backup og meta

3 Risiko Bahaya Kista Ovarium Beserta Antisipasinya

3 Risiko Bahaya Kista Ovarium Beserta Antisipasinya

Kista sebenarnya bukan masalah serius karena dapat hilang dengan sendirinya. Namun, kista bisa berkembang menjadi kondisi yang serius bila tidak segera mendapat penanganan. Lantas, apa saja risiko, komplikasi, atau bahaya dari kista ovarium yang bisa timbul? 

Apa saja bahaya yang bisa timbul dari kista ovarium?

Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang terbentuk pada ovarium Anda. 

Selama siklus menstruasi normal, biasanya kista ini muncul dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa Anda ketahui karena tidak menimbulkan gejala.

Namun, pada beberapa kasus, kista ovarium bisa tumbuh dan membesar. Bila sudah begini, berbagai masalah kesehatan serius bisa terjadi, meski tak secara langsung mengancam nyawa penderitanya. 

Lantas, apa saja bahaya yang mungkin muncul dari kista ovarium? Berikut penjelasannya.

1. Torsi ovarium

operasi kista ovarium

Kista ovarium yang membesar bisa menyebabkan ovarium bergeser dari posisinya, atau terpelintir (memutar) satu kali atau lebih. Kondisi inilah yang disebut dengan torsi ovarium.

Salah satu bahaya dari kista ovarium ini jarang terjadi. Namun, bila sudah terjadi, gejala kista ovarium bisa muncul, seperti nyeri panggul parah secara tiba-tiba dan terkadang disertai dengan mual dan muntah.

Tak hanya itu, torsi ovarium dapat menurunkan atau bahkan menghentikan aliran darah ke ovarium.

Pada kondisi ini, operasi kista ovarium seringkali dokter rekomendasikan untuk mengangkat kista dan mengembalikan posisi ovarium agar aliran darah ke ovarium kembali lancar.

2. Kista pecah

Kista ovarium bisa lebih bahaya jika sudah membesar dan kemudian pecah. Pada beberapa kasus, pecahnya kista ovarium mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.

Namun, sebagian besar penderitanya merasakan sakit yang tiba-tiba dan tajam di perut atau punggung bagian bawah serta perut yang terasa kembung.

Selain itu, kista yang pecah bisa menyebabkan perdarahan internal hingga keluarnya bercak darah dari vagina yang bukan haid.

Biasanya, pecahnya kista ovarium ini juga dipengaruhi oleh aktivitas berat yang memengaruhi panggul, seperti hubungan seksual melalui vagina.

Tak hanya itu, melansir laman Cedars Sinai, kondisi tersebut juga bisa menimbulkan tekanan darah rendah. Biasanya, ini terjadi jika Anda mengalami perdarahan yang parah akibat pecahnya kista ovarium.

Bila sudah begini, kista ovarium sudah memasuki kategori bahaya dan perlu mendapat penanganan darurat. Dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan pun mungkin dokter rekomendasikan.

3. Kista ovarium terinfeksi

Melansir laman Johns Hopkins Medicine, kista ovarium dapat berkembang sebagai respon terhadap infeksi panggul (kista ovarium terinfeksi).

Jika kista yang terinfeksi ini pecah, hal tersebut dapat memicu sepsis, yaitu respons imun terhadap bakteri berbahaya yang dapat mengancam nyawa.

Adapun penderita penyakit radang panggul lebih mungkin mengembangkan kista ovarium yang terinfeksi ini.

Pada beberapa kasus, kista yang tumbuh di ovarium bisa bersifat kanker (ganas). Biasanya, kondisi ini umum dokter temukan pada wanita setelah menopause.

Selain itu, kista yang tumbuh akibat endometriosis atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga berisiko mengembangkan kanker.

Sebab, kedua kondisi tersebut merupakan faktor risiko terhadap kanker ovarium dan kanker rahim.

Bagaimana mencegah bahaya dari kista ovarium?

tes bernstein

Sebagian besar kista ovarium memang tidak menimbulkan gejala apapun sehingga penderitanya seringkali tidak menyadari jika memiliki kondisi ini.

Biasanya, penyakit ini dokter temukan saat melakukan pemeriksaan rutin atau ketika gejala sudah muncul. Jika begini, bagaimana Anda bisa mencegah bahaya dari kista ovarium?

Risiko atau komplikasi dari kista ovarium bisa Anda cegah bila menemukan kista ovarium lebih dini dengan melakukan pemeriksaan panggul secara rutin ke dokter kandungan meski tidak sedang hamil.

Selain itu, waspadai perubahan yang terjadi dalam siklus menstruasi Anda, termasuk gejala haid tidak biasa yang terjadi dalam beberapa siklus.

Jika kista ditemukan, tanyakan pada dokter mengenai perlu atau tidaknya melakukan perawatan.

Bila kista berukuran kecil, dokter mungkin hanya akan melakukan pemeriksaan rutin dengan USG untuk memantau apakah kista menghilang atau justru membesar.

Jika dirasa membutuhkan perawatan, dokter mungkin akan memberikan pil KB untuk mencegah ovulasi sehingga mampu mengurangi pembentukan kista baru.

Namun, pada beberapa kasus, operasi kista ovarium mungkin perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi, terutama jika kista berukuran besar atau menimbulkan gejala.

Selain itu, waspadai pula gejala yang menunjukkan bahaya pada kista ovarium sudah berbahaya, seperti berikut ini.

  • Nyeri pada perut atau panggul secara tiba-tiba.
  • Demam (yang mungkin menjadi tanda infeksi).
  • Mual dan muntah (tanda dari torsi ovarium).
  • Pusing dan merasa ingin pingsan.
  • Perdarahan vagina parah yang bukan haid.

Jika kista sudah pecah atau mengalami komplikasi, Anda mungkin membutuhkan perawatan. Adapun perawatan yang dokter pilih tergantung pada kondisi masing-masing pasien.

Dokter mungkin hanya akan memantau kondisi Anda dengan waspada, memberi obat-obatan, atau menyarankan pembedahan. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis perawatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Masalah kesehatan yang muncul akibat kista ovarium antara lain torsi ovarium, kista pecah, kista ovarium terinfeksi.
  • Cara mencegahnya adalah dengan melakukan pemeriksaan panggul secara rutin untuk mendeteksi kista secara dini dan waspadai perubahan siklus menstruasi atau gejala haid.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ovarian cysts – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2023). Retrieved 11 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cysts/symptoms-causes/syc-20353405

Ovarian Cyst | Cedars-Sinai. Cedars-sinai.org. (n.d). Retrieved 11 February 2025, from https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/o/ovarian-cyst.html

Ovarian Cysts: What Are the Risks?. Roswell Park Comprehensive Cancer Center. (2017). Retrieved 11 February 2025, from https://www.roswellpark.org/cancertalk/201709/ovarian-cysts-what-are-risks

What Risks Are Associated with a Ruptured Ovarian Cyst?. (n.d). Retrieved 11 February 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/what-risks-are-associated-with-a-ruptured-ovarian-cyst

Ovarian Cyst (2023). NHS. Retrieved 11 February 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/ovarian-cyst/#:~:text=An%20ovarian%20cyst%20is%20a,months%20without%20needing%20any%20treatment

Versi Terbaru

11/02/2025

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

4 Tips Hidup Sehat Usai Menjalani Operasi Kista Ovarium

Ada Kista Saat Hamil, Apakah Bahaya bagi Ibu dan Janin?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 5 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan