backup og meta

9 Efek Samping jika Lama Tidak Berhubungan Intim

9 Efek Samping jika Lama Tidak Berhubungan Intim

Berhubungan intim secara teratur akan memberikan manfaat untuk kesehatan. Sayangnya, ada beberapa pasangan yang harus berhenti berhubungan intim dulu karena alasan tertentu. Lalu, adakah efek samping jika lama tidak berhubungan intim? Berikut jawabannya.

Efek samping pada tubuh jika lama tidak berhubungan intim

Seseorang bisa berhenti atau bahkan memutuskan untuk tidak sama sekali berhubungan intim karena alasan tertentu.

Bagi yang berhenti berhubungan intim untuk sementara, alasannya bisa sedang mengobati penyakit tertentu, baru saja melahirkan normal, atau menjalani hubungan jarak jauh dengan pasangan.

Alasan tidak ingin berhubungan intim juga bisa karena ingin menghindari penyakit menular seksual, mencegah kehamilan, atau justru memiliki orientasi aseksual.

Lantas, apa efek samping yang akan terjadi pada tubuh jika jarang berhubungan intim? Berikut beberapa kemungkinannya.

1. Lebih rentan mengalami stres

stres setelah berhubungan intim

Salah satu manfaat berhubungan intim, yaitu meredakan serta mengurangi risiko stres. Sebaliknya, lama tidak berhubungan intim justru bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi mental ini.

Orang yang tidak berhubungan intim lebih rentan mengalami stres ketimbang yang rutin melakukannya.

Hal ini bisa terjadi karena tubuh melepaskan hormon endorfin dan oksitosin saat berhubungan intim yang membuat Anda merasa, rileks, bahagia, dan nyaman.

2. Membuat hubungan Anda dan pasangan berjarak

Hubungan intim melibatkan rasa percaya serta kedekatan antara satu sama lain dengan pasangan.

Bahkan, hubungan intim juga disebut sebagai salah satu cara untuk tetap menjaga keintiman pernikahan serta keromantisan dengan pasangan.

Akibat dari jarang tidak berhubungan suami istri bisa membuat Anda kehilangan kesempatan untuk menjaga keromantisan serta membangun kepercayaan dengan pasangan.

3. Terasa sakit saat berhubungan intim lagi

Efek samping bagi wanita adalah vagina mungkin terasa sakit saat berhubungan intim lagi setelah dalam waktu lama tidak melakukannya.

Pasalnya, rutin melakukan hubungan intim dapat membantu membangun otot dasar panggul yang membantu mengurangi sakit ketika berhubungan badan.

Wanita juga sering kali kehilangan pelumas alami vagina setelah sekian lama tidak terangsang secara seksual. Pada kondisi ini, penggunaan pelumas miss V dapat membantu mengurangi rasa sakit. 

4. Lebih berisiko terkena kanker prostat

Efek samping lama tidak berhubungan intim bagi pria berkaitan dengan risiko kanker prostat.

Menurut sebuah penelitian pada jurnal European Urology, pria yang rutin berhubungan intim dan berejakulasi (orgasme) dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat hingga 20 persen.

Hal ini dipercaya karena saat berejakulasi, tubuh ikut mengeluarkan zat-zat sisa yang bisa menjadi penyebab dari kanker prostat.

5. Lebih berisiko mengalami masalah jantung

Manfaat berhubungan intim untuk kesehatan jantung mungkin sudah Anda dengar. Faktanya, seseorang yang rutin berhubungan intim lebih rendah risikonya untuk terkena masalah jantung pada kemudian hari.

Fakta ini bisa terjadi karena berhubungan intim dianggap sebagai salah satu bentuk latihan yang dapat memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah, serta meredakan stres.

Jadi, risiko masalah jantung bisa menjadi salah satu efek samping yang mungkin terjadi bila Anda sudah lama tidak berhubungan intim.

6. Kehilangan gairah seksual

Perubahan gairah seksual pasangan paruh baya

Ketika melakukan hubungan intim, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang membuat Anda menginginkan dan merasakan kenikmatan berhubungan badan dengan pasangan.

Namun, jika Anda stres atau punya masalah dengan pasangan, Anda cenderung enggan untuk berhubungan intim sehingga wajar jika gairah seksual Anda menurun atau hilang.

Tenang, gairah seksual yang hilang bisa dikembalikan dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan, berolahraga untuk membangkitkan libido, atau mengonsumsi makanan pembangkit gairah seksual.

7. Sistem kekebalan tubuh lebih lemah

Orang yang melakukan hubungan intim satu atau dua kali seminggu memiliki lebih banyak immunoglobulin A (IgA) dalam air liurnya ketimbang yang jarang atau tidak pernah berhubungan.

Itulah fakta yang ditemukan oleh para peneliti di Wilkes-Barre University. IgA itu sendiri adalah antibodi yang dapat membantu mencegah penyakit.

Ini artinya, lama atau tidak pernah berhubungan intim sering dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah serta rentan terkena penyakit.

8. Atrofi vagina

Berhubungan intim bisa meningkatkan aliran darah dan membuat jaringan vagina lebih elastis. Sebaliknya, tidak ada aktivitas seksual membuat vagina menipis, mengering, dan membengkak.

Kondisi ini disebut dengan vagina atrofi yang umum terjadi setelah wanita menopause akibat kurangnya kadar hormon estrogen.

Kekeringan vagina dapat menjadi masalah yang perlu ditangani. Ini akan membuat penetrasi menjadi tidak nyaman dan lebih sakit.

9. Lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi

Berhubungan intim lebih sering dapat membantu mencegah perkembangan disfungsi ereksi.

Risiko disfungsi ereksi pun berbanding terbalik dengan frekuensi berhubungan intim.

Artinya, berkebalikan dengan fakta di atas, akibat dari pria yang jarang, lama, atau tidak berhubungan intim, yaitu lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi.

Efek samping di atas hanyalah risiko. Artinya, tak selamanya tidak berhubungan intim membuat Anda menjadi lebih sakit dan tidak bahagia.

Ada banyak faktor lain yang membuat beberapa kondisi di atas bisa terjadi.

Bahkan, tidak berhubungan intim pun bisa memberikan sejumlah manfaat. Salah satunya, yaitu terhindar dari penyakit menular seksual atau mencegah kehamilan bagi Anda yang tidak menginginkannya.

Kesimpulan

Beberapa risiko bisa dialami pasangan yang lama tidak berhubungan intim, yaitu sebagai berikut.
  • Rentan mengalami stres.
  • Hubungan dengan pasangan menjadi renggang.
  • Sistem kekebalan tubuh melemah.
  • Sakit saat berhubungan intim kembali.
  • Kehilangan gairah seksual
  • Risiko kanker prostat.
  • Risiko penyakit jantung.
  • Atrofi vagina.
  • Risiko disfungsi ereksi.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

5 benefits of a healthy sex life. Cleveland Clinic. (2022). Retrieved 13 December 2024, from https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-sex/

Can sexual inactivity weaken your immune system? Health Desk Newsletter. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://health-desk.org/articles/can-sexual-inactivity-weaken-your-immune-system

Does having more ejaculations lessen the chance of prostate cancer? Urology Care Foundation. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://www.urologyhealth.org/healthy-living/urologyhealth-extra/magazine-archives/fall-2020/ask-the-experts-does-having-more-ejaculations-lessen-the-chance-of-prostate-cancer

Endorphins: What they are and how to boost them. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/23040-endorphins

Getting busy after giving birth. Cleveland Clinic. (2022). Retrieved 13 December 2024, from https://health.clevelandclinic.org/sex-after-birth/

Is sex dangerous if you have heart disease? Johns Hopkins Medicine. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/is-sex-dangerous-if-you-have-heart-disease

Is Sex Once A Week Enough For A Happy Relationship? NPR. (2015). Retrieved 13 December 2024, from https://www.npr.org/sections/health-shots/2015/11/18/456482701/is-sex-once-a-week-enough-for-a-happy-relationship

Low libido (low sex drive): Causes, symptoms & treatment. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15216-low-libido-low-sex-drive

Low sex drive in women. Mayo Clinic. (2024). Retrieved 13 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-sex-drive-in-women/diagnosis-treatment/drc-20374561

Making the decision: deciding whether or not to have sex. I Wanna Know. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://www.iwannaknow.org/teens/relationships/decision.html

Relationships – creating intimacy. Better Health Channel. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/relationships-creating-intimacy

Understanding asexuality. The Trevor Project. (2022). Retrieved 13 December 2024, from https://www.thetrevorproject.org/resources/article/understanding-asexuality/

Vaginal atrophy. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 13 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginal-atrophy/symptoms-causes/syc-20352288

Vaginal dryness: Causes, symptoms & treatment. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21027-vaginal-dryness

We’ve stopped having sex. Relate. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://www.relate.org.uk/get-help/weve-stopped-having-sex

Why more sex may lower prostate cancer risk. Harvard T. H. Chan School of Public Health. (2022). Retrieved 13 December 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/why-more-sex-may-lower-prostate-cancer-risk/

Women and sexual problems: Medlineplus medical encyclopedia. MedlinePlus U.S. National Library of Medicine. (n.d.). Retrieved 13 December 2024, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000663.htm#:~:text=Illnesses%20can%20cause%20problems%20with,Stress%20and%20anxiety

Rider, J. R., Wilson, K. M., Sinnott, J. A., Kelly, R. S., Mucci, L. A., & Giovannucci, E. L. (2016). Ejaculation Frequency and Risk of Prostate Cancer: Updated Results with an Additional Decade of Follow-up. European urology70(6), 974–982. https://doi.org/10.1016/j.eururo.2016.03.027

Versi Terbaru

13/12/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Tips Hubungan Seksual yang Sehat dan Menyenangkan

8 Perubahan Badan Setelah Berhubungan Intim yang Mungkin Terjadi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan