Untuk menghindari risiko infeksi atau luka, sebaiknya hindari berhubungan seks dulu sampai bekas tindikan membaik.
Risiko kesehatan tindik vagina atau penis

Tindik vagina atau penis bukanlah prosedur yang terjamin aman. Sebelum memutuskan untuk menindik organ intim Anda, pelajari berbagai risiko dan bahayanya berikut ini.
1. Infeksi bakteri
Setiap ada bagian tubuh Anda yang terluka, baik secara sengaja maupun tidak, Anda berisiko mengalami infeksi bakteri.
Gejala infeksi bakteri antara lain:
- pembengkakan,
- kemerahan,
- demam, dan
- rasa perih atau sakit, terutama saat buang air kecil.
Jika mengalami gejala-gejala infeksi di atas, segera hubungi dokter.
2. Penularan penyakit
Jika tidak hati-hati memilih studio tindik kelamin, alat-alat yang dipakai mungkin tidak benar-benar steril dan baru.
Mayo Clinic menyebutkan bahwa alat-alat tindik yang tidak steril atau bekas berisiko menyebabkan penularan virus seperti:
3. Alergi dan iritasi
Organ intim adalah area yang sangat sensitif. Maka, Anda mungkin mengalami iritasi atau alergi terhadap bahan perhiasan atau alat-alat yang dipakai menindik.
Gejala alergi dan iritasi, antara lain:
- ruam,
- kemerahan,
- gatal,
- demam, dan
- keluar cairan bening dari bekas tindikan.
4. Perdarahan
Anda mungkin mengalami perdarahan ringan setelah ditindik hingga beberapa minggu sesudahnya, terutama jika tindikan Anda tergesek pakaian atau tempat duduk.
Namun, seharusnya perdarahan akan berhenti sendiri kalau lukanya sudah sembuh. Jika terjadi perdarahan serius, segera hubungi layanan gawat darurat.
5. Kerusakan saraf dan jaringan
Bila orang yang menindik Anda kurang ahli, bisa jadi saraf Anda ikut tertusuk atau luka saat prosedur berlangsung.
Hal ini bisa menyebabkan kerusakan saraf dan gangguan pada peredaran darah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar