backup og meta

Bagikan

Salin Tautan

3 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Ginjal Menurut Penelitian

3 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Ginjal Menurut Penelitian

Selama puasa, tubuh tidak akan mendapat asupan makanan atau minuman selama 12 – 13 jam. Padahal, organ tubuh seperti ginjal memerlukan cairan yang cukup agar bisa berfungsi. Lantas, adakah manfaat puasa untuk ginjal dan bagaimana pengaruhnya pada pasien penyakit ginjal?

Berikut ini penjelasan manfaat puasa untuk ginjal dan panduan singkat berpuasa bagi pasien penyakit ginjal. 

Manfaat puasa untuk kesehatan ginjal

Riset mengenai manfaat puasa untuk ginjal memang masih belum banyak. Namun, ada beberapa penelitian yang membahas manfaat puasa bagi kesehatan tubuh yang berkaitan dengan kesehatan ginjal

Penting diketahui, puasa bisa memberikan manfaat tertentu untuk ginjal apabila kondisi tubuh, terutama fungsi ginjal Anda, cukup kuat dan stabil.

Berikut adalah sejumlah manfaat puasa yang bisa Anda peroleh untuk menjaga kesehatan ginjal.

1. Mengurangi faktor risiko penyakit ginjal

penyakit ginjal dan obesitas di asia

Penelitian baru-baru ini dari Canadian Family Physician Medecin de Famille Canadien menyimpulkan bahwa intermittent fasting (puasa berjeda) bisa menurunkan berat badan, menormalkan tekanan darah, dan mengurangi stres oksidasi.

Pasalnya, obesitas, tekanan darah tinggi, dan stres oksidasi yang memicu peradangan dan kerusakan sel merupakan faktor risiko penyebab terjadinya penyakit ginjal.

Hubungan obesitas yang menurunkan fungsi ginjal juga dijelaskan dalam riset dari International Journal of Nephrology and Renovascular Disease.

Penelitian ini menyebutkan obesitas bisa meningkatkan tekanan darah sehingga ginjal harus bekerja lebih keras menyaring zat-zat berlebih pada tubuh. 

Faktor lain seperti peradangan, stres oksidasi, dan lipotoksisitas (keracunan sel) juga dapat menyebabkan disfungsi ginjal.

2. Menekan risiko cedera ginjal akut

Riset terbaru dalam jurnal BMC Nephrology mencatat bahwa puasa saat Ramadan berfungsi menekan risiko terjadinya cedera ginjal akut. 

Cedera ginjal akut bisa menyebabkan ginjal kesulitan membuang zat beracun untuk menyeimbangkan kadar cairan tubuh.

Risiko cedera ginjal akut tidak selalu dapat dikontrol dengan obat-obatan dan pengawasan medis. Puasa selama bulan Ramadan bisa membantu membersihkan tubuh dari zat beracun sehingga meringankan kerja ginjal. 

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan manfaat puasa Ramadan untuk mengurangi risiko cedera ginjal ini. 

3. Mengontrol gula darah

cara kerja alat tes gula darah yang akurat

Harvard Health Publishing menjelaskan ada banyak penelitian yang mengkaji manfaat puasa berjeda (intermittent fasting)

Salah satu manfaat puasa berjeda tersebut adalah menurunkan gula darah, tetapi penelitian-penelitian itu masih sebatas uji in vivo (pada hewan) di laboratorium. 

Kini semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa puasa baik untuk penderita diabetes karena mengontrol gula darah tinggi. Diabetes sendiri adalah salah satu faktor risiko penyakit ginjal. 

Seiring waktu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan nefron (alat penyaring) ginjal sehingga membuat ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Apakah puasa aman bagi pasien penyakit ginjal kronis?

Berpuasa bagi penderita penyakit ginjal boleh-boleh saja, tapi Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter spesialis ginjal.

Dokter akan memastikan apakah kondisi tubuh dan ginjal Anda cukup kuat untuk menjalani puasa Ramadan.

Bagi pasien penyakit ginjal, pemeriksaan medis sebelum berpuasa penting dilakukan karena ada beberapa risiko yang bisa dialami.

Beberapa penelitian menemukan berpuasa bagi pasien sakit ginjal kronis stadium 4 dan akhir bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, risiko penyakit jantung, perburukan fungsi ginjal dan gagal ginjal akut.

Anda dapat didiagnosis memiliki gagal ginjal kronis jika mengalami penurunan fungsi ginjal yang terjadi selama kurang lebih tiga bulan secara berturut-turut. 

Menurut riset terbaru Clinical Kidney Journal pasien penyakit ginjal kronis stadium 1 – 3 masih diperbolehkan menjalani puasa dengan pengawasan ketat. 

Namun, pasien stadium 4 dan akhir tidak disarankan untuk berpuasa karena memiliki risiko komplikasi yang tinggi. 

Jika Anda memiliki penyakit ginjal kronis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila berencana berpuasa.

Dokter biasanya akan memberikan rekomendasi yang sesuai berdarsarkan stadium dan tingkat keparahan penyakit ginjal Anda.

Kesimpulan

  • Puasa bagi penderita penyakit ginjal umumnya aman, tetapi ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh siap menjalani ibadah puasa.
  • Ada berbagai manfaat berpuasa yang bisa diperoleh untuk menjaga kesehatan ginjal, seperti mengurangi faktor risiko penyakit ginjal, cedera ginjal akut, serta mengontrol gula darah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ahmad, S., & Chowdhury, T. A. (2019). Fasting during Ramadan in people with chronic kidney disease: a review of the literature. Therapeutic advances in endocrinology and metabolism, 10, 2042018819889019.

AlAbdan, N. A., Almohammed, O. A., Altukhaim, M. S., Farooqui, M. A., Abdalla, M. I., Al Otaibi, H. Q., Alshuraym, N. R., Alghusun, S. N., Alotaibi, L. H., & Alsayyari, A. A. (2022). Fasting during Ramadan and acute kidney injury (AKI): a retrospective, propensity matched cohort study. BMC Nephrology, 23(1), 54. 

Bakhit, A. A., Kurdi, A. M., Wadera, J. J., & Alsuwaida, A. O. (2017). Effects of Ramadan fasting on moderate to severe chronic kidney disease. A prospective observational study. Saudi medical journal, 38(1), 48–52.

Bello, A. K., Kurzawa, J., Osman, M. A., Olah, M. E., Lloyd, A., Wiebe, N., Habib, S., Qarni, U., Shojai, S., & Pauly, R. P. (2019). Impact of Ramadan fasting on kidney function and related outcomes in patients with chronic kidney disease: a systematic review protocol. BMJ open, 9(8), e022710. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-022710

Bragazzi N. L. (2014). Ramadan fasting and chronic kidney disease: A systematic review. Journal of Research in Medical Sciences : the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 19(7), 665–676. 

Hall, M. E., do Carmo, J. M., da Silva, A. A., Juncos, L. A., Wang, Z., & Hall, J. E. (2014). Obesity, hypertension, and chronic kidney disease. International Journal of Nephrology and Renovascular Disease, 7, 75–88. 

Malik, S., Bhanji, A., Abuleiss, H., Hamer, R., Shah, S. H., Rashad, R., Junglee, N., Waqar, S., & Ghouri, N. (2021). Effects of fasting on patients with chronic kidney disease during Ramadan and practical guidance for healthcare professionals. Clinical Kidney Journal, 14(6), 1524–1534. 

Mbarki, H., Tazi, N., Najdi, A., Tachfouti, N., Arrayhani, M., & Sqalli, T. (2015). Effects of fasting during Ramadan on renal function of patients with chronic kidney disease. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation : an official publication of the Saudi Center for Organ Transplantation, Saudi Arabia, 26(2), 320–324. 

Mojto, V., Gvozdjakova, A., Kucharska, J., Rausova, Z., Vancova, O., & Valuch, J. (2018). Effects of complete water fasting and regeneration diet on kidney function, oxidative stress and antioxidants. Bratislavske Lekarske Listy, 119(2), 107–111. 

NasrAllah, M. M., & Osman, N. A. (2014). Fasting during the month of Ramadan among patients with chronic kidney disease: renal and cardiovascular outcomes. Clinical kidney journal, 7(4), 348–353.

Sutton, E. F., Beyl, R., Early, K. S., Cefalu, W. T., Ravussin, E., & Peterson, C. M. (2018). Early Time-Restricted Feeding Improves Insulin Sensitivity, Blood Pressure, and Oxidative Stress Even without Weight Loss in Men with Prediabetes. Cell metabolism, 27(6), 1212–1221.e3. 

Welton, S., Minty, R., O’Driscoll, T., Willms, H., Poirier, D., Madden, S., & Kelly, L. (2020). Intermittent fasting and weight loss: Systematic review. Canadian family physician Medecin de famille canadien, 66(2), 117–125. 

Diabetes and Chronic Kidney Disease. (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 15 January 2025, from https://www.cdc.gov/diabetes/managing/diabetes-kidney-disease.html

Intermittent fasting: The positive news continues. (n.d). Harvard Health Publishing. Retrieved 15 January 2025, from https://www.health.harvard.edu/blog/intermittent-fasting-surprising-update-2018062914156 

Versi Terbaru

15/01/2025

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan