Selain rasa nyeri saat buang air kecil, sistitis biasanya juga ditandai dengan:
- Nyeri pada perut bawah, punggung bawah, panggul, atau area sekitar uretra.
- Buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari.
- Mendadak ingin kencing walaupun sebelumnya baru saja buang air kecil.
- Tekanan dan nyeri kandung kemih yang semakin terasa saat buang air kecil.
5. Penyakit batu kandung kemih

Batu kandung kemih terbuat dari mineral urine yang mengeras menjadi kristal. Kondisi ini banyak dialami oleh orang yang tidak bisa buang air kecil secara rutin atau hingga tuntas. Pasalnya, hal ini membuat mineral urine menumpuk di dalam kandung kemih.
Batu kandung kemih yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan akan keluar bersama urine. Begitu ukurannya membesar, batu kandung kemih dapat menghambat aliran urine dan memicu infeksi sehingga menjadi penyebab anyang-anyangan.
6. Penyakit batu ginjal
Penyakit batu ginjal disebabkan oleh penumpukan kristal mineral di dalam ginjal. Batu yang terbentuk dapat terperangkap dalam ginjal atau terbawa menuju saluran kencing. Pada beberapa kasus, batu ginjal juga bisa terjebak di dalam kandung kemih.
Seperti halnya batu kandung kemih, batu ginjal yang berukuran kecil dapat keluar dari tubuh lewat urine. Namun, jika ukurannya cukup besar, batu ginjal dapat menghalangi aliran urine sehingga menyebabkan pembengkakan ginjal atau saluran ureter.
Kondisi inilah yang menjadi penyebab anyang-anyangan. Apabila penyakit batu ginjal sudah parah, nyeri yang tadinya hanya terasa saat buang air kecil dapat menyebar ke area perut, selangkangan, serta punggung bagian bawah.
Gaya hidup yang jadi penyebab anyang-anyangan

Selain penyakit pada sistem perkemihan, disuria juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu dan bahan kimia pada produk pembersih organ intim. Berikut yang faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan.
1. Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat untuk kanker kandung kemih memiliki efek samping, salah satunya menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding kandung kemih. Iritasi dan radang dapat menimbulkan nyeri yang semakin terasa saat Anda buang air kecil.
Obat flu, pelancar dahak, dan obat alergi pun dapat menyebabkan masalah buang air kecil. Anda yang meminum obat antidepresan atau antikolinergik untuk inkontinensia urine juga perlu mengikuti anjuran dokter guna menghindari efek samping serupa.
Jika Anda baru memulai pengobatan dan mengalami sakit kencing tak lama setelahnya, tanyakan pada dokter apakah ini adalah efek samping obat. Meskipun memicu masalah kencing, Anda harus berdiskusi dengan dokter sebelum berhenti minum obat apa pun.
2. Bahan kimia dalam produk pembersih organ intim
Penyebab sakit kencing ternyata bisa berasal dari produk pembersih organ intim yang rutin Anda gunakan. Hal ini disebabkan karena beberapa orang lebih sensitif terhadap bahan kimia dalam produk-produk tersebut.
Zat kimia yang menjadi pewangi, pengawet, atau bahan baku produk itu sendiri dapat menyebabkan iritasi pada saluran kemih. Iritasi lambat laun menyebabkan nyeri ketika buang air kecil.
Produk-produk yang dapat menyebabkan iritasi di antaranya:
- douche vagina,
- sabun kewanitaan,
- pelumas vagina,
- alat KB mengandung spermisida (pembunuh sperma), dan
- tisu toilet mengandung pewangi.
3. Membersihkan organ intim dengan cara yang salah
Kegiatan membersihkan organ intim yang seharusnya bermanfaat justru dapat menjadi penyebab anyang-anyangan bila dilakukan dengan keliru. Ketika membersihkan organ intim, pastikan Anda mengusap vagina dari arah depan ke belakang.
Jika Anda membersihkan organ intim dari belakang ke depan, bakteri dalam anus dapat berpindah ke vagina dan menyebabkan infeksi. Wanita terutama berisiko lebih besar karena saluran kencingnya yang lebih pendek memudahkan perpindahan bakteri.
Anyang-anyangan merupakan rasa nyeri ketika buang air kecil yang dapat disebabkan oleh banyak hal. Rasa nyeri yang ringan biasanya berangsur hilang dengan sendirinya, tapi anyang-anyangan parah atau berkepanjangan bisa menandakan penyakit serius.
Oleh sebab itu, jangan abaikan rasa nyeri, panas, atau sensasi tidak wajar lainnya yang muncul ketika Anda buang air kecil. Sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mengetahui penyebab anyang-anyangan dan bagaimana cara mengatasinya.