backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Rasa Insecure, dari Gejala hingga Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 14/07/2022

Mengenal Rasa Insecure, dari Gejala hingga Cara Mengatasinya

Apakah Anda merasa dipenuhi dengan keraguan dan kurang percaya diri? Apakah Anda merasa tidak pantas mendapatkan cinta yang langgeng atau selalu merasa pasangan pasti akan meninggalkan Anda? Jika ya, mungkin Anda mengalami gejala insecure.

Mari kenali penyebab dan cara mengatasinya melalui ulasan berikut ini.

Apa itu insecure?

insecure

Secara harfiah, arti “insecure dalam Bahasa Indonesia adalah “tidak aman”. Sementara menurut APA Dictionary of Psychology, insecure adalah perasaan tidak mampu dan kurang percaya diri.

Perasaan ini disertai dengan ketidakpastian dan kecemasan tentang tujuan hidup, kemampuan, atau hubungan dengan orang lain. Rasa insecure dapat memengaruhi seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain hingga melakukan pekerjaan sehari-hari.

Perasaan ini juga bisa menyebabkan seseorang tak melakukan tanggung jawabnya dengan baik karena terlalu sibuk dengan perasaan tidak mampu dan tidak cakap yang sebenarnya mungkin hanya terjadi di dalam kepalanya saja.

Sering kali, perasaan insecure juga muncul bersamaan dengan rasa cemas. Saat merasa insecure dengan berbagai tantangan dalam hidup, Anda mungkin juga merasa takut, khawatir, dan ragu terhadap diri sendiri.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan perasaan insecure yakni memori masa kanak-kanak, trauma masa lalu, pengalaman kegagalan atau penolakan, kesepian, serta kecemasan sosial.

Selain itu, persepsi negatif tentang diri sendiri, perfeksionisme, serta orang tua atau pasangan yang perfeksionis dan kritis juga dapat berkontribusi terhadap rasa insecure.

Gejala orang yang insecure

gejala insecure

Mengutip laman Psychology Today, gejala insecure bisa timbul dengan bermacam-macam cara. Namun, ada beberapa gejala umum yang kerap ditunjukkan oleh orang-orang yang insecure.

Berikut beberapa contohnya.

1. Keinginan agar orang lain merasakan hal yang sama

Ketika Anda mulai mempertanyakan harga diri Anda sendiri, apakah hal tersebut biasanya muncul di sekitar orang-orang dengan sifat tertentu? 

Jika Anda tidak merasa insecure di sekitar orang-orang tertentu, kemungkinan mereka sebenarnya memproyeksikan rasa tidak amannya sendiri kepada Anda.

2. Merasa perlu menunjukkan pencapaiannya

Orang-orang yang terus membual tentang gaya hidup mereka yang hebat, pendidikan elit mereka, atau anak-anak mereka yang luar biasa mungkin melakukannya untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka benar-benar berharga.

3. Sering humblebrag

Humblebrag merupakan perilaku sesumbar yang disamarkan dengan menimbulkan kesan seperti sedang merendahkan diri sendiri.

Anda mungkin pernah melihat fenomena yang disebut “merendah untuk meroket” ini selama menggunakan media sosial.

4. Sering mengeluh

Orang yang rendah diri suka menunjukkan standard tinggi yang mereka miliki, padahal perlu Anda sadari bahwa mereka mungkin sedang berakting.

Pada momen tertentu, mungkin sulit untuk menghilangkan perasaan bahwa mereka benar-benar lebih baik dari Anda.

Berbagai penyebab munculnya perasaan insecure

cacingan

Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab Anda merasa insecure: 

1. Baru mendapat penolakan dan kegagalan

Peristiwa terbaru dalam kehidupan bisa sangat memengaruhi suasana hati dan cara kita melihat diri sendiri.

Penelitian tentang kebahagiaan pun menunjukkan bahwa sekitar 40% dari “kecerdasan kebahagiaan” kita didasarkan pada peristiwa kehidupan baru-baru ini. 

Kontributor negatif terbesar yang menimbulkan rasa sedih ialah berakhirnya suatu hubungan, diikuti oleh kematian pasangan, kehilangan pekerjaan, dan gangguan kesehatan. 

Tidak hanya itu, ketidakbahagiaan juga memengaruhi harga diri Anda. Kegagalan dan penolakan dapat memberikan pukulan pada kepercayaan diri.

2. Kurang percaya diri

Banyak dari kita mengalami kurang percaya diri dalam situasi sosial seperti pesta, pertemuan keluarga, wawancara, dan kencan. 

Rasa takut dihakimi oleh orang lain atau dianggap kurang dapat membuat Anda merasa cemas. Akibatnya, Anda mungkin menghindari situasi sosial atau mengalami kecemasan ketika menghadapi lingkungan sosial. 

Pengalaman masa lalu juga dapat membuat Anda merasa tidak penting atau menarik, tidak cukup baik, dan tidak bisa memiliki seorang pasangan.

3. Perfeksionisme

Beberapa orang memiliki standard yang sangat tinggi. Anda mungkin menginginkan nilai tertinggi, pekerjaan terbaik, sosok sempurna, apartemen atau rumah yang didekorasi paling indah, anak-anak yang rapi dan sopan, atau pasangan yang ideal. 

Sayangnya, hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, bahkan jika kita bekerja ekstra keras. Ada sebagian hasil yang hanya mencapai taraf tertentu dan itu di luar kendali kita.

4. Terlalu fokus terhadap kekurangan diri

Setiap orang memiliki kekurangan serta kelebihan dan tidak ada yang terlahir sempurna di dunia. Sayangnya, tidak semua orang dapat berpikir demikian, bahkan Anda mungkin salah satu orang yang tidak bisa menerima fakta tersebut.

Alih-alih mencintai diri sendiri atas kelebihan yang dimiliki, Anda memilih untuk fokus terhadap kekurangan-kekurangan tersebut. Hal ini kemudian memicu Anda untuk berusaha mengoreksi hingga mengkritik diri sendiri secara berlebihan.

5. Kebutuhan atas pujian dari orang lain

manusia bersosialisasi

Jika Anda baru merasa percaya diri setelah dipuji, hal ini bisa menimbulkan perasaan insecure. Pasalnya, Anda baru percaya atas kelebihan yang dimiliki setelah orang lain memberikan validasi atau mengakuinya.

Sementara itu, jika orang lain tidak menyatakan pujian seperti yang diharapkan, Anda akan merasa ragu terhadap kelebihan diri. Padahal, untuk percaya dan yakin terhadap kelebihan yang dimiliki, Anda tidak harus mendapatkan konfirmasi dari orang lain terlebih dahulu.

6. Pola asuh orang tua yang salah

Menurut sebuah artikel yang dimuat pada Psychalive, pola orangtua dalam mengasuh anak berperan besar terhadap muncul atau tidaknya perasaan insecure. 

Perasaan ini bisa muncul jika orangtua sudah terbiasa memberikan kritikan kepada Anda sejak kecil. Bahkan, kebiasaan orangtua mengkritik diri sendiri di hadapan anak juga berpotensi menularkan perasaan insecure kepada anak.

Cara mengatasi perasaan insecure 

senyum bikin bahagia

Meski normal dan pasti dialami oleh setiap orang, bukan berarti perasaan ini baik untuk dipelihara. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghalau rasa insecure yang kerap muncul.

1. Mencari tahu dan menyelesaikan akar masalah

Dengan mengetahui penyebab munculnya insecure, Anda tentu akan lebih mudah untuk mengatasi dan menyelesaikannya. Contohnya, jika perasaa ini muncul karena suatu hal yang terjadi di masa lalu, cobalah untuk berdamai dengan hal tersebut terlebih dahulu.

Selain itu, jika perasaan ini muncul karena Anda terlalu sering mendengarkan kritikan tak mendasar dari orang lain, lebih baik hindari orang tersebut agar terbebas juga dari perasaan insecure. 

2. Fokus terhadap kelebihan yang dimiliki

Alih-alih fokus terhadap kekurangan, lebih baik fokus terhadap kelebihan yang Anda miliki. Bahkan, jika perlu, ubah pola pikir Anda mengenai kekurangan-kekurangan tersebut.

Cobalah untuk mengevaluasi diri berdasarkan seberapa banyak usaha yang Anda lakukan dan dapat dikendalikan. Jangan fokus pada hasil yang bergantung pada faktor eksternal.

3. Melakukan terapi jika diperlukan

mitos psikoterapi

Jika ternyata rasa insecure yang Anda miliki tak kunjung menghilang, cobalah untuk menjalani terapi yang mungkin dapat memberikan dampak positif terhadap diri. Terapi ini tidak selalu bersama dengan para ahli, melainkan juga bisa dilakukan sendiri di rumah.

Salah satu contohnya, tuliskan perasaan insecure yang Anda alami setiap hari. Tumpahkan perasaan tersebut ke dalam tulisan. Biasanya, menulis dapat membantu Anda “melepaskan” perasaan-perasaan negatif yang mungkin selama ini menumpuk.

4. Tips lainnya

Terus-menerus khawatir serta merasa tidak cukup baik dapat menyebabkan depresi, gangguan makan, gangguan kecemasan, dan kelelahan kronis (fatigue).

Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengatasi rasa insecure tersebut dengan cara berikut. 

  • Perfeksionisme bersumber dari pemikiran semua atau tidak sama sekali (all or nothing). Sesekali, cobalah berpikir dalam area abu-abu. Apakah ada cara yang lebih bijak untuk melihat suatu situasi dan kondisi?
  • Bicaralah dengan diri sendiri. Ingatkan diri tentang keunggulan yang membuat Anda menarik, menyenangkan, atau menjadi teman maupun pasangan yang baik.
  • Menghindari situasi sosial hanya memperburuk keadaan. Pergilah ke pesta atau berkencan bahkan jika Anda gugup. Kecemasan Anda akan berkurang begitu Anda berkomunikasi dengan orang lain.
  • Beri diri Anda waktu untuk pulih dan beradaptasi dengan kondisi baru setelah mengalami kegagalan dan penolakan. Cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 14/07/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan