab kondisi tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, risikonya bisa meningkat dengan berbagai kebiasaan sehari-hari yang mungkin tidak Anda sadari.
Untuk mencegah peningkatan risiko kanker, berikut adalah berbagai kebiasaan yang patut Anda terapkan.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa zat kimia dari pembakaran rokok bersifat karsinogenik (dapat memicu kanker).
Artinya, zat kimia pada rokok dapat menyebabkan peradangan yang merusak DNA dalam sel tubuh sehingga sel tidak berfungsi seperti seharusnya.
Sayangnya, bahaya rokok tidak hanya berlaku bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang di sekitar yang ikut menghirup asap rokok. Tak hanya itu, asap rokok yang menempel di baju pun masih bisa memicu kanker.
Beberapa jenis kanker yang bisa berkembang dari paparan asap rokok adalah kanker tenggorokan, kanker paru, kanker mulut, kanker pankreas, dan jenis kanker lainnya.
Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah. Anda bisa memulainya dengan mengurangi jumlah rokok yang dihisap per hari. Niat yang kuat adalah kunci keberhasilan dari upaya berhenti merokok.
Suka makanan cepat saji? Selalu menambahkan banyak garam di setiap sajian makanan? Atau suka makanan yang dibakar sampai nyaris gosong?
Meski memberikan kenikmatan tersendiri, berbagai makanan tersebut bisa menyebabkan kanker.
Jika Anda masih tetap ingin sehat, cobalah menerapkan pola makan berikut sebagai cara mencegah penyakit kanker.
Setiap kali alkohol masuk ke dalam tubuh Anda, etanol yang dikandungnya akan berubah menjadi asetaldehida.
Asetaldehida adalah senyawa yang dapat merusak DNA sehingga menyebabkan sel tumbuh di luar kendali.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut tentu bisa menyebabkan kanker. Inilah alasan mengapa alkohol disebut sebagai minuman yang bersifat karsinogenik.
Alkohol yang diminum sesuai batasan memang bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Namun, risiko bahaya yang ditimbulkan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat.
Paparan radiasi sinar matahari yang berlebihan merupakan salah satu penyebab kanker kulit. Namun, sinar matahari juga merupakan sumber vitamin D terbesar, selain makanan dan suplemen.
Vitamin D bahkan diketahui bisa merangsang kematian sel (apoptosis) sehingga mencegah pertumbuhan sel abnormal dan terbentuknya tumor.
Supaya Anda tetap mendapatkan manfaat sinar matahari sekaligus mencegah kanker kulit, gunakanlah tabir surya setiap hari. Agar manfaatnya tetap terjamin, gunakan sunscreen setiap dua jam sekali.
Tak hanya ketika beraktivitas di luar ruangan, sunscreen juga perlu dipakai saat Anda berada di dalam rumah.
Selain sunscreen, usahakan untuk menggunakan pakaian tertutup, topi, atau payung ketika keluar rumah.
Menjaga berat badan ideal merupakan salah satu cara mencegah kanker, terutama kanker prostat dan kanker ginjal.
Untuk mendapatkan berat badan ideal, salah satu upaya yang bisa Anda lakukan adalah olahraga.
Namun, pastikan untuk melakukan olahraga secara rutin, minimal 150 menit per minggu atau sekitar 30 menit dalam sehari.
Jangan terlalu memaksakan diri olahraga berat, Anda bisa memulainya dengan jalan santai, bersepeda, atau lari. Tak hanya mengurangi risiko kanker, olahraga tersebut juga bisa menghindari masalah otot.
Cara mencegah penyakit kanker yang perlu Anda lakukan sedini mungkin adalah vaksinasi.
Pasalnya, beberapa jenis kanker, seperti kanker hati akan lebih berisiko terjadi pada seseorang yang tidak menerima vaksin hepatitis B. Vaksin ini seharusnya sudah Anda dapat saat bayi.
Di samping itu, ada pula vaksin HPV yang diberikan pada anak perempuan berusia 11 tahun dan laki-laki berusia 12 tahun.
Namun, vaksin HPV juga bisa diberikan pada orang dewasa yang belum mendapatkannya. Waktu terbaik pemberian vaksin HPV adalah sebelum Anda pernah berhubungan seksual.
Vaksin HPV berfungsi untuk mencegah infeksi human papillomavirus yang menyebabkan kanker serviks.
Laman Memorial Sloan Kettering Cancer Center menyebutkan bahwa penggunaan pil KB maupun IUD hormonal terbukti dapat menurunkan risiko kanker ginekologi atau jenis kanker yang menyerang organ reproduksi wanita.
Kinerja IUD hormonal dengan cara menipiskan lapisan endometrium bahkan dipercaya dapat mencegah perkembangan kanker endometrium di tahap awal.
Manfaat tersebut bahkan dinilai masih bisa dirasakan meski Anda sudah berhenti menjalani program KB.
Meski begitu, Anda tetap harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan pil KB.
Pasalnya, orang yang berisiko tinggi terkena kanker payudara dan kanker serviks biasanya tidak disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi ini.
Tanpa disadari, beberapa kebiasaan sehari-hari ternyata bisa meningkatkan risiko kanker.
Oleh karena itu, jika ingin terhindar dari kanker, cobalah untuk melakukan beberapa cara sederhana berikut.
Sampai saat ini, kanker memang masih termasuk sebagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun, dengan deteksi dini, dokter bisa memberikan perawatan terbaik dan mencegah sel kanker menyebar.
Skrining kanker bisa dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan atau MCU. Saat MCU, Anda bisa mengajukan pemeriksaan tambahan, seperti mamografi untuk wanita di atas 40 tahun.
Sementara itu, bagi orang yang berisiko kanker paru-paru, dokter biasanya akan menyarankan CT scan dosis rendah atau low-dose CT scan.
Di tahap awal, kanker sering kali tidak menimbulkan gejala. Inilah alasan mengapa penyakit ini biasanya baru diketahui setelah berada pada stadium lanjut.
Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan medis cukup penting dilakukan untuk mengetahui gejala kanker sedini mungkin.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar