Leher rahim alias serviks adalah salah satu bagian organ reproduksi yang penting untuk dijaga kesehatannya. Pasalnya, organ yang satu ini berfungsi sebagai jalan keluar darah menstruasi maupun bayi saat melahirkan. Karena perannya yang sangat penting itulah, Anda perlu mewaspadai beberapa masalah kesehatan yang dapat menyerang leher rahim. Salah satunya servisitis atau radang leher rahim.
Apa itu servisitis?
Serviks atau leher rahim adalah organ yang menghubungkan antara vagina dengan rahim. Sama seperti organ tubuh lainnya, leher rahim juga rentan terkena infeksi dan peradangan yang disebut dengan servisitis.
Servisitis adalah kondisi peradangan, iritasi, atau luka pada leher rahim. Lapisan leher rahim yang terluka atau iritasi ini bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan mengeluarkan lendir atau nanah di dalam leher rahim.
Beberapa penyebab radang leher rahim atau servisitis adalah:
- Infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan herpes.
- Reaksi alergi, biasanya dari spermisida atau lateks pada kondom. Sejumlah produk perawatan kewanitaan seperti douche juga dapat memicu peradangan pada leher rahim.
- Pertumbuhan bakteri yang berlebihan dalam vagina. Kondisi ini dapat memicu infeksi vagina yang disebut dengan bacterial vaginosis dan memicu servisitis.
Meski bisa diatasi, Anda tetap perlu waspada dengan risiko servisitis berulang. Ya, wanita yang pernah terkena servisitis sebelumnya juga memiliki kemungkinan 8-25 persen untuk mengalaminya lagi, seperti dikutip dari WebMD.
Tanda dan gejala radang leher rahim
Kebanyakan wanita seringnya tidak sadar saat terkena radang leher rahim atau servisitis. Pasalnya, penyakit yang satu ini tidak menimbulkan gejala apa pun dan biasanya baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan panggul.
Namun setidaknya, ada beberapa tanda dan gejala servisitis yang bisa Anda perhatikan sejak dini, yaitu:
- Keputihan abnormal yang berwarna kuning, putih pekat, atau abu-abu dan berbau
- Nyeri saat buang air kecil
- Sakit saat berhubungan seks
- Perdarahan di luar menstruasi
- Vagina berdarah setelah berhubungan seksual
Jika diperhatikan, gejala radang leher rahim tersebut mirip dengan gejala penyakit lainnya. Oleh karena itu, bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Infeksi leher rahim yang dibiarkan terus-menerus dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya, mulai dari rahim, tuba falopii, hingga ke rongga panggul dan perut. Akibatnya, Anda rentan mengalami masalah kesuburan dan pada akhirnya susah hamil. Kalaupun bisa hamil, kondisi leher rahim yang meradang akan mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan dan menghambat jalan lahirnya.
[embed-health-tool-ovulation]