backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sudah Mencapai Klimaks, Tapi Kok Penis Tidak 'Basah'?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 09/04/2021

Sudah Mencapai Klimaks, Tapi Kok Penis Tidak 'Basah'?

Untuk mencapai klimaks alias orgasme, penis akan ejakulasi. Ketika itu, penis akan mengeluarkan air mani beserta sperma di dalamnya. Namun, nyatanya ada juga yang sudah mencapai ejakulasi tapi tidak basah alias air maninya tidak keluar. Kondisi ini biasanya disebut dengan orgasme kering. Lantas, apa yang menyebabkan orgasme kering ini terjadi? Apakah kondisi ini wajar atau tanda ada masalah pada reproduksi pria?

Orgasme kering, ketika penis tidak berhasil ejakulasi

Orgasme kering pada pria, atau bisa juga disebut anejakulasi orgasmik, adalah kondisi ketika pria sudah mencapai klimaks tapi tidak bisa ejakulasi alias mengeluarkan air mani dan spermanya. Maka itu kondisi ini disebut orgasme kering.

Biasanya, kondisi ini bukanlah masalah yang mesti dicemaskan karena tak termasuk gangguan yang serius. Pasalnya, terkadang hal ini bisa hilang dengan sendirinya. Namun, ini bisa jadi masalah jika Anda dan pasangan sedang dalam program punya anak.

Bila Anda pernah sesekali mengalami hal ini, jangan panik karena belum tentu orgasme kering ini memengaruhi kesuburan Anda. Sementara, bagi Anda yang sering mengalami hal ini, ejakulasi bisa dirangsang dengan melakukan terapi vibrator.

Terapi vibrator ini bisa meningkatkan stimulasi yang dapat mengembalikan fungsi seksual pada tubuh pria.

Penyebab orgasme kering

Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya orgasme kering pada pria, yaitu

Riwayat operasi

Pria yang pernah melakukan operasi untuk menghilangkan prostat dan kelenjar getah bening sekitar (prostatektomi radikal) atau operasi untuk menghilangkan kandung kemih (sistektomi), cenderung lebih mungkin mengalami hal ini.

Prosedur tersebut biasanya harus dijalani oleh para penderita kanker prostat dan kanker kandung kemih. Saat seorang pria melakukan salah satu dari prosedur operasi yang telah disebutkan, maka alat kelaminnya tidak akan bisa lagi memproduksi air mani.

Mengalami ejakulasi retrograd

Sementara, pada kasus lain, orgasme kering dapat terjadi saat alih-alih keluar dari penis, air mani justru masuk ke dalam kandung kemih saat sedang berhubungan seksual. Kondisi ini disebut sebagai ejakulasi retrograd

Ejakulasi retrograd biasanya merupakan konsekuensi yang terjadi saat seorang pria menjalani prosedur kesehatan, seperti operasi dan pengobatan untuk penyakit tertentu, seperti terapi radiasi untuk pengobatan kanker prostat, operasi laser, dan penggunaan obat-obatan untuk penyakit tekanan darah tinggi.

Saluran sperma tersumbat

Menurut sebuah artikel yang dimuat oleh Mayo Clinic, Kondisi lain yang menjadi penyebab orgasme kering adalah saluran sperma yang tersumbat. Masalahnya tidak terletak pada produksi sperma, tapi pada pipa saluran sperma yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Saluran sperma yang tersumbat mengakibatkan sperma tidak bisa keluar dari penis dan orgasme kering pun terjadi.

Keturunan

Kasus lain yang mungkin menjadi penyebab terjadinya orgasme kering pada pria adalah alasan genetik atau keturunan. Biasanya, kondisi ini berupa abnormalitas pada sistem reproduksi seorang pria, salah satunya orgasme kering.

Orgasme berulang kali dengan jeda yang dekat

Orgasme berulang kali juga bisa menjadi alasan terjadinya orgasme kering. Saat seorang pria melakukan orgasme berulang kali dalam jarak waktu berdekatan, orgasme kering mungkin terjadi. Namun, kondisi ini akan segera kembali seperti semula setelah pria tersebut beristirahat untuk beberapa waktu.

Sedang stres

Stres atau masalah kesehatan mental juga bisa menjadi pemicu orgasme kering pada pria terjadi. Namun, kondisi dengan penyebab ini dapat terjadi tergantung pada situasi. Maksudnya, pria tersebut mungkin melakukan orgasme dan ejakulasi dengan normal pada satu masa, dan mengalami orgasme kering pada masa lainnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 09/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan