Tahukah Anda bahwa kista dapat tumbuh pada area tubuh mana pun? Pada area reproduksi wanita, ada banyak jenis kista yang bisa terjadi, salah satunya yaitu kista Bartholin.
Apa saja penyebab dan perawatan kista di dalam lubang vagina ini? Simak penjelasan tentang penyakit reproduksi wanita yang satu ini secara lebih lengkap melalui ulasan berikut.
Apa itu kista Bartholin?
Kista Bartholin adalah pembengkakan yang terjadi akibat terhambatnya bukaan pada kelenjar Bartholin.
Kelenjar Bartholin merupakan kelenjar kecil yang terletak di setiap sisi lubang vagina. Fungsinya yaitu mengeluarkan cairan yang membantu melumasi vagina.
Saat kelenjar Bartholin tidak dapat membuka, cairan pelumas vagina akan mengendap di dalam kelenjar.
Kondisi ini menyebabkan lendir menumpuk sampai membentuk benjolan di sekitar vagina.
Kista Bartholin cenderung tidak menyebabkan rasa sakit. Namun jika cairan dalam kista terinfeksi, nanah akan menumpuk serta jaringan meradang, atau biasa disebut abses.
Seberapa umum kondisi ini?
Kista atau abses Bartholin tergolong kondisi yang umum terjadi pada wanita. Sekitar 3% wanita diketahui mengidap jenis kista ini. Dokter biasanya mendiagnosis kondisi ini pada wanita usia reproduksi. Perkembangan kista yang satu ini bisa melambat setelah
menopause.
Gejala kista Bartholin
Tanda atau gejala dari kondisi ini bergantung pada kondisi kesehatan Anda. Sebagian besar kista Bartholin berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun menurut Mayo Clinic, jika kista tumbuh, Anda bisa merasakan adanya benjolan dekat lubang vagina.
Walaupun umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, kista bisa terasa sedikit nyeri saat bergesekan dengan permukaan benda.
Infeksi kista jenis ini dapat terjadi dalam hitungan hari. Berikut adalah gejala atau tanda yang mungkin Anda rasakan saat kista terinfeksi.
- Benjolan lunak yang terasa nyeri.
- Tidak nyaman saat duduk atau berjalan.
- Sakit saat berhubungan intim.
- Bengkak serta terlihat kemerahan.
- Demam.
Kista atau abses Bartholin biasanya hanya muncul pada satu sisi lubang vagina.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera hubungi dokter jika Anda mempunyai benjolan yang menyakitkan di sekitar vagina.
Jika Anda sebelumnya mempunyai diagnosis kista jenis ini, hubungi dokter apabila benjolan semakin membesar disertai tanda infeksi.
Bagi Anda yang berusia lebih dari 40 tahun, sebaiknya juga memeriksakan diri ke dokter ketika menemukan benjolan baru dekat lubang vagina.,
Meskipun jarang terjadi, benjolan seperti itu bisa jadi tanda masalah yang lebih serius, seperti kanker.
Penyebab kista Bartholin
Penyebab kondisi ini adalah penumpukan cadangan cairan.
Cairan dapat menumpuk ketika pembukaan saluran Bartholin menjadi terhambat karena infeksi atau cedera.
Selain itu, kista Bartholin dapat terinfeksi dan membentuk abses sehingga menimbulkan rasa sakit.
Sejumlah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada jenis kita ini adalah Escherichia coli dan bakteri pada penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
Apa saja faktor risiko kondisi ini?
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kista Bartholin, berikut ini beberapa di antaranya.
- Aktif secara seksual dan berusia sekitar 20—30 tahun.
- Mempunyai kondisi penyakit penyerta seperti diabetes.
- Wanita yang menderita infeksi menular seksual atau melakukan kegiatan seks yang tidak aman.
Diagnosis kista Bartholin
Anda bisa menemukan kista kelenjar Bartholin dengan sendirinya atau dokter melihatnya saat melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi.
Untuk mendiagnosis kondisi kista, dokter mungkin akan melakukan beberapa hal di bawah ini.
- Mengajukan pertanyaan mengenai riwayat kesehatan.
- Melakukan pemeriksaan panggul.
- Mengambil sampel cairan dari vagina atau leher rahim.
- Merekomendasikan tes biopsi untuk usia lebih dari 40 tahun.
Apabila ada kemungkinan perkembangan kanker, dokter akan merujuk Anda berkonsultasi dengan ginekolog spesialis kanker terkait sistem reproduksi wanita.
Pengobatan kista Bartholin
Jenis kista ini umumnya tidak memerlukan pengobatan atau perawatan bila tidak menimbulkan tanda, gejala, serta infeksi tertentu.
Saat diperlukan penanganan medis, dokter menyesuaikan pengobatan dengan ukuran kista, tingkat ketidaknyamanan, serta kondisi infeksi yang bisa mengakibatkan abses.
Berikut ini adalah pilihan pengobatan yang mungkin dokter rekomendasikan.
1. Berendam
Mandi serta berendam dalam bak berisi air hangat selama 3 atau 4 hari.
Berendam dapat membantu kista kecil yang terinfeksi pecah dan mengering dengan sendirinya.
2. Drainase bedah
Tak menutup kemungkinan dokter akan merekomendasikan perawatan pembedahan yang satu ini.
Drainase bedah atau operasi penyedotan cairan dapat mengeringkan kista Bartholin yang terinfeksi atau berukuran besar.
Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal karena perlu membuat sayatan kecil sehingga cairan bisa keluar.
3. Antibiotik
Resep antibiotik akan dokter berikan jika kista terinfeksi bakteri atau Anda mengalami penyakit menular seksual.
Akan tetapi, apabila abses dapat mengering, Anda mungkin tidak memerlukan antibiotik. Obat pereda nyeri juga dapat membantu meringankan ketidaknyamanan yang dirasakan.
4. Marsupialisasi
Saat kista kambuh atau cukup mengganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur marsupialisasi.
Prosedur ini bertujuan membuat lubang permanen untuk memasukkan kateter yang akan mengeluarkan cairan kista.
Penyedotan cairan melalui marsupialisasi biasanya berlangsung selama beberapa hari. Pengobatan kista yang satu ini dapat mencegah kekambuhan kista.
Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan kista Bartholin bila pengobatan lainnya tidak efektif.
Pengobatan kista atau abses Bartholin pun bisa memerlukan perawatan lanjutan.
Pengobatan di rumah untuk kista Bartholin
Berikut ini adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kista di sekitar vagina ini.
- Kompres dengan air hangat, minum antibiotik, dan kunjungi dokter kembali untuk pemeriksaan lanjutan.
- Jagalah kebersihan area kewanitaan dengan baik untuk mencegah infeksi.
- Bersihkan vagina dari depan ke belakang agar bakteri tidak pindah dari sekitar anus ke vagina.
- Lakukan seks aman dengan kondom untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual.
- Pastikan gula darah terkendali bila Anda mengidap diabetes sehingga mempercepat pemulihan.
- Jika terdapat tanda seperti bengkak atau nyeri pada vagina, kunjungi dokter segera untuk mencegah perkembangan penyakit.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
[embed-health-tool-ovulation]