Beberapa penyebab hipertensi sekunder, yaitu penyakit ginjal, tumor atau kelainan kelenjar adrenal lainnya, penyakit tiroid, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil KB, serta penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain dan metamfetamin.
Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya, hipertensi yang Anda alami bisa sembuh dengan cara mengobati akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan. Namun, bagi yang menderita hipertensi esensial atau primer, kondisi ini umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat dikendalikan. Oleh karena itu, banyak pakar menyebut hipertensi merupakan kondisi yang permanen.
Artinya, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. “Mereka tetap memiliki potensi terhadap penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila [gejala] tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik,” ungkap Prof Suhardjono, dilansir dari laman PD PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia).
Jadi untuk pertanyaan “apakah hipertensi bisa disembuhkan?”, jawabannya adalah tidak. Hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikontrol. Hipertensi yang tidak dikontrol justru bisa menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke atau bahkan kematian. Sehingga tak mengherankan apabila pengelolaan dan pengobatan hipertensi ditangani oleh banyak ahli dari berbagai spesialis, di antaranya jantung, ginjal, dan saraf.
Hipertensi sekunder memiliki kemungkinan untuk sembuh
Meski disebut permanen, ada kondisi yang bisa membuat hipertensi Anda sembuh. Hal ini umumnya terjadi pada penderita hipertensi sekunder, dengan mengatasi akar penyebab hipertensi tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar