Jika sulit untuk mendapatkan semua jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, Anda bisa memperolehnya dari konsumsi suplemen.
Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai jenis suplemen yang dikonsumsi dan reaksinya dengan obat-obatan HIV.
5. Mengutamakan minum air putih

Air juga banyak dibutuhkan oleh tubuh Anda untuk membantu proses metabolisme yaitu penyerapan makanan menjadi energi.
Selain itu, tambahan konsumsi air juga dibutuhkan untuk kondisi berikut:
- mengurangi efek samping obat,
- membantu tubuh dalam mengeluarkan sisa-sisa obat atau membuang racun dalam tubuh, serta
- mencegah dehidrasi, mulut kering, dan sembelit.
Untuk menjalani pola makan yang tepat, setidaknya pengidap HIV/AIDS harus minum sebanyak 8-10 gelas per hari.
Namun, terkadang Anda membutuhkan cairan lebih banyak dari ini karena mengalami gejala HIV/AIDS seperti diare atau muntah.
6. Mengatur konsumsi makanan berlemak

Lemak memberikan energi tambahan bagi Anda untuk beraktivitas. Kebutuhan lemak untuk penderita HIV/ AIDS adalah 30% dari total kebutuhan kalori per hari.
Pada diet untuk penderita HIV/AIDS, usahakan untuk memenuhi 10% kebutuhan lemak Anda dari lemak tak jenuh tunggal atau lemak baik.
Supaya mendapatkan lemak baik, Anda bisa mengonsumsi:
- kacang-kacangan,
- biji-bijian,
- alpukat, dan
- ikan.
Saat mengolah makanan, Anda bisa menggunakan minyak kanola, minyak zaitun, minyak kenari, minyak jagung, dan minyak biji bunga matahari.
Batasi penggunaan mentega dan minyak kelapa sawit.
7. Menjaga kebersihan makanan

Pengidap HIV/AIDS rentan mengalami gangguan pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang berasal dari makanan.
Maka dari itu, dalam menjalani pola makan sehat, sangat penting bagi pengidap HIV/AIDS menyantap makanan yang bebas dari kontaminasi kuman penyakit.
Menurut National Institute of Health, berikut ini adalah langkah sederhana untuk menjaga makanan tetap higienis sehingga aman dikonsumsi.
- Saat mempersiapkan makanan, cuci tangan, peralatan makan, bahan makanan mentah dengan bersih, terutama untuk sayur dan buah.
- Pisahkan makanan yang siap disajikan sesuai dengan jenisnya guna menghindari penyebaran kuman dari satu makanan ke makanan lainnya. Sebagai contoh, menyimpan daging dengan sayuran dalam wadah yang berbeda.
- Pastikan memasak makanan hingga matang. Bila perlu gunakan termometer makanan untuk mengukur kematangannya agar lebih akurat.
- Simpan daging, telur, ikan, atau makanan lain yang cepat basi pada kulkas dalam temperatur dingin.
- Pastikan untuk selalu mengecek tanggal kedaluwarsa sebelum mengonsumsi makanan yang dikemas.
- Selalu panaskan kembali makanan sisa yang akan dikonsumsi.
Pada diet untuk penderita HIV, patuhi juga pantangan makanan untuk ODHA berikut karena lebih berisiko menyebabkan infeksi pencernaan:
- telur mentah, setengah matang, atau saus salad yang mengandung telur,
- sushi, hidangan laut, daging mentah, serta
- susu atau produk susu yang tidak disterilisasi dengan pemanasan pada suhu 60°C–70°C selama 30 menit.
Pemenuhan nutrisi berperan penting dalam kesuksesan pengobatan setiap penyakit, terlebih untuk HIV/AIDS.
Berbeda dengan penyakit lainnya, pola makan untuk pengidap HIV/AIDS membutuhkan tambahan nutrisi yang lebih banyak. Anda juga perlu menerapkan kebersihan makan yang lebih ketat.
Jika kesulitan untuk menentukan menu makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan sesuai dengan kondisi penyakit Anda, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar