Kista ovarium merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada wanita. Biasanya kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa Anda tahu. Namun, kista ovarium yang sudah besar dapat menunjukkan beberapa gejala. Kira-kira apa saja?
Apa ciri-ciri kista ovarium?
Kista ovarium sangat umum terjadi. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari sebesar kacang polong hingga seukuran buah melon.
Adapun ciri-ciri kista ovarium bisa berbeda tergantung pada jenisnya. Berikut adalah ciri-ciri kista ovarium berdasarkan jenisnya.
1. Kista folikel
Selama siklus menstruasi, sel telur tumbuh di kantung yang disebut folikel. Kantung ini terletak di dalam ovarium.
Pada kebanyakan kasus, folikel atau kantung ini akan pecah dan melepaskan sel telur. Namun, jika folikel tidak pecah, cairan di dalam folikel dapat membentuk kista di ovarium.
2. Kista korpus luteum
Kantung folikel biasanya larut setelah melepaskan telur. Namun, jika kantung tidak larut dan folikel menutup, maka cairan akan bertambah.
Akumulasi cairan ini menyebabkan kista korpus luteum. Ciri kista ini, yaitu hanya ditemukan di satu sisi, tidak menimbulkan gejala, dan dapat sembuh sendiri.
3. Cystadenoma
Kista ini merupakan jenis kista yang berasal dari bagian luar indung telur dan pada umumnya bersifat jinak.
Akan tetapi, cystadenoma bisa memiliki kemungkinan membesar dan dapat menimbulkan rasa nyeri pada vagina. Kista ini mengandung cairan serosa bening dan kental atau pseudomusinous.
Kista ovarium jinak yang mengandung adenoma disebut dengan cystadenoma. Meskipun jinak, tetapi ada juga yang bersifat kanker.
4. Kista Dermoid
Kista dermoid adalah tumor sel germinal pada ovarium yang paling umum ditemui dan biasanya bersifat jinak. Semua tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menghindari kista pecah.
Jika kista pecah secara tidak sengaja, maka rongga peritoneum harus dicuci secara menyeluruh dengan menggunakan larutan saline hangat.
Ciri kista ovarium yang satu ini adalah berisi bagian-bagian tubuh, seperti kulit, kuku, rambut, gigi, dan lemak.
Kista dermoid dapat ditemui pada kedua indung telur, memiliki ukuran yang kecil, dan tidak menimbulkan gejala.
5. Kista endometriosis
Kista endometriosis merupakan kista yang terjadi karena adanya endometrium yang berada pada bagian luar rahim.
Jenis kista ini dapat berkembang secara bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulannya, sehingga dapat menimbulkan nyeri hebat terutama pada saat menstruasi.
Kista penyebab endometriosis sering dikaitkan dengan keluhan infertilitas dan nyeri. Jika keluhan tersebut tidak ditangani dengan benar, maka kondisi akan semakin parah.
Bahkan, hal ini dapat menurunkan kualitas hidup seorang wanita. Selain keluhan yang telah disebutkan, sebagian penderita tidak mengalami keluhan apa pun.
Kondisi ini dapat terdeteksi pada saat dilakukan operasi kista ovarium, baik dengan aparotomi atau laparoskopi.
6. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Polikistik berarti banyak kista. Jika Anda menderita PCOS, maka akan ada banyak kista ovarium jinak kecil.
Kista berkembang karena masalah dengan ovulasi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
PCOS sering kali dikaitkan dengan masalah menstruasi, penurunan kesuburan, pertumbuhan rambut, obesitas, dan jerawat.
Apa saja gejala kista ovarium?
Kista ovarium biasanya hanya akan menimbulkan gejala jika pecah (ruptur), berukuran sangat besar, atau menghalangi suplai darah ke ovarium.
Dalam kasus ini, Anda mungkin akan merasakan sejumlah gejala. Berikut adalah beberapa gejala dari kista ovarium.
- Nyeri perut bagian bawah (nyeri panggul) yang bisa menyebar ke daerah punggung bawah dan paha.
- Nyeri panggul sebelum dan sesudah menstruasi.
- Menstruasi tidak teratur bahkan bisa menyakitkan.
- Sakit dan merasa tidak nyaman di bagian bawah perut saat berhubungan seksual (dispareunia).
- Perut terasa tertekan.
- Merasa kembung atau bengkak pada perut.
- Kesulitan atau sakit saat buang air besar.
- Sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih.
- Merasa sangat kenyang setelah makan hanya sedikit.
- Mual, muntah, atau nyeri pada payudara seperti yang dirasakan saat hamil.
Gejala kista ovarium yang membutuhkan penanganan darurat
Terkadang, kista ovarium juga membutuhkan perhatian darurat. Konsultasikan dengan dokter jika dirasa kista ovarium ini sudah cukup mengganggu dan Anda mengalami gejala berikut ini.
- Sakit perut yang parah secara tiba-tiba.
- Nyeri disertai demam dan muntah.
- Pusing, merasa lemas, dan ingin pingsan.
- Napas lebih cepat.
Gejala tersebut mungkin menunjukkan bahwa kista di ovarium Anda telah menyebabkan perubahan pada ovarium.
Pada kondisi di atas, Anda harus segera mendapat penanganan dokter.
Apa yang harus dilakukan jika gejala kista ovarium muncul?
Jika muncul gejala-gejala di atas, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Gejala di atas memang tak selalu terkait dengan kista ovarium.
Namun, memeriksakan diri ke dokter dapat mengetahui diagnosis dan penanganan yang tepat untuk mengatasi gejala Anda.
Saat berobat ke dokter, Anda mungkin perlu menjalani beberapa tes untuk mendiagnosis penyebab yang menyertainya.
Bila dokter mencurigai kista ovarium, beberapa tes berikut mungkin akan dokter lakukan.
- Tes darah: Tes ini digunakan untuk mengukur kadar hormon tertentu dalam darah.
- Ultrasound: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar organ dalam tubuh. Ini dapat digunakan untuk mendeteksi kista di ovarium.
Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai diagnosis dan pengobatan kista ovarium sesuai kondisi Anda.
Kesimpulan
Banyak kista ovarium muncul tanpa disadari karena tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini pun umumnya akan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun, Anda mungkin disarankan untuk melakukan pemeriksaan setelah beberapa bulan untuk mencari tahu apakah tindakan lanjutan diperlukan.
[embed-health-tool-ovulation]