Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang saluran kemih. Meski semua orang berisiko mengalaminya, infeksi saluran kencing lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Mengapa demikian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang saluran kemih. Meski semua orang berisiko mengalaminya, infeksi saluran kencing lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Mengapa demikian?
Lantas, bagaimana cara mencegah dan mengobat ISK pada wanita? Yuk, temukan jawabannya melalui ulasan berikut ini.
Diperkirakan wanita 30 kali lebih sering mengalami isk daripada pria. Bahkan, empat dari 10 wanita yang mengidap ISK akan terkena setidaknya satu kali lagi dalam kurun waktu enam bulan.
Pada dasarnya, hal ini bisa terjadi karena faktor keadaan tubuh wanita sendiri. Wanita memiliki uretra (saluran terakhir yang membuang urine ke luar tubuh) yang lebih pendek dibandingkan pria, sehingga memudahkan bakteri untuk masuk dan bergerak menuju kandung kemih.
Perlu diketahui, urine sendiri tidak mengandung bakteri. Bakteri yang menyerang dan menyebabkan ISK merupakan bakteri yang hidup di area sekitar vagina, rektum, dan kulit.
Infeksi saluran kencing pada wanita terdiri dari dua jenis, yaitu infeksi saluran kencing atas dan bawah. Infeksi saluran kencing bawah atau sistitis menyerang uretra dan kandung kemih.
Biasanya bakteri yang menjadi penyebab utama kondisi ini adalah bakteri E.coli yang banyak terdapat di usus yang menyebar dari anus ke uretra dan kandung kemih.
Infeksi saluran kencing atas melibatkan ureter, saluran tempat mengalirnya urine dari ginjal ke kandung kemih, dan ginjal. Kondisi ini disebut infeksi ginjal (pielonefritis). Infeksi saluran kemih atas terjadi karena bakteri yang bergerak dari kandung kemih ke ginjal.
Pada pria, mereka yang memiliki kondisi seperti batu ginjal atau pembengkakan prostat jinak lebih mudah berisiko lebih tinggi terhadap ISK. Sedangkan pada wanita, infeksi saluran kencing akan lebih rentan diderita dengan kondisi sebagai berikut.
Baik bila Anda mengalami infeksi saluran kencing bawah maupun infeksi saluran kencing atas, beberapa gejala ISK pada wanita yang dapat dialami di antaranya adalah sebagai berikut.
Pada wanita yang lebih tua, infeksi saluran kencing juga dapat menyebabkan gejala berupa rasa lelah yang luar biasa. Bila Anda telah mengalaminya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda.
Infeksi saluran kencing pada wanita perlu diobati sesegera mungkin. Sebab jika tidak, infeksi tersebut akan berkembang menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi. Maka itu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Beberapa jenis obat infeksi saluran kemih yang mungkin diresepkan oleh dokter di antaranya sebagai berikut.
Antibiotik adalah salah satu jenis obat yang banyak diresepkan untuk mengobati infeksi saluran kencing pada wanita. Walaupun gejala infeksinya sudah mereda, Anda tetap wajib menghabiskan sisa antibiotik agar infeksi tidak kambuh.
Untuk wanita pascamenopause, pemberian estrogen dapat membantu menguatkan jaringan vagina, meningkatkan pertumbuhan bakteri baik Lactobacillus, dan mengurangi pH vagina. Ini sangat bermanfaat untuk mengurangi pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menginfeksi vagina.
Bila Anda sudah berkali-kali mengalami infeksi saluran kencing, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dosis rendah selama enam bulan. Sedangkan untuk infeksi berat, dokter biasanya akan menganjurkan obat tersebut dilanjutkan hingga lima tahun sambil terus konsultasi dengan dokter.
Jika infeksi saluran kencing pada wanita disebabkan oleh seks yang tidak hati-hati, dokter mungkin akan melakukan terapi supresif. Oleh sebab itu, konsultasikan penyakit Anda secara rutin ke dokter untuk memantau perkembangannya.
Jenis obat phenazopyridine dapat membantu meredakan gejala infeksi saluran kemih berupa nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Efek samping obat ini dapat membuat warna urine berubah menjadi jingga kemerahan atau cokelat. Jadi, jangan cemas bila warna urine Anda seketika berubah karena itu adalah hal yang wajar terjadi.
Tindakan pencegahan tentu akan jauh lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, lakukanlah berbagai cara berikut yang ampuh mencegah ISK pada wanita.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar