Beberapa wanita mengeluhkan area vaginanya perih karena iritasi akibat memakai pembalut. Namun, benarkah pembalut yang dipakai saat menstruasi bisa menyebabkan iritasi? Kira-kira apa penyebabnya dan adakah cara untuk mencegahnya? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Benarkah pembalut bisa menyebabkan iritasi vagina ?
Jawaban singkatnya bisa, iritasi vagina bisa terjadi karena penggunaan pembalut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan bahan dan penggunaan pembalut itu sendiri.
Melansir Kids Health, pembalut umumnya terbuat dari bahan-bahan yang mengandung zat kimia, seperti pewangi, pemutih, dan bahan sintetis, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif di area kewanitaan.
Sementara, area kewanitaan sangat rawan terhadap iritasi karena kulit di sekitar vagina sangat tipis dan sensitif.
Apalagi, area ini cenderung lembap saat sedang menstruasi, yang tentunya dapat memperburuk kondisi ketika terjadi gesekan antara kulit dan pembalut.
Tidak hanya itu, penggunaan pembalut dalam jangka waktu lama tanpa menggantinya juga dapat menyebabkan lecet pada vagina karena penggunaan pembalut.
Hal ini karena pembalut yang sudah dipakai akan menjadi lembap dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, yang akhirnya dapat memicu infeksi dan iritasi.
Apa ciri-ciri iritasi karena pembalut?
Iritasi vagina dalam istilah medis dikenal dengan vulva dermatitis. Hal ini bisa terjadi bila area vagina bersentuhan dengan zat yang mengiritasi kulit atau memicu reaksi alergi, termasuk pembalut.
Merangkum Cleveland Clinic, berikut ini adalah ciri-ciri iritasi karena pembalut yang dapat terjadi.
- Kemerahan: Kulit di area kewanitaan tampak merah dan meradang. Ini sering kali merupakan tanda pertama adanya iritasi.
- Gatal: Rasa gatal pada vagina yang intens dan terus-menerus di area yang tertutup pembalut. Gatal ini bisa menjadi sangat mengganggu dan tidak nyaman.
- Rasa terbakar: Sensasi terbakar atau panas di area kewanitaan, terutama saat menyentuh atau mengganti pembalut.
- Ruam: Munculnya ruam atau bintik-bintik kecil di sekitar area vagina dan selangkangan. Ruam ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut.
- Kulit kering atau mengelupas: Kulit di sekitar area yang tertutup pembalut bisa menjadi kering dan mengelupas, menunjukkan adanya iritasi atau reaksi alergi pembalut.
- Pembengkakan: Area yang mengalami iritasi akibat pembalut bisa membengkak, membuatnya terasa lebih sensitif dan nyeri.
- Nyeri: Rasa nyeri atau sakit di area kewanitaan, terutama saat bergerak atau berjalan, bisa menjadi indikasi iritasi yang lebih parah.
Beberapa gejala di atas mungkin akan memburuk pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada malam hari, saat berhubungan intim, ketika kepanasan atau berkeringat, dan tentunya waktu sedang menstruasi.
Bagaimana cara mengatasi iritasi pembalut?
Mengatasi vagina lecet karena pembalut dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Misalnya, untuk meredakan rasa nyeri, panas, dan ketidaknyamanan akibat iritasi, Anda dapat menempelkan kompres dingin di area selangkangan.
Namun, hindari untuk langsung tempelkan es pada kulit. Bungkus dulu es tersebut dengan kain atau handuk bersih, barulah kompreskan pada kulit yang iritasi. Lakukan selama 10—15 menit, ulangi beberapa kali dalam sehari jika perlu.
Selain itu, penggunaan salep atau krim kortikosteroid bisa Anda gunakan satu kali sehari untuk mengobati kulit vagina yang mengalami peradangan.
Lanjutkan penggunaan krim tersebut selama 7–10 hari hingga iritasi membaik. Selain dalam bentuk oles, kortikosteroid juga tersedia dalam versi oral (obat minum). Namun ingat, penggunaan obat ini perlu berdasarkan anjuran dari dokter.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami Miss V iritasi karena penggunaan pembalut yang sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.
Bagaimana cara mencegah iritasi karena pembalut?
Menjaga kebersihan area intim selama menstruasi adalah langkah paling penting dalam mencegah terjadinya vagina lecet karena pembalut.
Selain itu, untuk mencegah Miss V iritasi, ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan.
Langkah ini juga bisa Anda lakukan saat iritasi pembalut terjadi untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah iritasi semakin parah. Berikut penjelasannya.
1. Pilih pembalut tanpa pewangi dan bahan kimia
Bila Anda mengalami iritasi, sebaiknya pilih pembalut yang bebas dari pewangi, pemutih, dan bahan kimia lainnya. Bahan-bahan ini sering kali menjadi penyebab iritasi dan reaksi alergi.
2. Ganti pembalut secara teratur
Untuk mencegah Miss V iritasi karena pembalut, sebaiknya ganti pembalut setiap 3—4 jam sekali atau lebih sering.
Cara ini dapat membantu menjaga area kewanitaan tetap kering dan bersih, sehingga tidak menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
3. Pilih pembalut yang menyerap dengan baik
Pastikan pembalut yang digunakan memiliki daya serap yang baik dan sesuai dengan kebutuhan aliran menstruasi.
Pembalut yang bocor atau tidak menyerap dengan baik dapat menyebabkan gesekan dan iritasi.
4. Gunakan pembalut kain atau menstrual cup
Bila terjadi lecet karena penggunaan pembalut, Anda mungkin dapat mempertimbangkan penggunaan pembalut kain yang dapat dicuci ulang atau menstrual cup sebagai alternatif.
Produk-produk ini biasanya lebih ramah lingkungan dan lebih lembut pada kulit sensitif.
5. Hindari penggunaan pembalut terlalu ketat
Pastikan pembalut tidak terlalu ketat karena dapat menyebabkan gesekan berlebih dan lecet pada vagina. Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan pas.
6. Jaga kebersihan area kewanitaan
Cuci area kewanitaan dengan lembut menggunakan air bersih. Hindari penggunaan sabun berpewangi atau produk sabun area kewanitaan karena dapat memperburuk iritasi.
7. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan alami
Pilih pakaian dalam yang terbuat dari katun atau bahan alami lainnya yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan membantu menjaga area tetap kering.
8. Perhatikan reaksi kulit
Jika muncul tanda-tanda iritasi pembalut seperti kemerahan, gatal, atau ruam, segera ganti jenis pembalut yang digunakan dan hindari penggunaan produk yang sama di masa mendatang.
Kesimpulan
- Penggunaan pembalut dapat menyebabkan iritasi pada area kewanitaan karena bahan kimia seperti pewangi, pemutih, dan bahan sintetis yang dapat memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif.
- Gejala iritasi pembalut meliputi kemerahan, gatal, rasa terbakar, ruam, kulit kering atau mengelupas, pembengkakan, dan nyeri.
- Jika iritasi terjadi, penggunaan kompres dingin dan krim kortikosteroid dapat membantu meredakan gejalanya. Namun, Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter untuk penanganan yang tepat.
- Untuk mencegah Miss V lecet, disarankan memilih pembalut tanpa pewangi dan bahan kimia, mengganti pembalut secara teratur, memilih yang menyerap dengan baik, dan menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik.
[embed-health-tool-ovulation]