Baik pembalut, tampon, maupun menstrual cup memiliki kegunaan dan fungsi yang sama pada saat menstruasi, yaitu untuk menampung atau menyerap darah haid yang keluar.
Namun, bentuk dan cara pakai ketiganya berbeda. Ketiga produk ini pun memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Jika Anda bingung mesti pilih yang mana saat menstruasi, ketahui dulu apa masing-masing kelebihan dan kekurangannya melalui ulasan berikut.
Perbedaan pembalut, tampon, dan menstrual cup
Sebagian besar wanita Indonesia mungkin lebih terbiasa pakai pembalut saat menstruasi.
Meski begitu, ada juga wanita yang menggunakan tampon atau menstrual cup karena pertimbangan tertentu.
Jadi, apa perbedaan ketiganya? Berikut ini adalah perbedaan pembalut, tampon, dan menstrual cup serta masing-masing keunggulan dan kekurangannya.
Pembalut
Pembalut merupakan penyerap darah menstruasi yang berbentuk persegi panjang dan terbuat dari bantalan kapas atau kain yang lembut.
Produk ini digunakan dengan cara ditempel atau direkatkan pada celana dalam wanita.
Pada beberapa jenis dan model pembalut, ada yang memiliki bahan tambahan pada sisinya, biasanya disebut sayap.
Sayap pada pembalut berguna untuk dilipat di sisi celana dalam Anda, tak lain untuk mencegah pembalut bergeser dan mencegah kebocoran cairan.
Beragam pembalut yang dijual di pasaran tersedia dengan berbagai macam ketebalan dan panjang bantalan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.
Sayangnya, banyak wanita yang merasa tak nyaman saat memakai pembalut, terutama yang cukup tebal atau jika sedang melakukan aktivitas berat.
Selain itu, seseorang yang pakai pembalut bersayap umumnya lebih rentan mengalami iritasi di paha bagian dalam akibat adanya gesekan di area selangkangan.
Bakteri pun rentan menumpuk di permukaan pembalut jika tak rutin diganti. Oleh karena itu, rutinlah mengganti pembalut meski darah menstruasi Anda tidak terlalu banyak.
Hal ini dilakukan untuk menghindari perkembangan bakteri dan bau vagina dari darah menstruasi yang dikeluarkan.
Tampon
Sama dengan pembalut, fungsi tampon juga sebagai penyerap darah menstruasi. Hanya saja, produk ini memiliki bentuk dan cara pakai yang berbeda.
Tampon merupakan sebuah bantalan kapas lembut berbentuk silinder dan terdapat benang penarik pada ujungnya.
Produk kewanitaan ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam lubang vagina hingga batas benang penarik.
Mungkin beberapa wanita yang belum biasa memakai tampon bingung dan sulit menempatkannya ke dalam vagina.
Tenang, beberapa produk tampon menyediakan aplikator untuk memudahkan Anda mendorong tampon ke dalam vagina.
Ukuran tampon yang kecil sangat cocok digunakan bagi wanita yang aktif dan ingin banyak melakukan gerak atau olahraga saat menstruasi.
Sama seperti pembalut, Anda disarankan untuk rutin mengganti tampon. Sebaiknya, Anda mengganti tampon setiap 4—6 jam sekali.
Jika Anda terlalu lama menggunakan tampon, maka akan meningkatkan risiko terkena toxic shock syndrome (TSS) yang merupakan jenis infeksi bakteri Staphylococcus.
Sindrom ini disebabkan oleh tumbuh dan berkembangnya bakteri pada tampon yang dapat berakibat fatal, bahkan dapat mengancam jiwa.
Menstrual cup
Berbeda dengan tampon dan pembalut, menstrual cup (cangkir menstruasi) tidak menyerap darah lewat kapas, melainkan menampung cairan yang keluar pada saat menstruasi.
Menstrual cup terbuat dari karet, silikon, atau plastik lunak yang diselipkan ke dalam vagina sehingga bisa digunakan berkali-kali dan dalam jangka waktu yang lama.
Cara memakai menstrual cup hampir sama dengan penggunaan tampon, yakni sebagai berikut.
- Anda perlu memosisikan diri senyaman mungkin baik dengan cara duduk, jongkok, atau salah satu kaki diangkat ke atas.
- Setelah itu, pegang ujung cangkir menstruasi ini dan lipat seperti bentuk huruf U.
- Selanjutnya, masukkan ke dalam vagina secara perlahan.
Banyak orang lebih memilih menstrual cup dibandingkan dengan pembalut dan tampon karena praktis dan tidak harus sering diganti.
Melansir Healthy Women, menstrual cup aman digunakan hingga 12 jam. Bahkan, menurut sebuah studi, wanita mengganti menstrual cup 2,8 kali lebih jarang ketimbang pembalut atau tampon.
Bukan cuma itu, penggunaan menstrual cup juga lebih minim iritasi serta reaksi alergi. Bentuknya yang lembut dan fleksibel pun membuatnya dapat dipakai selama hubungan seksual.
Menstrual cup juga lebih mudah dibersihkan setelah menstruasi. Anda hanya perlu mengeluarkan cangkir menstruasi dari dalam vagina, mengosongkan isinya, membersihkannya dengan air, dan memasukkannya kembali ke dalam vagina.
Meski begitu, pada beberapa wanita, menstrual cup lebih sulit dimasukkan dibandingkan tampon. Namun, dengan teknik yang tepat, Anda mungkin tak akan lagi merasa kesulitan menggunakannya.
Mana yang lebih baik, pembalut, tampon, atau menstrual cup?
Pada dasarnya pakai pembalut, tampon, atau menstrual cup untuk perawatan kewanitaan selama menstruasi disesuaikan dengan kenyamanan dan kebutuhan Anda sehari-hari.
Beberapa wanita mungkin merasa lebih nyaman pakai tampon atau menstrual cup ketimbang pembalut karena tidak terasa selama digunakan. Namun, wanita lainnya mungkin berpikir sebaliknya.
Bagi Anda yang aktif berolahraga, terutama berenang, tampon atau menstrual cup mungkin bisa menjadi pilihan saat menstruasi karena pembalut tak boleh digunakan.
Namun, bagi Anda yang enggan, kesulitan, atau takut memasukkan produk kewanitaan ke dalam vagina, pembalut mungkin menjadi pilihan yang tepat.
Pembalut juga bisa menjadi pilihan bila Anda suka lupa mengganti produk menstruasi. Sebab, dengan pembalut, Anda bisa merasakan basah jika darah menstruasi sudah banyak.
Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakan tampon dan pembalut secara bersamaan, terutama jika darah menstruasi sedang banyak.
Apa pun pilihannya, yang paling penting jangan lupa untuk menjaga kebersihan area kewanitaan selama menstruasi.
Caranya, Anda perlu rutin mengganti pembalut, tampon, atau menstrual cup yang Anda pakai untuk mencegah risiko iritasi dan infeksi.
[embed-health-tool-ovulation]