Siapa saja bisa merasa gatal di bagian mana pun dari tubuhnya. Pada wanita, gatal sering terjadi di bagian puting susu. Puting susu gatal umumnya tidak berbahaya, tapi beberapa kasus bisa menandakan gejala penyakit wanita tertentu. Jadi, kenapa puting payudara gatal dan bagaimana cara mengatasinya?
Berbagai penyebab puting susu gatal
Penyebab puting susu gatal ada berbagai macam. Agar bisa diatasi, tentu Anda harus tahu lebih dulu penyebabnya. Simak beberapa penyebab puting gatal berikut ini.
1. Udara dingin dan kering
Udara dingin dan kering bisa menjadi penyebab rasa gatal di tubuh Anda, termasuk di bagian puting payudara.
Kondisi ini membuat kulit kehilangan kelembapannya sehingga lebih rentan terhadap iritasi dan rasa tidak nyaman.
Rasa gatal bisa makin parah saat Anda mulai berkeringat karena keringat yang mengering di permukaan kulit akan memperburuk kekeringan.
Meski terasa sangat gatal, sebaiknya hindari menggaruk terus-menerus karena justru bisa merusak lapisan kulit, menyebabkan lecet, dan meningkatkan risiko infeksi.
2. Hamil
Hormon kehamilan menyebabkan berbagai macam perubahan pada tubuh, salah satunya adalah peningkatan aliran darah ke jaringan susu sehingga payudara makin membesar.
Aliran darah yang lebih deras menuju area payudara juga bisa menyebabkan puting susu menjadi lebih sensitif, terasa nyeri, dan menimbulkan rasa gatal.
Selain itu, perubahan hormon juga dapat membuat kulit di sekitar puting menjadi lebih kering dan mudah teriritasi sehingga menambah rasa tidak nyaman.
Kondisi ini umumnya normal terjadi selama kehamilan, tetapi tetap penting untuk menjaga kelembapan kulit dan memilih bra yang mendukung agar rasa gatal tidak semakin parah.
3. Menyusui
Mirip seperti saat hamil, peningkatan aliran darah menuju payudara untuk merangsang produksi ASI bisa membuat puting gatal.
Gatal juga bisa disebabkan oleh kebersihan payudara yang kurang terjaga selama masa menyusui.
Begitu juga dengan kebiasaan bayi yang suka menarik atau menggigit puting saat menyusu, bisa menyebabkan puting susu iritasi dan terasa gatal.
Selain itu, rasa gatal juga bisa disebabkan oleh infeksi puting yang disebut mastitis. Untuk itu, jaga selalu area payudara Anda tetap bersih dan kering.
4. Menopause

Wanita usia menopause juga akan merasakan payudara gatal karena sudah tidak lagi memproduksi hormon estrogen.
Padahal, estrogen juga berperan untuk merangsang produksi kolagen untuk mempertahankan kelembapan dan elastisitas kulit.
Itu sebabnya, kulit wanita paruh baya dan usia lanjut cenderung lebih kering, tipis, dan mudah teriritasi, termasuk di bagian payudara.
Kondisi ini dapat memicu rasa gatal pada puting, terutama jika kulit tidak dirawat secara rutin dengan pelembap atau minyak alami.
5. Dermatitis (eksim)
Puting susu gatal bisa diakibatkan oleh eksim, atau dalam istilah medis disebut dermatitis.
Eksim adalah kondisi peradangan kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal hebat, kemerahan, kulit kering, bersisik, hingga pecah-pecah.
Eksim pada puting dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti bahan kimia dalam sabun, deterjen, atau produk perawatan kulit yang tidak cocok.
Selain itu, bra yang terlalu ketat atau berbahan kasar juga bisa memperparah kondisi ini. Cuaca ekstrem dan stres pun sering kali menjadi pemicu kambuhnya gejala.
6. Infeksi jamur
Infeksi jamur sering menyerang wanita menyusui atau mereka yang sering berkeringat tetapi tidak segera membersihkan diri, mandi, mengganti pakaian, atau mengeringkan tubuh dengan baik.
Lingkungan yang lembap dan hangat di sekitar payudara menjadi tempat ideal bagi jamur, seperti Candida, untuk tumbuh dan berkembang.
Gejalanya bisa berupa rasa gatal-gatal yang intens, nyeri seperti terbakar, kemerahan, kulit mengelupas atau kering di area puting, serta terkadang muncul ruam di sekitar areola.
Jika tidak ditangani, infeksi jamur bisa menimbulkan rasa nyeri saat menyusui dan memperparah iritasi kulit.
7. Terapi radiasi kanker
Terapi radiasi untuk kanker payudara biasanya menimbulkan sejumlah efek samping pada kulit, termasuk rasa gatal pada puting.
Proses radiasi bekerja dengan menghancurkan sel-sel kanker, tetapi juga bisa merusak sel-sel kulit sehat di sekitarnya.
Akibatnya, kulit di area yang diradiasi, termasuk puting, menjadi sangat kering, terasa panas seperti terbakar, mengelupas, hingga tampak kemerahan atau mengalami iritasi.
Sensasi gatal bisa sangat mengganggu, terutama jika tidak ditangani dengan benar.
8. Penyakit Paget

Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit Paget adalah jenis kanker payudara langka yang khususnya menyerang puting.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini hampir menyerupai eksim, yaitu kulit berkerak, bersisik, dan gatal.
Kondisi yang membedakan adalah penyakit Paget bisa menyebabkan puting berdarah atau mengeluarkan cairan berwarna kuning.
Penyakit Paget perlu perawatan khusus dari dokter yang mungkin meliputi operasi dan terapi radiasi.
Kapan puting susu terasa gatal karena kehamilan?
Puting susu biasanya mulai terasa gatal akibat kehamilan sejak trimester pertama, tepatnya di minggu-minggu awal kehamilan. Hal ini terjadi karena perubahan hormon dan pertumbuhan kelenjar susu.
Cara mengatasi puting gatal
Cara mengatasi puting gatal sebenarnya dilakukan berdasarkan penyebabnya, misalnya pemberian obat eksim jika gatal disebabkan oleh eksim atau obat antijamur jika karena infeksi jamur.
Namun, secara umum berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi gatal pada puting.
1. Jaga kebersihan area payudara
Menjaga kebersihan puting adalah langkah utama untuk mencegah gatal dan iritasi. Bersihkan dan keringkan area payudara secara rutin, terutama setelah berkeringat atau menyusui.
Cuci area payudara setiap hari menggunakan air hangat dan sabun yang lembut tanpa pewangi. Hindari menggosok terlalu keras karena bisa membuat kulit semakin sensitif.
2. Gunakan pelembap
Kulit kering di sekitar puting bisa menjadi penyebab gatal, terutama jika Anda tinggal di daerah dengan udara dingin atau kering.
Gunakan pelembap yang aman untuk kulit sensitif, seperti petroleum jelly atau krim tanpa pewangi. Oleskan secara rutin setelah mandi atau saat kulit terasa kering.
3. Pakai bra yang nyaman
Pilihlah bra berbahan katun yang lembut dan menyerap keringat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi gesekan, seperti bra berbahan katun.
Hindari bra yang terlalu ketat atau berbahan sintetis karena bisa memperparah iritasi. Gantilah bra setiap hari dan pastikan mencucinya dengan detergen yang aman untuk kulit sensitif.
4. Hindari menggaruk
Menggaruk puting yang gatal justru bisa memperparah iritasi dan menyebabkan luka. Sebagai gantinya, Anda bisa mengompres area tersebut dengan kain bersih yang dibasahi air dingin untuk meredakan rasa gatal.
Jika gatal tak tertahankan, pertimbangkan menggunakan krim penenang alami seperti aloe vera.
5. Gunakan obat topikal jika perlu
Jika rasa gatal tidak kunjung reda, Anda bisa menggunakan krim antihistamin atau kortikosteroid ringan yang dijual bebas.
Namun, sebaiknya gunakan atas saran dokter untuk menghindari efek samping. Obat topikal ini hanya boleh digunakan dalam jangka pendek dan tidak pada luka terbuka.
6. Perhatikan tanda infeksi atau penyakit kulit
Gatal pada puting yang disertai ruam, kulit mengelupas, kemerahan, nyeri, atau keluar cairan bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu.
Beberapa penyebab yang perlu diwaspadai adalah infeksi jamur, eksim, hingga penyakit Paget pada payudara.
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Apabila puting gatal-gatal semakin parah disertai dengan gejala lain, seperti keluar cairan atau nyeri sekitar payudara, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan begitu, Anda akan mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan gejala yang muncul.
Kesimpulan
- Ada berbagai penyebab puting susu gatal udara dingin dan kering, kehamilan, menyusui, menopause, dermatitis, infeksi jamur, terapi radiasi kanker, atau penyakit Paget.
- Perawatan sederhana bisa dilakukan untuk mengatasi puting yang gatal, seperti membersihkan payudara dengan sabun antiseptik, menggunakan pelembap tanpa pewangi, mengompres payudara, dan mengoleskan obat gatal jika perlu.
[embed-health-tool-ovulation]