- Gesekan yang ditimbulkan saat berhubungan seksual.
- Infeksi penyakit menular seksual, seperti herpes genital dan sipilis.
- Kurang pelumas pada vagina atau melewatkan foreplay.
- Menstruasi.
- Trauma akibat pelecehan seksual.
Bagaimana cara mengatasi Miss V berdarah setelah berhubungan intim?

Tak semua kasus Miss V berdarah perlu mendapat penanganan medis. Namun, jika dibutuhkan, pengobatannya disesuaikan dengan penyebab Miss V berdarah Anda.
Misalnya, jika Miss V kering yang menjadi penyebabnya, Anda bisa menggunakan lubrikan atau pelumas untuk mencegah perdarahan ketika berhubungan intim.
Namun, terapi pengganti hormon juga sering direkomendasikan bila Miss V kering terjadi akibat kekurangan hormon estrogen pada wanita menopause.
Sementara obat antibiotik mungkin dokter berikan untuk mengatasi miss v berdarah akibat servisitis atau vaginitis yang terjadi akibat penumpukan bakteri dan infeksi menular seksual.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Kapan harus ke dokter?
Perdarahan pada Miss V yang jarang dan ringan setelah berhubungan intim. Terutama jika hasil pap smear dan skrining penyakit menular seksual Anda normal, Anda tak perlu berkonsultasi kepada dokter.
Namun, sebaiknya Anda menemui dokter jika Miss V berdarah terjadi secara terus menerus atau muncul gejala lainnya yang mengkhawatirkan, seperti rasa nyeri atau gatal pada Miss V.
Jika Anda berisiko atau curiga telah mengalami infeksi menular seksual, Anda pun disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui kepastiannya.
Tes untuk diagnosis miss v berdarah
- Pap smear untuk mengetahui risiko kanker serviks.
- Tes urine untuk mengecek kehamilan (terutama untuk wanita yang belum menopause) dan penyakit infeksi.
- Pemeriksaan panggul (dokter memasukkan dua jari ke dalam Miss V untuk memastikan apakah ada hal yang tak biasa).
- Melihat serviks dengan alat yang disebut spekulum.
Tes lainnya mungkin diperlukan. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar