Anda mungkin merasa cemas jika ada perubahan pada periode menstruasi Anda, entah itu karena warna darah haid yang berbeda atau jumlahnya yang tak biasa. Nah jika darah yang keluar saat haid tampak lebih sedikit dari biasanya, kondisi ini disebut dengan hipomenorea. Lantas, apa yang menyebabkan hipomenorea? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa itu hipomenorea?
Hipomenorea adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika darah menstruasi keluar lebih sedikit dari biasanya.
Saat mengalami menstruasi, normalnya darah yang keluar sebanyak 30–60 mililiter atau sekitar 4 sendok makan.
Tidak hanya jumlah darahnya yang sedikit, periode menstruasi hipomenorea terbilang singkat, yaitu bisa berlangsung hanya 2 hari.
Kondisi ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena setiap wanita mungkin akan mengalami perubahan siklus hingga jumlah darah menstruasi yang keluar.
Sementara itu, ada juga wanita yang memang darah haidnya sedikit karena faktor riwayat keluarga dan keturunan.
Namun, terkadang hipomenorea juga terjadi akibat adanya masalah kesehatan tertentu.
Apa saja gejala hipomenorea?
Gejala yang biasanya muncul pada wanita dengan hipomenorea adalah sebagai berikut.
- Siklus haid datang lebih cepat.
- Butuh pembalut yang lebih sedikit dibandingkan biasanya.
- Pada hari pertama dan kedua, darah menstruasi tidak keluar sebanyak biasanya.
- Perdarahan haidnya berupa flek atau bercak darah.
Kapan saya harus ke dokter?
Walaupun tidak berbahaya, perdarahan menstruasi yang sedikit dan sering terjadi dapat menjadi tanda adanya masalah dengan tubuh Anda. Oleh karena itu, apabila Anda mengalami gejala-gejala di bawah ini, segera konsultasikan kepada dokter agar mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
- Tidak menstruasi lebih dari tiga kali dan tidak hamil.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Merasakan nyeri ketika haid berlangsung.
Apa penyebab hipomenorea?
Tidak hanya karena riwayat keluarga, hipomenorea juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Usia
Banyak atau sedikitnya darah yang keluar saat haid juga dapat dipengaruhi oleh usia Anda.
Pada saat Anda baru mengalami menstruasi, contohnya saat remaja, biasanya aliran menstruasi cenderung lebih sedikit dibandingkan wanita berumur 30—40 tahun.
Nah, ketika Anda memasuki usia menopause, yang terjadi justru kebalikannya. Anda tidak mengalami hipomenorea, melainkan mendapati siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kedua kondisi tersebut dipengaruhi oleh perubahan hormon.
2. Efek samping kontrasepsi
Selain faktor umur, ternyata penggunaan pil KB juga memengaruhi hipomenorea.
Mulai dari pil kontrasepsi, IUD, atau implan mengandung estrogen yang cukup rendah sehingga bisa mengurangi pertumbuhan endometrium.
Hal tersebut menyebabkan endometrium saat menstruasi menjadi lebih sedikit. Endometrium ini kemudian akan luruh menjadi darah haid. Itulah yang menjadi penyebab darah haid sedikit.
3. Berat badan
Hipomenorea juga dapat disebabkan oleh angka timbangan Anda yang jauh dari batas wajar.
Berat dan lemak di badan dapat memengaruhi menstruasi Anda karena hormon yang bekerja secara tidak normal.
Kurangnya berat badan yang disebabkan oleh anoreksia dan bulimia juga dapat memunculkan kondisi ini.
Dengan kata lain, kekurangan berat badan bisa membuat tubuh Anda berovulasi secara tidak teratur. Oleh karena itu, jagalah berat badan Anda agar kondisi ini tidak terjadi.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan yakni rutin berolahraga tetapi tidak berlebihan.