Ketika kelonan menjadi aktivitas yang paling bikin nyaman dan ditunggu-tunggu sehabis bercinta, beberapa wanita justru meringkuk sendirian menahan nyeri karena perutnya terasa kembung. Anda pernah mengalaminya juga? Lantas, apa sebenarnya penyebab perut kembung setelah berhubungan intim?
Kenapa perut kembung setelah seks?
Perut kembung setelah berhubungan seks umumnya diakibatkan oleh penetrasi yang terlalu dalam dan berulang, sehingga udara dari luar masuk ke dalam rongga perut.
Ini adalah reaksi normal dan biasanya akan mereda sendirinya. (Jika tidak, coba cara mengatasi perut kembung dalam 5 menit ini)
Namun apabila perut kembung juga disertai rasa sakit atau nyeri, ini tidaklah normal. Ada beberapa kondisi medis serius yang bisa menyebabkan nyeri perut dan kembung setelah berhubungan seks.
Oleh karena itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika Anda merasa kembung setelah berhubungan seks yang tidak kunjung sembuh.
1. Servisitis
Servisitis adalah peradangan pada leher rahim (serviks). Peradangan leher rahim dapat disebabkan oleh penyakit kelamin menular seperti klamidia atau gonore (kencing nanah).
Selain perut kembung setelah seks yang juga terasa sakit, gejala khas servisitis lainnya adalah perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi, nyeri saat seks, dan keluarnya keputihan abnormal.
Namun, tidak semua wanita pengidap servisitis merasakan gejala-gejala ini.
2. Kista ovarium
Kista ovarium tidak selamanya berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Kebanyakan wanita yang mengalami kista ovarium tidak merasakan gejala apa pun.
Namun, jika ukuran kistanya cukup besar, biasanya akan menyebabkan gejala seperti:
- nyeri panggul atau di perut bagian bawah,
- perut terasa penuh atau berat, dan
- kembung, termasuk setelah berhubungan seks.
3. Kanker ovarium
Tidak semua kasus kanker ovarium menyebabkan perut nyeri dan kembung setelah berhubungan seks. Namun, bukan berarti Anda boleh menyepelekan kondisi ini.
Kanker ovarium rentan menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga akan makin sulit untuk diobati sampai tuntas.
Oleh karena itu, Anda perlu mengenali berbagai gejala kanker ovarium lainnya yang lebih umum, yaitu:
- nyeri perut dan punggung,
- penurunan berat badan yang cukup drastis,
- perdarahan vagina di luar waktu haid,
- panggul seperti tertekan, dan
- mual dan muntah.
4. Kelainan posisi rahim
Sekitar satu dari 4 wanita memiliki rahim terbalik atau dalam istilah medisnya disebut dengan retroverted uterus.
Rahim terbalik adalah kondisi yang terjadi ketika posisi rahim sedikit miring ke arah panggul. Padahal normalnya, rahim cenderung condong ke arah perut.
Rahim terbalik biasanya tidak menimbulkan gejala khas.
Namun selain perut kembung setelah seks, beberapa wanita juga mungkin mengeluhkan rasa sakit saat berhubungan seks, terutama pada posisi tertentu yang mengharuskan wanita berada di atas pria.
Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan menstruasi terasa amat sakit (dismenore).
5. Radang panggul
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi bakteri yang menyerang organ reproduksi wanita; termasuk serviks (leher rahim), ovarium (indung telur), atau tuba fallopi.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom.
Banyak wanita tidak menyadari PID di awal-awal kemunculannya. Setelah menyebabkan rasa sakit pada area panggul yang cukup melemahkan, barulah kemudian terdeteksi.
Berbagai gejala yang biasanya muncul seperti:
- demam,
- perdarahan vagina yang abnormal,
- sulit hamil, akibat tuba fallopi yang tersumbat, dan
- nyeri panggul, saat berhubungan seks atau buang air kecil.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi saat jaringan dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan ini akan ikut meluruh saat Anda haid, tetapi tidak ikut keluar dari vagina.
Darah tersebut malah terjebak di dalam rahim sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan, yang pada akhirnya menimbulkan serangkaian gejala menyakitkan.
Wanita yang mengalami endometriosis biasanya mengalami nyeri panggul dan juga kembung, termasuk setelah berhubungan seks.
Tak hanya itu, wanita dengan endometriosis biasanya mengalami perdarahan menstruasi yang kelewat banyak (menorrhagia) dan terasa sangat menyakitkan (dismenore)
7. PCOS
PCOS alias sindrom ovarium polikistik adalah gangguan yang terjadi akibat kelebihan hormon androgen pada tubuh wanita.
Kondisi ini menyebabkan menstruasi terasa sakit atau bahkan tidak teratur, sehingga membuat wanita PCOS sulit hamil.
Selain itu, perempuan dengan PCOS juga rentan mengalami obesitas dan resistensi insulin.
Perut kembung setelah berhubungan seks adalah salah satu dari sekian gejala PCOS yang harus Anda waspadai.
[embed-health-tool-ovulation]