Apakah Kista Bisa Tumbuh Lagi Walaupun Sudah Dioperasi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 07/05/2021

    Apakah Kista Bisa Tumbuh Lagi Walaupun Sudah Dioperasi

    Agar tidak semakin menginfeksi atau malah berkembang jadi kanker, kista akan diangkat lewat operasi pembedahan. Meski demikian, banyak orang yang masih merasa cemas dan khawatir akan kemungkinan kista tumbuh lagi setelah operasi. Apakah hal ini mungkin?

    Kista tumbuh lagi setelah operasi, mungkinkah?

    Kista merupakan sebuah kantung atau benjolan yang terisi oleh cairan, udara, maupun zat semi padat lainya. Kista jinak yang berukuran kecil biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang parah, bahkan bisa hilang dengan sendirinya. Barulah ketika kista membesar dan berisiko infeksi, dokter merekomendasikan untuk mengangkatnya.

    Prosedur pengangkatan kista biasanya dilakukan dengan menguras dan mengeringkan isi kista. Prosedur ini dapat mengurangi rasa nyeri yang timbul akibat kista, namun tidak menjamin 100 persen Anda akan benar-benar sembuh dan terbebas dari kista. Pasalnya, jaringan bekas kista yang sudah dikeringkan bisa kembali terisi cairan. Satu dari empat kasus pengangkatan kista ganglion, misalnya, bisa tumbuh kembali setelahnya.

    Menurut Dr. Dyah Irawati, SpOG, seorang dokter spesialis dari Brawijaya Women and Children Hospital, kista cokelat atau kista endometriosis memiliki tingkat kekambuhan yang cukup tinggi. Itu sebabnya kista masih dapat tumbuh lagi walaupun sudah dilakukan pembedahan atau operasi.

    Kista tumbuh lagi bisa diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat setelah operasi

    Tindakan operasi pengangkatan kista hanya berfungsi untuk membuang massa kista saja, tidak tuntas ke akarnya. Risiko kista tumbuh lagi bisa dipengaruhi oleh kondisi sel kista yang tersisa masih tergolong aktif sehingga mudah untuk kembali menginfeksi tubuh.

    Nah, hal ini bisa diperparah bila pola hidup Anda tidak sehat, salah satunya karena kebiasaan mengonsumsi makanan yang berpengawet atau minuman berkafein. Pasalnya, minuman berkafein mengandung zat methylxanthines yang dapat mengganggu kerja enzim dan menumpuk racun dalam tubuh. Racun inilah yang kemudian menumpuk dan membentuk kista. Semua proses ini tentu semakin memperbesar kemungkinan kista tumbuh lagi walaupun sudah dioperasi.

    Kadar hormon dalam tubuh juga ikut berperan meningkatkan risiko kekambuhan kista, khususnya hormon estrogen dan progesteron. Itu sebabnya Anda akan diresepkan obat penekan hormon estrogen setelah operasi pengangkatan kista. Salah satunya adalah obat leuprorelin asetat. Dokter kemungkinan juga akan meresepkan obat-obatan lain seperti danazol, penghambat enzim aromatase, dan pil KB.

    Lakukan pemeriksaan berkala dan pola hidup sehat untuk mencegah kista tumbuh lagi

    Jika Anda pernah menjalani operasi pengangkatan kista, maka ada kemungkinan kista bisa tumbuh lagi. Meski sebenarnya kasus kista tumbuh lagi bisa diatasi dengan operasi yang kedua kalinya, namun ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kerusakan saraf di jaringan area kista.

    Maka cegah risiko tersebut dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, terlebih bila Anda mulai merasakan gejala kista yang kembali pasca operasi. Pemeriksaan secara berkala juga bisa mengantisipasi risiko kista berkembang mengganas jadi tumor kanker.

    Selain itu, rutin olahraga dan jaga pola makan Anda tetap sehat setelah operasi. Berikut panduan pola makan yang bisa Anda ikuti guna mencegah kista tumbuh kembali, di antaranya:

    • Ganti bahan makanan karbohidrat sederhana (produk tepung) dengan karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
    • Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti beras merah, roti gandum, buah-buahan. Makanan dengan indeks glikemik tinggi (misalnya kentang dan jagung) dapat meningkatkan produksi insulin tubuh yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kista ovarium pada wanita.
    • Konsumsi makanan tinggi protein, seperti ikan, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak. Hindari makan daging berwarna merah yang tinggi lemak. The National Uterine Foundation menjelaskan bahwa tingginya konsumsi daging merah yang kaya lemak menyebabkan peningkatan terjadinya kista
    • Hindari minuman berkafein, termasuk kopi, teh, dan berbagai minuman ringan.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 07/05/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan