Hubungan Anda dan pasangan di ranjang pun menjadi semakin hangat dan menyenangkan.
5. Mencegah berbagai penyakit
Karena aktivitas seksual yang satu ini tidak melibatkan hubungan seks dengan orang lain, Anda dapat terhindar dari berbagai penyakit menular seksual.
Selain itu, sebuah studi dari jurnal European Urology menyebutkan bahwa pria yang berejakulasi lebih sering dalam sehari dapat terhindar dari risiko terkena kanker prostat.
Apa bahaya onani jika tidak dilakukan dengan benar?

Sebenarnya, tidak ada cara yang benar atau salah dalam melakukan onani.
Namun, beberapa teknik bermasturbasi yang kurang tepat atau berlebihan berisiko membahayakan kesehatan Anda dan organ intim di bawah sana.
Berikut adalah beberapa bahaya onani atau masturbasi yang mungkin terjadi jika dilakukan secara berlebihan:
1. Penis terluka
Meskipun onani tidak akan menimbulkan penyakit kelamin, seks solo yang berlebihan ini dapat menyebabkan iritasi kulit penis.
Penis patah memang jarang terjadi, tetapi hal ini kemungkinan bisa terjadi saat penis yang tengah ereksi membentur objek keras selama onani.
Alhasil, penis kemudian bengkok dan iritasi di bagian kulitnya.
Hal yang sama juga berlaku saat Anda memaksa membelokkan penis yang tengah ereksi saat onani atau masturbasi.
Ini dapat menyebabkan luka yang berdarah dan berpotensi memicu penis patah.
2. Iritasi dan infeksi
Kemungkinan untuk terkena penyakit menular seksual memang sangatlah kecil saat Anda beronani.
Akan tetapi, ada kemungkinan alat kelamin terkena iritasi dan infeksi jika Anda tidak menjaga kebersihan selama bermasturbasi.
Ambil contoh, iritasi bisa terjadi jika kulit kelamin Anda sensitif dengan produk yang digunakan saat bermasturbasi, seperti losion, petroleum jelly, atau minyak.
Iritasi juga berisiko muncul ketika kelamin Anda kurang mendapat pelumas dan onani dilakukan terlalu kasar.
Sementara itu, pada wanita, infeksi kemungkinan terjadi jika sesuatu yang menyentuh anus Anda sebelumnya dimasukkan ke dalam vagina.
Hal ini berisiko menyebabkan infeksi pada vagina.
Jika kecanduan onani, apa ciri-cirinya?

Beberapa ahli berpendapat bahwa tidak masalah melakukan onani atau masturbasi sesering mungkin.
Hanya saja, hal ini bisa menjadi kondisi yang berbahaya jika dilakukan terlalu sering dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan Anda.
Dalam dunia medis, kondisi kecanduan yang berkaitan dengan aktivitas seksual tergolong dalam perilaku kompulsif seksual.
Menurut Mayo Clinic, perilaku ini ditandai dengan dorongan, fantasi, atau perilaku seksual yang sulit dikendalikan.
Perilaku kompulsif tersebut juga terlihat menimbulkan stres, serta berdampak buruk pada kesehatan, pekerjaan, hubungan sosial, atau aspek kehidupan lainnya.
Berikut adalah ciri-ciri kecanduan onani atau masturbasi yang perlu Anda waspadai:
- Memiliki dorongan, fantasi, serta perilaku seksual yang muncul terlalu sering, dan Anda merasa hal tersebut sudah tidak bisa dikontrol.
- Merasa bersalah setelah melepaskan hasrat seksual tersebut.
- Mencoba mengurangi aktivitas seksual tersebut, tetapi gagal.
- Menggunakan onani sebagai pelarian dari masalah lain, seperti kesepian, depresi, kecemasan, atau stres.
- Mengalami kesulitan menjaga dan membangun hubungan yang stabil dengan orang lain.
Jika salah satu atau beberapa gejala di atas sudah Anda alami, sebaiknya periksakan diri ke dokter atau psikolog.
Memeriksakan diri ke dokter atau psikolog dapat menjadi jalan keluar untuk mengendalikan kecanduan seksual yang Anda miliki.
Penyebab kecanduan masturbasi (onani)
Kecanduan onani yang berlebihan dan tergolong sebagai perilaku seksual kompulsif biasanya berkaitan dengan kondisi medis serta faktor-faktor eksternal lainnya.
Berikut beberapa penyebab kecanduan onani:
- Ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak.
- Adanya penyakit tertentu yang memengaruhi otak.
- Kemudahan dalam mengakses konten berbau seksual.
- Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
- Kondisi mental tertentu, seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Kecanduan seksual adalah kondisi yang cukup sulit untuk dideteksi tanpa bantuan tenaga profesional.
Pasalnya, tidak mudah untuk menentukan apakah perilaku seksual seseorang termasuk normal atau bermasalah.
Onani atau masturbasi adalah aktivitas seksual yang normal selagi Anda melakukannya dalam batas wajar.
Tidak ada yang salah dalam memberikan kenikmatan untuk diri sendiri, jadi Anda tidak perlu merasa bersalah.
Namun, apabila Anda merasa aktivitas seksual yang Anda lakukan sudah mulai mengganggu keseharian Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar