“Pasangan dengan vaginismus juga berisiko tidak lanjut kontrol karena merasa malu atau (ragu) tidak akan dimengerti oleh petugas medisnya,” ujar dr. Darrell dalam webinar bersama Komunitas Pejuang Vaginismus, pada Selasa (14/9/2021).
Merencanakan program hamil untuk pasien vaginismus
Walau mungkin program hamil bagi pasien vaginismus tidak mudah, bukan berarti pasien tidak bisa memiliki keturunan. Sebuah penelitian di Tunisia mengungkap bahwa penderita vaginismus kemungkinan bisa hamil dengan cara splash pregnancy, inseminasi, dan bayi tabung.
Ketiga cara ini bisa dilakukan karena tidak melalui penetrasi vagina untuk menghasilkan pembuahan. Splash pregnancy, misalnya, dapat terjadi dengan cara mengeluarkan sperma atau ejakulasi di dekat vagina, sehingga tidak memerlukan adanya penetrasi.
Splash pregnancy atau pembuahan di luar vagina bisa terjadi karena, jika tak ada masalah, maka sperma bisa masuk dan bergerak menuju sel telur di ovarium. Menurut dr. Darrel, kemungkinan keberhasilan splash pregnancy ini mencapai 65% jika sperma dan sel telur masing-masing dalam keadaan sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar