- sakit perut parah,
- muntah, dan
- diare.
Penyebab darah bisa menggumpal setelah operasi
Meski termasuk proses yang normal, penggumpalan darah setelah operasi juga bisa menandakan ada yang tidak beres dengan tubuh.
Ini terjadi ketika pembentukan gumpalan darah tersebut terjadi di bagian pembuluh darah vena sehingga justru menghambat kelancaran aliran darah.
Kondisi tersebut bernama deep vein thrombosis (DVT). Akibatnya, pasokan darah yang jantung terima menjadi kurang optimal.
Risiko tersebut bisa semakin parah ketika pembentukan gumpalan darah yang tidak normal terjadi pada organ vital tubuh, seperti otak, paru-paru, dan lainnya.
Pada kondisi lainnya, gumpalan darah bisa berjalan hingga masuk ke dalam organ vital, misalnya paru-paru.
Jika sudah sampai paru, bisa terjadi kondisi bernama emboli paru yang berisiko mengancam jiwa karena menghambat kelancaran aliran darah.
Operasi besar di beberapa bagian tubuh yang berisiko mengalami penggumpalan darah setelah operasi.
Bagian tubuh yang perlu tindakan operasi yaitu perut, panggul, pinggul, maupun kaki.
Selain untuk membantu mencegah kehilangan darah dalam jumlah banyak, ada alasan lain mengapa penggumpalan darah terbentuk setelah operasi.
Setelah operasi selesai adalah waktu Anda harus untuk banyak beristirahat. Secara otomatis, tubuh cenderung tidak aktif atau tidak banyak bergerak.
Sedikitnya pergerakan yang Anda lakukan ini dapat membuat aliran darah di pembuluh darah lebih lambat. Alhasil, terbentuklah gumpalan darah.
Peluang Anda untuk mengalami DVT atau penggumpalan darah di pembuluh vena bisa lebih besar jika memiliki satu atau lebih kondisi berikut:
- merokok,
- kelebihan berat badan atau obesitas,
- pernah mengalami DVT sebelumnya atau memiliki anggota keluarga yang punya DVT,
- sedang hamil,
- memiliki kondisi tertentu yang berpengaruh pada aliran darah,
- berusia di atas 65 tahun,
- rutin menggunakan obat-obatan tertentu, seperti KB dan terapi hormon,
- punya penyakit kanker,
- punya penyakit jantung serta stroke.
Cara menangani penggumpalan darah setelah operasi

Pengobatan yang dokter lakukan untuk menangani darah menggumpal setelah operasi biasanya sesuai dengan area adanya gumpalan.
Mengutip dari Cleveland Clinic, hal penting menangani darah yang menggumpal setelah operasi adalah mencegahnya membesar atau pecah.
Secara umum, dokter akan memberikan obat pengencer darah bernama antikoagulan untuk melarutkan gumpalan darah yang terbentuk.
Mengutip dari Agency for Healthcare Research and Quality, ada beberapa tindakan yang dokter lakukan untuk mempercepat penyembuhan darah menggumpal setelah operasi.
- Pada minggu awal, Anda mendapat obat heparin, petugas medis akan menyuntikkan di bawah kulit.
- Minggu kedua, Anda minum obat warfarin (Coumadin®) bersamaan dengan obat heparin.
Setelah sekitar 1 minggu suntikan obat heparin dan obat minum (oral) warfarin bersamaan, pemberian heparin akan dokter hentikan.
Namun, ada kemungkinan dokter menganjurkan Anda untuk tetap minum obat warfarin selama kurang lebih 3-6 bulan.
Lama waktu tersebut bisa saja berubah menjadi lebih lama tergantung dari kondisi Anda.
Sementara untuk kasus yang lebih parah, dokter akan melakukan cara seperti berikut.
- Operasi dengan memasang kateter ke bagian gumpalan darah agar perlahan menghilang.
- Stent atau ring jantung untuk menjaga agar pembuluh darah tetap terbuka sehingga aliran darah lancar.
- Vena cava filter.
Dokter akan memasang vena cava filter ketika obat pengencer darah sudah tidak mempan, kemudian sebuah filter akan dokter masukkan pada vena cava inferior.
Hal ini bertujuan untuk mengambil gumpalan darah sebelum mengalir ke organ vital tubuh.
Mencegah darah menggumpal setelah operasi

Untuk mencegah darah menggumpal setelah operasi, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
1. Berhenti merokok
Kebiasaan merokok bisa membuat risiko penggumpalan darah semakin besar. Oleh karena itu, dokter biasanya akan minta Anda untuk berhenti merokok.
Pasalnya, merokok bisa merusak lapisan pembuluh darah yang bisa menyebabkan gumpalan darah terbentuk dengan mudah.
2. Aktif bergerak
Mencegah darah menggumpal setelah operasi bisa Anda lakukan dengan cara aktif bergerak.
Tubuh yang bergerak membuat otot terus memompa darah ke jantung agar tidak menggumpal di satu titik.
Oleh sebab itu, jauhi rasa malas untuk bergerak dan bangun dari kasur untuk menjaga kesehatan.
3. Minum obat pengecer darah
Obat pengencer darah seperti warfarin (Coumadin) atau heparin biasanya akan dokter resepkan. Obat ini untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah setelah operasi.
Selain itu, obat ini berfungsi untuk membantu mengatasi penggumpalan darah yang sudah muncul agar tidak semakin besar dan meluas.
4. Penanganan lainnya
Cara lain di luar obat, dokter biasanya merekomendasikan Anda untuk mengangkat lengan atau kaki untuk membantu meningkatkan sirkulasi.
Stoking kompresi juga biasanya dokter anjurkan untuk mencegah pembengkakan pada kaki.
Namun, jika berisiko tinggi mengalami penggumpalan darah, dokter akan terus memantau Anda dengan pemindaian ultrasound serial duplex.
Selain itu, obat pelarut gumpalan darah, trombolitik, juga akan dokter resepkan jika Anda berisiko untuk terkena embolisme paru atau deep vein thrombosis (DVT).
Nantinya, petugas medis akan menyuntikkan obat-obat ini ke aliran darah Anda.
Setelah operasi, sebaiknya tidak mengabaikan saran dari dokter demi kesehatan Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar