Bulan-bulan pertama pernikahan, kami merasa kegagalan penetrasi ini wajar. Apalagi, pengalaman serupa juga dirasakan oleh teman-teman saya yang sudah menikah.
Saat itu, kami tak ambil pusing. Kami masih terus mencoba untuk mendapat kepuasan dari hubungan seks sekaligus berharap bisa berbuah kehamilan.
Namun, setelah dua tahun pernikahan, apakah hal ini wajar? Nope. Saya dan suami sudah berada di tahap “malas mau nyoba, karena tahu pasti gagal”.
Saya dan suami sudah hampir menyerah. Sudah tak tahu harus bagaimana. Kami bahkan sempat berpikir untuk tidak usah saja punya keturunan, meski dalam hati keinginan tersebut masih ada.
Rasa ingin menyerah ini bertambah saat saya berkonsultasi dengan dokter kandungan, setahun setelah menikah.
Sebenarnya saat itu, saya ingin mencari tahu penyebab haid tidak teratur yang saya alami.
Saat saya diperiksa, dokter kandungan memaksa memasukkan USG transvaginal ke dalam vagina saya. Saya merasakan sakit hingga menangis sejadi-jadinya.
Bahkan, saya minta tolong suster untuk menggenggam tangan saya.
Dari pemeriksaan itu, dokter justru bingung mengapa saya merasa kesakitan sampai berteriak. Dia pun kaget ketika saya bilang belum pernah berhubungan dengan suami secara ‘benar’.
Dokter berkata, kami kurang rileks, kurang intens, dan kurang komunikasi, yang mana saya yakin 100% bukan itu penyebabnya.
Bahkan, dokter akan merujuk saya dan suami ke psikolog jika belum juga berhasil melakukan penetrasi setelah konsultasi ini.
Akan tetapi, hal ini enggan kami lakukan karena kami sangat yakin bukan ini permasalahannya.
Bukannya mendapat pencerahan, pemeriksaan ini justru membuat saya dan suami trauma ke dokter kandungan.
Saya sudah tak mau lagi mencari tahu penyebab kesakitan yang saya alami ketika berhubungan seks selama hampir 3 tahun belakangan.
Ketika sudah hampir menyerah, secercah harapan itu tiba. Suami saya secara tidak sengaja mendapat video mengenai vaginismus di laman media sosialnya.
Dari video itu, saya berpikir bahwa inilah penyakit yang saya derita. Awalnya memang agak skeptis, tetapi lama kelamaan saya yakin 100% kalau saya sedang melawan penyakit bernama vaginismus ini.
Jalan menuju pengobatan
Vaginismus terjadi karena kekakuan otot vagina yang menyebabkan sulit penetrasi, baik saat berhubungan seks maupun ketika pemeriksaan medis melalui vagina.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar