Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker laring adalah jenis penyakit kanker pada laring yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan laring. Laring merupakan salah satu bagian tenggorokan, yang terletak di antara pangkal lidah dan trakea.
Laring berisi pita suara, yang bergetar dan mengeluarkan suara saat terkena udara. Suara itu menggema melalui faring mulut, dan hidung untuk membuat suara.
Laring yang berada di tenggorokan Anda, terdiri dari tulang rawan dan jaringan fleksibel yang membentuk kerangka pendukung. Sel abnormal yang tidak terkendali dapat muncul di bagian mana pun pada laring Anda, seperti:
Dikutip dari situs US National Cancer Institute, kanker laring yang dikenal juga dengan sebutan kanker pita suara ini termasuk jenis kanker kepala dan leher.
Kanker pita suara adalah kondisi yang cukup umum terjadi. Mengutip dari data Globocan tahun 2018, kasus baru kanker yang menyerang pita suara ini mencapai 3.663 dengan angka kematian sebanyak 2.146 jiwa pada tahun tersebut.
Gejala kanker laring atau kanker pita suara yang paling utama adalah suara serak atau terjadinya perubahan suara. Namun, gejala ini berbeda dengan perubahan suara masa pubertas. Terjadinya perubahan suara ini disebabkan oleh sel kanker terbentuk di pita suara (glottis). Gejala ini kadang disadari oleh penderitanya pada stadium awal.
Namun, jika kanker pertama kali di bagian atas pita suara (supraglotis), area di bawah pita suara (subglottis) biasanya tidak menimbulkan suara serak atau perubahan suara. Oleh karena itulah, penyakit ini lebih sering didiagnosis pada tahap selanjutnya.
Selain suara serak, gejala kanker laring yang mungkin dialami adalah:
Anda harus periksa ke dokter, jika mengalami gejala kanker yang disebutkan di atas. Terutama jika suara Anda berubah menjadi serak dalam waktu 2 minggu dan tidak membaik dan adanya pembengkakan di leher.
Penyebab dari kanker laring tidak diketahui secara pasti. Namun, ilmuan berpendapat bahwa hampir semua kanker dimulai dengan perubahan pada sel DNA. DNA sendiri berisi serangkaian instruksi dasar untuk sel-sel tubuh kita, seperti kapan harus tumbuh dan bereproduksi.
Perubahan pada DNA bisa mengubah instruksi yang mengendalikan pertumbuhan sel, yang artinya sel-sel terus tumbuh tanpa berhenti. Hal ini menyebabkan sel-sel untuk reproduksi secara tak terkendali, menghasilkan pertumbuhan jaringan yang disebut tumor.
Tidak diketahui kenapa DNA di dalam sel laring dipengaruhi dalam kasus kanker pada laring. Namun, tampaknya paparan hal-hal yang dapat merusak sel-sel dan jaringan laring meningkatkan risiko mengembangkan kanker.
Meski penyebabnya tidak diketahui secara pasti, ilmuwan menemukan berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker laring atau kanker pita suara, di antaranya adalah:
Kanker pita suara paling sering muncul pada orang dengan usia di atas 55 tahun.
Pria lebih sering terkena daripada wanita.
Setidaknya satu dari empat orang yang pernah mengalami kanker kepala dan leher akan mengalaminya lagi di kemudian hari.
Tembakau dapat merusak pita suara, sedangkan alkohol dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker, termasuk kanker laring. Kedua hal tersebut mengandung bahan kimia yang dapat menghancurkan sel-sel pada laring.
Orang yang mempunyai orang tua, adik atau kakak, atau anak yang didiagnosis dengan kanker kepala atau leher memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengidap kanker pita suara.
Konsumsi banyak daging merah, makanan olahan, dan gorengan dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker pada tenggorokan.
HPV diketahui sebagai penyebab perubahan sel pada leher rahim yang dapat menyebabkan kanker serviks. Diperkirakan infeksi virus HPV juga memiliki efek serupa pada sel-sel tenggorokan.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Untuk diagnosis, dokter dapat langsung melakukan laringoskopi. Dokter menggunakan lensa tongkat panjang untuk melihat ke dalam tenggorokan, memeriksa apakah pita suara bergerak dengan benar.
Dokter bisa juga melakukan laringoskopi langsung dan memasang tabung berlampu tipis (laringoskop) melalui hidup atau mulut melihat ke bawah tenggorokan. Biopsi juga dapat dilakukan. Dalam biopsi, potongan kecil jaringan akan dicabut untuk melihat sel kanker dengan mikroskop.
Kanker pada laring harus diperiksa bertahap untuk mengetahui seberapa jauh penyebarannya. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI).
Ada beberapa cara untuk mengobati penyakit kanker laring yatau kanker pita suara ang biasanya direkomendasikan dokter, di antaranya:
Radioterapi adalah pengobatan kanker yang mengandalkan energi radiasi dalam membunuh sel kanker. Di samping itu, pengobatan ini juga kadang dilakukan untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum operasi dilakukan.
Pada kasus kanker di pita suara ini, terapi radiasi hiperfraksionasi adalah pilihannya. Pengobatan kanker ini dilakukan dengan pemberian dosis radiasi harian total yang lebih kecil dari biasanya dibagi menjadi dua dosis dan pengobatan diberikan dua kali sehari.
Selain radioterapi, pasien mungkin saja diminta dokter untuk menjalani operasi pita suara. Tujuannya, untuk mengangkat sel kanker agar tidak menyebar dan merusak jaringan di sekitarnya. Beberapa jenis operasi yang dipilih untuk mengatasi kanker laring adalah:
Selain menjalani operasi atau radioterapi, pasien mungkin juga menjalani kemoterapi. Ini adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan, yang tujuannya sama seperti radioterapi.
Beberapa jenis obat yang biasnaya diresepkan dokter dalam kemoterapi adalah carboplatin, 5-fluorouracil (5-FU), docetaxel (Taxotere®), paclitaxel (Taxol®), dan epirubisin. Dokter mungkin memberikan satu jenis obat maupun kombinasi disesuaikan dengan keparahan kanker.
Selain mengikuti pengobatan kanker di rumah sakit, perubahan pola hidup yang sesuai untuk pasien kanker juga perlu diterapkan, meliputi:
Penyakit kanker laring atau kanker pita suara bisa dicegah dengan menurunkan berbagai risikonya. Berikut ini adalah cara untuk mencegah kanker jenis ini yang bisa Anda lakukan:
Risiko kanker pada tenggorokan ini akan meningkat jika Anda punya kebiasaan ini. Baik itu merokok saja atau minum alkohol saja. Risiko akan semakin besar jika minum alkohol dibarengi dengan merokok.
Gunakan alat pelindung selama bekerja seperti masker, alat respiratori pendukung, dan sarung tangan, Ikuti SOP yang berlaku dalam menjalankan pekerjaan.
Tingkatkan asupan buah-buahan, sayuran, bijian-bijian, dan kacang-kacangan. Sebaliknya, Anda perlu membatasi daging merah olahan, makanan berpengawet, dan makanan tingi gula.
Virus ini menyebar aktivitas seks, seperti oral seks atau bergonta-ganti pasangan. Untuk menghindari infeksi, saat berhubungan seks selalu gunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan. Infeksi ini juga bisa dicegah dengan menjalani vaksinasi HPV.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar