backup og meta

Fungsi Prostesis, Pengganti Anggota Tubuh untuk Pasien Amputasi

Fungsi Prostesis, Pengganti Anggota Tubuh untuk Pasien Amputasi

Kaki dan tangan palsu, alias prostesis, tidak hanya bermanfaat meningkatkan penampilan pasien yang telah menjalani amputasi. Alat ini juga mampu meniru fungsi anggota gerak dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jika Anda juga pernah menjalani amputasi, anggota tubuh prostetik mungkin bisa jadi pilihan tepat untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.

Seperti apa cara kerja alat pengganti anggota tubuh ini dan apakah ada risiko efek samping dari penggunaannya? Berikut ulasannya.

Apa itu prostesis?

merawat kaki palsu

Prostesis adalah alat yang dirancang untuk menggantikan anggota tubuh yang hilang, misalnya tangan atau kaki.

Alat prostetik ini juga menjadi alternatif untuk operasi plastik atau rekonstruksi, contohnya operasi pengangkatan hidung.

Seseorang mungkin membutuhkan alat prostetik karena terlahir tanpa anggota tubuh tertentu, akibat kecelakaan, atau usai menjalani amputasi.

Amputasi sering kali menjadi pilihan saat pasien mengalami komplikasi diabetes, infeksi parah, atau kanker.

Anggota tubuh yang biasanya diberikan prostesis yakni:

  • lengan (mencakup atas atau bawah siku),
  • kaki (mencakup atas atau bawah lutut),
  • tangan,
  • jari tangan atau kaki,
  • hidung,
  • telinga (juga alat bantu dengar),
  • payudara,
  • protesa bola mata dan rongga mata, serta
  • langit-langit mulut keras dan lunak.

Cara kerja dan fungsi prostesis

kaki prostesis

Penggunaan prostesis bertujuan untuk menggantikan fungsi anggota tubuh yang hilang dengan sebaik mungkin. Alat ini berperan sebagai perpanjangan dari bagian tubuh yang tersisa.

Paling tidak, alat prostetik dapat membantu Anda menjalani aktivitas sehari-hari, seperti makan, bergerak tanpa kursi roda, dan berpakaian.

Mengacu Amputee Coalition, setiap prostesis dirancang sesuai tingkat amputasi, kemampuan fisik, dan kebutuhan pasien.

Alat prostetik juga harus mendukung aktivitas Anda sehari-hari sehingga desainnya  disesuaikan.

Secara umum, sebuah prostesis memiliki komponen berikut.

  • Soket sebagai tempat masuknya pangkal kaki atau tangan (atau anggota tubuh lainnya).
  • Suspensi yang menahan prostesis ke pangkal anggota tubuh.
  • Poros prostesis.
  • Bagian kaki, tangan, atau kait.
  • Penutup untuk meningkatkan tampilan kosmetik.

Soket prostesis umumnya memiliki lapisan busa atau silikon untuk melindungi pangkal kaki atau tangan.

Anda juga akan menggunakan kaus kaki khusus untuk memastikan pangkal anggota gerak masuk dengan pas dan terasa nyaman.

Suspensi akan mengunci posisi alat prostetik sehingga Anda dapat beraktivitas dengan nyaman. Alat ini memiliki beragam bentuk dan mekanisme, termasuk menggunakan vakum, manset khusus, atau harness.

Anda akan melalui proses yang cukup panjang hingga bisa mendapatkan alat prostetik yang sesuai.

Dokter ortopedi atau prostetik akan mendampingi Anda selama proses ini untuk membantu Anda memahami manfaat dan risiko dari tiap prosedur.

Masalah yang umum dihadapi pasien

nyeri sendi

Membiasakan diri menggunakan anggota gerak palsu memang tidak mudah. Bahkan setelah menjalani rehabilitasi medik, Anda mungkin masih mengalami hambatan dalam menggunakan alat bantu ini.

Pengguna prostesis umumnya menghadapi kendala sebagai berikut.

  • Keringat berlebihan (hiperhidrosis) yang dapat membuat prostesis kendur atau menimbulkan masalah kulit seperti biang keringat.
  • Kelemahan pada anggota gerak yang sudah lama tidak bekerja sehingga pasien tidak bisa menggunakan kaki atau tangan palsu dalam waktu lama.
  • Perubahan bentuk kaki atau tangan yang diamputasi. Jaringan tubuh mungkin masih menyesuaikan diri sehingga pasien sulit menggunakan prostesis.
  • Rasa nyeri akibat kaus kaki yang salah atau pangkal anggota gerak tidak masuk dengan pas ke dalam prostesis.
  • Phantom limb pain, yaitu munculnya nyeri pada bagian tubuh yang sudah tidak ada.

Perkembangan teknologi prostesis masa kini

Teknologi prostetik selalu berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu contohnya yaitu penggunaan mikroprosesor untuk menghasilkan gerak tubuh yang lebih alami.

Alat prostetik dengan mikroprosesor bahkan bisa memudahkan pasien untuk naik dan turun tangga.

Ada pula kaki palsu khusus untuk aktivitas yang berbeda-beda, seperti berlari, berenang, dan mandi. Dengan begitu, Anda dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan dan keseharian.

Selain itu, terdapat operasi osseointegrasi dengan menyisipkan implan logam ke dalam tulang.

Kaki atau tangan prostetik akan langsung tersambung dengan implan logam. Jadi, pasien tidak memerlukan soket.

Prostesis dapat membantu Anda menjalani aktivitas sehari-hari, tapi Anda tentu perlu waktu untuk membiasakan diri.

Sebelum memakai alat prostetik, Anda akan menjalani fisioterapi, pemeriksaan rutin, dan beberapa penyesuaian sebelum bisa menggunakannya dengan nyaman.

Meski begitu, proses yang panjang ini pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas hidup Anda. Anda akan menjadi lebih mandiri dan mungkin saja mampu melakukan aktivitas yang tadinya tidak dapat Anda lakukan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Prostheses. (2021). Retrieved 2 December 2021, from https://www.healthdirect.gov.au/prostheses

What You Should Know Before Getting a Prosthetic Leg. (2021). Retrieved 2 December 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/what-to-know-before-getting-prosthetic-leg

Prosthetic FAQs for the New Amputee – Amputee Coalition. (2021). Retrieved 2 December 2021, from https://www.amputee-coalition.org/resources/prosthetic-faqs-for-the-new-amputee/

Artificial Limbs: MedlinePlus. (2021). Retrieved 2 December 2021, from https://medlineplus.gov/artificiallimbs.html

Versi Terbaru

07/02/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Waspadai Darah Menggumpal Setelah Operasi! Ini Sebab dan Penanganannya

Mengenali Beragam Jenis Amputasi, Berdasarkan Proses dan Area


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan