backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan
Konten

3 Ciri Kista Tumbuh Lagi setelah Operasi, Bagaimana Bisa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 13/02/2024

3 Ciri Kista Tumbuh Lagi setelah Operasi, Bagaimana Bisa?

Setelah menjalani operasi pengangkatan kista, kebanyakan orang berharap kistanya benar-benar sudah sembuh dan tak muncul kembali. Namun alih-alih memikirkan kesembuhan, beberapa orang justru merasa cemas akan kemungkinan kista tumbuh kembali setelah operasi. Apakah hal ini mungkin terjadi? Apa ciri kista tumbuh lagi setelah operasi? Berikut ulasannya.

Apakah kista bisa tumbuh lagi setelah operasi?

Kista merupakan sebuah kantong atau benjolan yang terisi cairan atau nanah, udara, hingga zat lainnya. Hal ini dapat terjadi karena cedera, infeksi, hingga masalah lainnya. 

Meski sebagian besarnya bersifat jinak dan tidak berbahaya, kista yang membesar dan berisiko menyebabkan infeksi mungkin perlu diangkat melalui prosedur operasi.

Namun sayangnya, tidak semua bagian kista dapat terangkat selama operasi. Masih ada kemungkinan sisa-sisa kista yang tertinggal di bagian tubuh tersebut.

Hal inilah yang dapat menyebabkan kista kambuh atau tumbuh kembali. 

Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa jenis kista yang biasanya dapat timbul kembali meski telah dilakukan pengangkatan, misalnya kista endometriosis dan kista dermoid

Apa saja ciri kista tumbuh lagi setelah operasi?

operasi kista ovarium

Saat timbul kembali, ada beberapa gejala yang mungkin terjadi pada pasien. Berikut adalah beberapa ciri kista yang tumbuh lagi setelah operasi. 

1. Muncul gejala yang sama

Salah satu tanda yang dapat menandakan bahwa kista kambuh kembali adalah munculnya gejala yang sama seperti sebelumnya. 

Misalnya, pada kasus penderita kista endometriosis, penderita mungkin akan mengalami gejala berupa nyeri panggul, sakit saat berhubungan seksual, mual, hingga adanya darah pada urine. 

Sementara pada penderita kista dermoid, penderita mungkin akan mengalami gejala, seperti sembelit, mual, perubahan nafsu makan, hingga nyeri saat berhubungan seksual atau dispareunia. 

2. Mengalami perubahan pada tubuh 

Ciri kista tumbuh lagi setelah operasi yang selanjutnya adalah adanya benjolan yang mungkin teraba di daerah di mana kista sebelumnya diangkat. 

Ini dapat menunjukkan bahwa kista mulai berkembang lagi dan kantong atau benjolan yang timbul lebih besar dari sebelumnya. 

3. Timbulnya gejala baru 

Selain timbulnya gejala yang sama seperti sebelumnya, kista yang kambuh juga dapat menyebabkan gejala baru pada penderitanya. 

Namun, gejala yang timbul ini biasanya bergantung pada jenis dan lokasi terjadinya kista. Misalnya, jika kista tumbuh kembali di ovarium, penderita mungkin saja mengalami ketidakseimbangan hormon atau masalah pada reproduksinya.

Bila kista dicurigai kambuh setelah menjalani operasi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti ultrasonografi (USG) atau CT scan, untuk membantu mengonfirmasi keberadaan kista ini.

Apa yang menyebabkan kista tumbuh kembali?

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kista tumbuh kembali. 
  • Jenis kista. Beberapa jenis kista, seperti kista ovarium, endometriosis, dan dermoid, memiliki risiko lebih tinggi untuk tumbuh kembali setelah operasi. 
  • Kebersihan operasi. Bila operasi yang dilakukan masih menyisakan jaringan kista, maka risiko kista untuk kambuh dapat meningkat. 
  • Faktor hormonal. Beberapa jenis kista ovarium terkait dengan keseimbangan hormon tertentu. Bila ketidakseimbangan hormon tersebut tidak diatasi setelah operasi, kista dapat tumbuh kembali. 

Bagaimana cara mengatasi kista yang tumbuh lagi setelah operasi?

rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam di makassar

Pada dasarnya, untuk mengatasi kista yang kambuh kembali perlu disesuaikan dengan ukuran dan gejala kista yang muncul.

Tidak hanya itu, kondisi kesehatan pasien juga menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan pengobatan yang tepat. 

1. Obat-obatan 

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh kista yang kambuh kembali. 

Ini dapat berupa obat analgesik untuk meredakan nyeri atau antiinflamasi-nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi peradangan. 

2. Terapi hormonal 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mengatasi kista yang kambuh perlu disesuaikan dengan jenis kistanya. 

Misalnya, bila kista yang tumbuh kembali itu terkait dengan gangguan hormonal, seperti PCOS, dokter mungkin merekomendasikan terapi hormonal untuk mengatur siklus menstruasi dan menghambat pertumbuhan kista. 

3. Pemantauan rutin 

Bila kista yang tumbuh kembali tidak menunjukkan gejala yang terlalu serius, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan rutin dengan pemeriksaan fisik. 

Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan kista dari waktu ke waktu sebelum menentukan jenis pengobatan yang tepat. 

4. Pembedahan kembali 

Dalam beberapa kasus, terutama bila kista yang kambuh berukuran besar dan menimbulkan gejala yang mengganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi kembali. 

Pada dasarnya, penanganan setiap kasus kista yang kambuh perlu disesuaikan dengan kondisi pasien.

Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan kepada dokter tentang gejala yang timbul. Dengan begitu, dokter dapat menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. 

Adakah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kista kambuh kembali?

makanan diet untuk pemula

Rutin olahraga dan jaga pola makan membantu Anda tetap sehat setelah operasi. Selain itu, berikut ini adalah beberapa cara  yang bisa dilakukan guna mencegah kista tumbuh kembali.

  • Ganti bahan makanan karbohidrat sederhana (produk tepung) dengan karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
  • Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti beras merah, roti gandum, dan buah-buahan. Makanan dengan indeks glikemik tinggi (misalnya kentang dan jagung) dapat meningkatkan produksi insulin tubuh yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kista ovarium pada wanita.
  • Konsumsi makanan tinggi protein, seperti ikan, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak. Hindari makan daging berwarna merah yang tinggi lemak. Tingginya konsumsi daging merah yang kaya lemak berisiko menyebabkan kista.
  • Hindari minuman berkafein, termasuk kopi, teh, dan berbagai minuman ringan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai ciri kista yang tumbuh lagi setelah operasi beserta penanganan dan pencegahannya, konsultasikan kepada dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 13/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan