Semua pria berisiko terhadap penyakit prostat. Sama seperti organ tubuh lainnya, prostat juga bisa mengalami masalah yang dapat membahayakan tubuh. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menjaga kesehatan prostat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Semua pria berisiko terhadap penyakit prostat. Sama seperti organ tubuh lainnya, prostat juga bisa mengalami masalah yang dapat membahayakan tubuh. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menjaga kesehatan prostat.
Usia memang menjadi faktor terbesar yang bisa meningkatkan risiko pembesaran prostat jinak alias benign prostatic hyperplasia (BPH).
Meski demikian, Anda tetap bisa mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan melakukan berbagai kebiasaan hidup sehat seperti berikut.
Menjaga berat badan merupakan cara untuk menjaga kesehatan prostat. Perlu diketahui, obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit prostat.
Obesitas bisa memperparah gejala pembesaran prostat jinak dan peradangan yang memicu pembesaran prostat.
Untuk itu, Anda perlu menjaga asupan gizi dan olahraga rutin untuk mengendalikan berat badan.
Makan secukupnya dengan asupan gizi yang lengkap, meliputi sayur, buah, makanan pokok, dan sumber protein. Selain itu, lakukan olahraga setidaknya selama 150 menit per minggu atau 30 menit per hari.
Makanan yang Anda konsumsi ikut memengaruhi kesehatan prostat. Tidak hanya menjaga porsi, Anda juga perlu memilih makanan yang tepat.
Beberapa jenis makanan kaya akan zat gizi tertentu yang melindungi prostat dari berbagai risiko penyakit. Berikut beberapa makanan untuk prostat yang dianjurkan.
Selain menjaga pola makan, cara lain untuk menjaga kesehatan prostat adalah berolahraga rutin. Olahraga juga bisa membantu proses penyembuhan setelah operasi prostat.
Faktanya, ada beberapa gerakan olahraga tertentu yang membantu mengurangi gejala penyakit prostat.
Berikut berbagai jenis olahraga untuk menjaga kesehatan prostat pria.
Studi terbitan BMJ Open (2018) juga mengungkapkan bahwa latihan aerobik berpotensi menunda perkembangan kanker prostat dan memperpanjang umur pasien.
Salah satu bahaya merokok yang kerap diabaikan adalah kanker prostat. Jika aktif merokok, Anda sebaiknya berusaha menghentikan kebiasaan ini guna menjaga kesehatan prostat.
Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok bisa merusak sel darah merah. Hal ini akan mengurangi kapasitas tubuh untuk mengangkut oksigen menuju organ prostat.
Padahal, oksigen yang berperan besar dalam pembentukan dan perbaikan sel-sel prostat.
Merokok juga akan menambahkan radikal bebas ke dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan mutasi gen dan perkembangan sel kanker dalam organ.
Anda yang sering mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar perlu berhati-hati. Konsumsi minuman beralkohol bisa meningkatkan risiko kanker prostat.
Studi terbitan BMC Cancer (2016) menemukan bahwa mengonsumsi minuman alkohol setiap sepuluh hari meningkatkan risiko kanker sebanyak 8 persen. Konsumsi alkohol lebih dari lima kali sehari meningkatkan risiko hingga 18 persen.
Dampak ini berkaitan dengan senyawa hasil pemecahan alkohol di dalam tubuh, yakni asetaldehida yang bisa memicu masalah genetik dan radikal bebas. Keduanya bisa merangsang pembentukan sel kanker.
Untuk itu, Anda sebaiknya mengurangi asupan alkohol setiap harinya. Cobalah hanya minum 1 -2 gelas minuman beralkohol atau kurang dalam sehari.
Mengurangi asupan lemak jenuh merupakan cara penting untuk menjaga kesehatan prostat. Asupan tinggi lemak jenuh bisa memicu peradangan di dalam tubuh.
Selain itu, lemak jenuh memiliki kalori lebih tinggi yang bisa meningkatkan risiko obesitas.
Jenis lemak ini juga memicu peningkatan hormon insulin-like growth factor (IGF) dan androgen. Bila dalam kadar yang terlalu tinggi, kedua hormon ini meningkatkan risiko kanker prostat.
Untuk itu, sebaiknya kurangi makanan tinggi lemak jenuh, seperti daging merah, gorengan, margarin, mentega, dan bolu.
Berjemur merupakan upaya menjaga kesehatan yang tak kalah penting. Kegiatan ini bisa meningkatkan kadar vitamin D, yaitu vitamin yang bisa menghambat atau memperlambat pertumbuhan kanker.
Studi terbitan Oncotarget (2017) juga menemukan bahwa orang dengan orang dengan kanker prostat memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.
Berikut cara berjemur yang tepat.
Skrining dianjurkan bila Anda berusia 40 tahun ke atas dan termasuk kelompok dengan risiko tinggi. Anda lebih berisiko memiliki kanker bila memiliki dua atau lebih anggota keluarga yang didiagnosis kanker prostat.
Bila bukan berada di kelompok tersebut, Anda bisa memulai rutin skrining sejak usia 55 tahun.
Skrining bisa dilakukan dengan metode colok dubur dan tes darah untuk menemukan antigen prostat-spesifik atau tes PSA. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai skrining.
Menjaga kesehatan prostat bisa dimulai sedini mungkin. Hal paling penting yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga pola hidup sehat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar