backup og meta

Kraniotomi

Kraniotomi

Salah satu jenis operasi kanker otak yang paling umum dilakukan ialah kraniotomi (craniotomy). Prosedur medis ini juga bertujuan untuk mengatasi gangguan otak lain, seperti perdarahan dan infeksi. Simak ulasan tentang langkah-langkah operasi kraniotomi melalui pembahasan di bawah ini.

Apa itu kraniotomi?

Kraniotomi adalah prosedur pembedahan dengan melubangi dan mengangkat sebagian kecil tengkorak sementara waktu untuk menjangkau bagian otak yang mengalami gangguan.

Sama seperti bagian tubuh lainnya, otak manusia juga rentan mengalami trauma, perdarahan, infeksi, tumor, kanker, hingga bentuk kerusakan lainnya.

Dokter terkadang perlu melakukan pembedahan otak untuk mendiagnosis atau menangani pasien, salah satunya melalui operasi kraniotomi.

Craniotomy melibatkan peralatan khusus untuk mengangkat bagian tengkorak yang diangkat (bone flap). Bagian ini akan dilepas sementara, lalu dikembalikan setelah operasi selesai.

Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf yang memiliki keahlian dalam pembedahan otak dan tulang belakang.

Jenis-jenis kraniotomi

operasi otak

Berikut ini merupakan beragam jenis operasi kraniotomi berdasarkan jenis peralatan dan lokasi pembedahan.

1. Stereotactic craniotomy

Prosedur ini melibatkan penggunaan MRI atau CT scan untuk membuat gambar tiga dimensi dari otak. Hal ini akan membantu dokter membedakan jaringan otak yang sehat dan abnormal.

2. Endoscopic craniotomy

Dokter bedah akan membuat lubang pada tengkorak yang dapat dimasuki endoskop (alat tabung tipis dengan kamera) guna mendiagnosis atau menangani gangguan otak.

3. Keyhole craniotomy

Operasi kraniotomi ini dilakukan dengan membuat lubang kecil di belakang telinga untuk mengatasi tumor berukuran kecil atau kerusakan otak tingkat ringan. 

4. Supra-orbital craniotomy

Prosedur operasi ini dilakukan untuk mengangkat tumor pada bagian depan otak. Dokter akan mengangkat sedikit bagian tulang tengkorak di dekat alis pasien.

5. Pteronial craniotomy

Pterion merupakan bagian tengkorak yang terletak dekat pelipis. Dokter akan mengangkat pterion dengan membuat sayatan pada belakang garis rambut sisi kepala pasien.

6. Orbitozygomatic craniotomy

Dokter melakukan pembedahan dengan cara membuat sayatan pada belakang garis rambut untuk mengangkat orbitozygomatic, yakni bagian tulang yang membentuk pipi dan soket mata.

7. Posterior fossa craniotomy

Jenis kraniotomi ini dilakukan untuk mengatasi tumor yang terletak dekat batang otak dan otak kecil. Caranya dengan mengangkat tulang fosa posterior pada bagian dasar tengkorak.

8. Translabyrinthine craniotomy

Pengangkatan tulang mastoid dan kanal semisirkularis bisa dilakukan guna mengatasi neuroma akustik, yakni tumor jinak yang memengaruhi saraf penghubung telinga dan otak. 

9. Bifrontal craniotomy

Dokter bedah akan mengangkat tulang tengkorak yang membentuk lekukan dahi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat tumor parah yang terletak pada otak bagian depan.

Kraniotomi bisa dilakukan saat pasien sadar

Kraniotomi umumnya dilakukan dengan bius total. Namun, ada pula kraniotomi terjaga (awake craniotomy) yang dilakukan dengan kondisi pasien tetap sadar untuk membantu dokter bedah menilai fungsi otak selama pembedahan. 

Siapa saja yang memerlukan operasi ini?

Beragam gangguan otak yang membutuhkan pembedahan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut bila tidak segera ditangani.

Adanya tumor atau gumpalan darah dalam otak dapat menimbulkan tekanan dalam tengkorak. Hal ini akan menyebabkan gangguan fungsi otak, kerusakan otak jangka panjang, dan bahkan kematian.

Dokter akan menyarankan kraniotomi bila Anda mengalami gangguan otak, seperti:

Pada beberapa kasus, operasi kraniotomi juga bisa membantu pengobatan penyakit Parkinson.

Sebuah studi dalam jurnal Therapeutic Advances in Neurological Disorders (2009) menemukan prosedur deep brain stimulation (DBS) bisa dilakukan bila pasien tidak merespons positif pada penggunaan obat-obatan.

Prosedur ini dilakukan dengan menanam implan elektroda ke bagian tertentu otak, lalu menghubungkan alat tersebut dengan perangkat kecil yang terpasang pada dada pasien.

Persiapan sebelum kraniotomi

harapan hidup kanker otak

Dokter bedah saraf dan ahli anestesi akan menanyakan tentang kondisi kesehatan pasien secara umum dan kondisi medis apa pun yang mungkin meningkatkan risiko pembedahan.

Pasien juga disarankan untuk menjalani berbagai tes, meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan saraf, tes darah, dan MRI atau CT scan kepala guna memastikan kondisinya.

Operasi biasanya dilakukan dengan bius total. Artinya, Anda akan tertidur sepanjang waktu dan tidak akan merasakan apa-apa selama operasi kraniotomi berlangsung.

Pada awake craniotomy, pasien akan menerima bius khusus sehingga tetap sadar, tetapi tidak akan merasakan sakit saat pembedahan.

Selain itu, dokter juga kemungkinan meminta Anda untuk berpuasa dan mencuci rambut dengan sampo antiseptik pada malam sebelum operasi.

Persiapan untuk kraniotomi bisa berbeda untuk setiap pasien. Sebagai contoh, pada pasien dengan cedera dan perdarahan otak, operasi ini bisa dilakukan sesegera mungkin.

Prosedur kraniotomi

Dikutip dari Brain & Spine Foundation UK, operasi kraniotomi umumnya berlangsung selama 4–6 jam, tergantung pada gangguan otak yang ditangani. 

Adapun langkah-langkah prosedur ini adalah sebagai berikut.

  1. Dokter akan mencukur sebagian atau seluruh rambut agar tidak mengganggu operasi.
  2. Ahli anestesi akan memberikan obat bius total untuk membuat pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama craniotomy berlangsung.
  3. Kepala pasien akan diletakkan di atas sandaran kepala berbentuk bulat atau tapal kuda sehingga area otak yang bermasalah lebih mudah dijangkau.
  4. Pemasangan pin juga bisa dilakukan untuk meminimalkan gerakan kepala pasien.
  5. Dokter akan memotong kulit kepala berdasarkan lokasi yang telah ditentukan melalui tes pencitraan (MRI atau CT scan) sebelum operasi.
  6. Setelah tengkorak terlihat, dokter akan membuat lubang-lubang kecil (burr holes) di sekeliling bagian tengkorak yang akan diangkat. Pembuatan burr holes menggunakan alat bernama perforator.
  7. Selanjutnya, dokter akan memotong tengkorak dari satu lubang ke lubang lainnya dengan alat bernama craniotome sehingga tulang tengkorak dapat dilepas.
  8. Setelah itu, dokter bedah membuka selaput otak dan bisa mulai menangani gangguan pada otak, misalnya mengangkat tumor atau memperbaiki pembuluh darah otak yang pecah.
  9. Dokter akan mengembalikan potongan tulang tengkorak dan merekatkannya kembali dengan pelat atau sekrup titanium.
  10. Terakhir, kulit kepala akan dijahit dan area sayatan ditutup dengan perban steril.

Hal yang perlu diperhatikan setelah kraniotomi

Setelah operasi, Anda akan dibawa ke unit perawatan intensif (ICU) supaya dokter bisa memantau dan memastikan bahwa tindakan pembedahan otak berjalan dengan baik.

Dokter akan menyarankan pasien untuk dirawat inap di rumah sakit selama satu minggu sebelum bisa pulang dan memulai perawatan di rumah.

Pastikan Anda mengikuti anjuran dokter untuk minum obat dan merawat luka bekas operasi. Selain itu, dokter juga akan meminta Anda untuk memperbanyak istirahat.

Jangan lupa untuk melakukan kontrol rutin sesuai jadwal. Pasien kraniotomi juga bisa menjalani rehabilitasi medik untuk memulihkan fungsi tubuh pasca-operasi otak.

Dokter akan memantau perkembangan Anda dari waktu ke waktu. Mereka akan memberi tahu kapan Anda bisa kembali bekerja atau beraktivitas.

Adakah efek samping dari operasi ini?

darah menggumpal setelah operasi

Sama seperti prosedur pembedahan lainnya, operasi kraniotomi juga berisiko menyebabkan efek samping. Segera hubungi dokter Anda bila timbul gejala-gejala seperti:

  • demam tinggi hingga kejang,
  • kemerahan, bengkak, dan infeksi pada bekas luka operasi,
  • sakit dan nyeri di sekitar luka operasi,
  • keluar dahak bercampur darah,
  • perubahan penglihatan,
  • kelemahan pada lengan atau kaki,
  • gangguan bicara,
  • kebingungan,
  • rasa kantuk berlebihan,
  • kesulitan bernapas dan nyeri dada, dan
  • kecemasan atau perubahan suasana hati.

Kraniotomi juga berisiko menimbulkan komplikasi seperti kerusakan otak dan stroke. Maka dari itu, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum melakukan prosedur ini.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai prosedur operasi kraniotomi, silakan konsultasikan ke dokter untuk memperoleh informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Kraniotomi adalah operasi untuk melubangi dan mengangkat sebagian kecil tengkorak agar dokter bedah dapat mengakses otak yang mengalami gangguan.
  • Meski terdiri atas beragam jenis metode, pada umumnya proses persiapan, prosedur operasi, dan pemulihan setelah kraniotomi hampir sama.
  • Pemulihan bergantung pada banyak faktor, termasuk tingkat keparahan cedera otak, jenis pembedahan, dan ada-tidaknya masalah saraf sebelum pembedahan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Craniotomy. (2022). Brain & Spine Foundation. Retrieved December 29, 2022, from https://www.brainandspine.org.uk/our-publications/our-fact-sheets/craniotomy/

Craniotomy. (2022). Johns Hopkins Medicine. Retrieved December 29, 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/craniotomy

Craniotomy. (2014). Better Health Channel. Retrieved December 29, 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/craniotomy

Craniotomy. (2021). Columbia Neurosurgery. Retrieved December 29, 2022, from https://www.neurosurgery.columbia.edu/patient-care/treatments/craniotomy

Fernández-de Thomas RJ, De Jesus O. (2022). Craniotomy. StatPearls. Retrieved December 29, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560922/

Groiss, S. J., Wojtecki, L., Südmeyer, M., & Schnitzler, A. (2009). Deep brain stimulation in Parkinson’s disease. Therapeutic advances in neurological disorders, 2(6), 20–28. https://doi.org/10.1177/1756285609339382

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Memahami Aneurisma Otak yang Bisa Memicu Kematian Mendadak

Setelah 40 Kali Terapi, Saya Sembuh dari Tumor Otak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan