backup og meta

Apakah HIV Bisa Sembuh dengan Sendirinya? Ini Jawabannya

HIV bisa sembuh sendiri?Kasus HIV sembuhLangkah pengobatan

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat ditangani jika menjalani perawatan dengan baik. Mulai dari terapi antiretroviral (ART) hingga mengonsumsi obat-obatan dapat membantu membuat tubuh penderitanya lebih sehat, tetapi perlu dilakukan seumur hidup. Dengan banyaknya perawatan yang perlu dijalani, apakah HIV bisa sembuh dengan sendirinya?

Benarkah HIV bisa sembuh dengan sendirinya?

Sayangnya, jawabannya adalah tidak. HIV (Human Immunodeficiency Virus) tidak bisa sembuh tanpa pengobatan medis yang tepat.

Perawatan dan pengobatan yang dijalani oleh para pasien HIV tidak bertujuan untuk ‘menyembuhkan’ dari virus tersebut.

Namun, pengobatan dilakukan untuk mencegah timbulnya gejala, mencegah komplikasi, dan melambatkan perkembangan virus, sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga.

HIV secara spesifik menyerang sel-sel kekebalan tubuh, terutama sel CD4 (T-helper cells), yang berperan penting dalam melawan infeksi.

Saat virus HIV mulai menginfeksi tubuh, jumlah sel CD4 terus menurun, membuat tubuh semakin rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi.

Jika tidak ditangani, infeksi HIV akan terus berkembang dan dapat memasuki tahap akhir, yaitu AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah, dan penderita rentan mengalami infeksi oportunistik atau kanker yang bisa berakibat fatal.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan HIV sepenuhnya.

Pengobatan yang ada saat ini, yaitu terapi antiretroviral (ARV), hanya mampu mengendalikan perkembangan virus dalam tubuh agar tidak merusak sistem kekebalan.

HIV bisa sembuh pada kasus tertentu

Walaupun HIV tidak ada obat yang benar-benar menyembuhkan, ada beberapa kasus tertentu yang menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi bisa sembuh.

Akan tetapi, tentu kasusnya tidak banyak dan termasuk sedikit dibandingkan jumlah pasien yang saat ini masih menderita HIV. 

Dikutip dari Avert, situs web tentang informasi dan edukasi perihal HIV dan AIDS, ada beberapa berita tentang pasien yang terinfeksi HIV bisa sembuh dari virus tersebut.

Perlu diingat bahwa kasus-kasus HIV di bawah ini tidak sembuh dengan sendirinya melainkan terjadi setelah menjalani pengobatan dan masih dalam tahap laporan penyembuhan. 

1. Pasien London

Salah satu berita yang tentang pasien terinfeksi HIV bisa sembuh dan cukup baru adalah pasien dari London, Inggris.

Pada 2019 para ahli melaporkan adanya seorang pria yang terinfeksi HIV dan menerima transplantasi sel induk. 

Kini, ia sedang dalam tahap ‘remisi’ HIV. Artinya, pria London tersebut tidak lagi menjalani pengobatan antiretroviral dan dokter tidak dapat menemukan HIV di dalam tubuhnya. 

Berita ini sering disebut sebagai sembuh secara fungsional.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV tidak dapat benar-benar hilang dari tubuh meskipun DNA virusnya tidak lagi menduplikasi dan merusak sel yang terlihat.

Pria ini dinyatakan sembuh setelah menerima transplantasi sumsum tulang dengan kombinasi kemoterapi untuk menyembuhkan kanker darah yang dideritanya.

Pendonor sel memiliki dua salinan gen CCR5 delta-32, yaitu mutasi genetik langka yang membuat orang kebal terhadap sebagian besar jenis HIV. 

Enzim CCR5 berperan penting dalam menonaktifkan ‘pintu masuk’ yang digunakan HIV untuk membuat sel tubuh terinfeksi. 

2. Pasien Berlin

pencegahan hiv abcde

Sebelumnya, kabar baik datang dari Berlin pada 2008 tentang pasien HIV yang bisa sembuh setelah menerima transplantasi sumsum tulang.

Pasien yang bernama Timothy Brown ini menderita leukimia stadium akhir, tetapi ia menjalani dua kali transplantasi dan terapi radiasi total. 

Berbeda dengan Brown, pasien London hanya perlu melalui satu transplantasi dengan kemoterapi ringan. 

Sampai saat ini Brown sudah tidak lagi menjalani pengobatan antiretroviral lebih dari delapan tahun. Maka itu, para dokter bisa menyatakan bahwa ia sudah sembuh dari HIV.

Walaupun demikian, tim dokter yang sama dengan pengobatan pasien London menyatakan bahwa metode ini mungkin berdampak berbeda pada pasien lainnya.

Mereka masih perlu memastikan apakah transplantasi sumsum tulang dapat digunakan oleh sebagian besar pasien dan apa saja efek sampingnya.

3. Bayi dari Mississippi 

Sebenarnya, pada konferensi CROI (Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections) pada 2013 telah diumumkan seorang bayi yang bisa sembuh secara fungsional dari HIV.

Bayi asal Mississippi ini diberikan sebanyak tiga obat antiretroviral dalam dosis yang kuat sesaat setelah ia lahir.

Namun, pengobatan ini akhirnya terpaksa berhenti pada usia 18 bulan ketika sang ibu tidak menjalani perawatan. 

Pada saat mereka kembali dirawat lima bulan kemudian, virus DNA pada bayi tidak lagi terdeteksi, alias hilang berdasarkan hasil tes viral load HIV

Setelah satu tahun berlalu, ia kembali diperiksa dan sayangnya ditemukan lagi DNA virus HIV dalam tubuh bayi.

Dari sini para dokter berpendapat bahwa kata ‘sembuh’ dari HIV sangat sulit digunakan mengingat dapat kembali kambuh sewaktu-waktu. 

Walaupun demikian, kasus bayi Mississippi menjadi pelajaran bahwa terapi antiretroviral (ARV) sejak dini pada bayi dapat menghasilkan remisi jangka pendek.

Langkah pengobatan HIV

Berikut langkah pengobatan HIV.

  • Diagnosis dini. Lakukan tes HIV untuk mengetahui status sejak awal.
  • Mulai terapi ARV. Segera minum obat antiretroviral (ARV) secara rutin sesuai anjuran dokter.
  • Konsumsi ARV seumur hidup. Tidak boleh putus agar virus tetap terkontrol.
  • Pantau kesehatan rutin. Periksa kadar CD4 dan viral load secara berkala.
  • Jaga pola hidup sehat. Makan bergizi, olahraga, cukup istirahat, dan hindari stres.

Dengan pengobatan yang konsisten, orang dengan HIV bisa hidup sehat dan normal. Meski begitu, pengobatan HIV juga memiliki efek samping obat ARV yang perlu diperhatikan.

Ringkasan

  • HIV tidak bisa sembuh dengan sendirinya karena virus ini menetap dalam tubuh dan menyatu dengan DNA sel kekebalan.
  • Meski terapi antiretroviral (ARV) bisa menekan jumlah virus hingga tidak terdeteksi, pengobatan ini harus dijalani seumur hidup dan bukan untuk menyembuhkan.
  • Beberapa kasus langka seperti pasien London, Berlin, dan bayi Mississippi menunjukkan remisi atau kondisi virus tak terdeteksi, tapi semuanya terjadi melalui prosedur medis kompleks, bukan sembuh alami.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

5 Times HIV Was ‘Cured’. (2019). Avert: Global Information and Education on HIV and AIDS. Retrieved 21 April 2025, from https://www.avert.org/news/5-times-hiv-was-cured

Why it’s so hard to cure HIV/AIDS. Science of HIV. Retrieved 21 April 2025, from http://scienceofhiv.org/wp/?page_id=18

Sankaranantham M. (2019). HIV – Is a cure possible?. Indian journal of sexually transmitted diseases and AIDS40(1), 1–5. https://doi.org/10.4103/ijstd.IJSTD_112_15

A seventh case of HIV cure reported at AIDS 2024. (n.d.). Retrieved 21 April 2025, from https://www.who.int/news/item/25-07-2024-a-seventh-case-of-hiv-remission-reported-at-aids-2024

Cox, D. (2024). One of the 7 people cured of HIV tells his story. Can his cure work for others? Retrieved 21 April 2025, from https://www.npr.org/sections/goats-and-soda/2024/07/30/g-s1-13631/hiv-aids-cure-dusseldorf-patient

HIV/AIDS. (2024). Retrieved 21 April 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/diagnosis-treatment/drc-20373531

Versi Terbaru

21/04/2025

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Annisa Nur Indah Setiawati


Artikel Terkait

4 Pilihan Obat Herbal untuk Melengkapi Pengobatan HIV/AIDS

Bahaya HIV/AIDS yang Menyerang Berbagai Sistem di Tubuh


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Nabila Azmi · Diperbarui 21/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan